MAKNA GELAR KEBANGSAWANAN

Semua orang di segala zaman mengenal istilah gelar kebangsawanan yakni gelar yang dimiliki secara turun menurunkeluarga kerjaan atau yang diperoleh sebagai anugerah dari kerajaan. Gelar kerajaan memang hanya ada dan diperoleh di negara yang menggunakan sistem kerajaan, atau hanya menjadi warisan keluarga bila kerajaannya sudah runtuh atau menggabungkan diri dengan wilayah kerajaan lain dan menjadi negara yang baru atau juga terjadinya revolusi sehingga kerajaan terhapus dan berganti menjadi negara republik atau demokrasi.
Pada saat ini ada sebagian dari masyarakat yang masih mengunakan gelar kebangsawanan sebagai ahli waris dari masa kerajaan sebelumnya yang kini kerajaan yang bersangkutan boleh jadi hanya tinggal catatatn dalam sejarah. Sorotan saya adalah mengenai pemaknaan atas gelar kebangsawanan yang masih disandang oleh orang di masa yang justru sistem kerajaan sudah tidak digunakan lagi.
Masyarakat dapat dibagi dalam beberpa pendapat atas pemberian makna dari gelar kebangsawanan antara lain:

1. Merupakan hal yang membedakan dari anggota masyarakat biasa, yakni dengan memberi istilah sebagai keluarga berdarah biru, yang di dalamnya menampakan status yang lebi tinggi dari anggota masyarakat yang tidak memiliki gelar kebangsawanan. Makna seperti ini sudah tidak begitu populer, karena kemajuan ekonomi dan prestise seseorang tidak lagi ditentukan dengan gelar kebangsawanan tetapi didasarkan kepandaian atau kinerja seseorang. Orang tidak lagi menganggap yang memiliki gelar kebangsawanan lebih tinggi derajatnya dari masyarakat lainnya, tetapi sudah berlaku kesetaraan.
2. Sebagai kebanggaan saja, sehingga ada fenomena beberpa oknum yang berusaha memperoleh gelar kebangsawanan dengan memberikan imbalan kepada salah satu keluarga kerajaan.

Saya ingin memberikan makna lain, bahwa sebagai penyandang gelar kebangsawanan bukanlah sebagai suatu gelar untuk dijadikan sebagai alat menyombongkan diri, tetapi harus diberikan makna yang membawa suatu tanggungjawab besar. Kenapa?
Dengan berlalunya masa kerajaan, maka semua hal yang berkenaan dengan kerajaan menjadi bagian dari sejarah besar dari terbentuknya negara yang lebih besar yakni Indonesia. Karena merupakan bagian dari sejarah, maka penggunaan atas gelar kebangsawanan sebenarnya memikul tugas sebagai bukti dari sejarah yang sampai saat ini masih ada.
Karena Gelar kebangsawanan yang disandang menjadi bukti sejarah, maka bagi yang menyandang gelar tersebut harus memiliki kemauan, kemampuan, dan moril untuk menjaga segala tradisi, dan bukti peran dalam membentuk negara Indonesia, menuliskan dan menjelaskan kepada semua generasi bangsa akan adanya kerajaan-kerajaan itu dan bagaimana perannya dalam mengusir penjajah dan membentuk negara ini.
Dengan demikian gelar kebangsawanan ini menjadi gelar yang sungguh terhormat karena menjadi bagian dari bukti sejarah yang boleh jadi akan menjadi peran untuk mempertahankan NKRI.

Dan ingat. Allah berfirman
“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. 49:13)

Jadi. Manusia menjadi istimewa di mata Allah bukan karena keturunannya tapi karena Taqwanya.