#Orcheva DoodleArt: Ranup Lampuan into Doodles (Aceh Traditional Dance)

Hello steemians ...

This time I will tell you about one of the traditional dances from Aceh, Ranup Lampuan dance.
This dance is a welcome dance performed by the female dancers and performed to greet guests by way of presenting betel as a sign of acceptance of guests who come.

The Ranup Lampuan dance was first created in 1959 by a famous Acehnese artist at the time named Yusrizal. Ranup Lampuan word is taken from the word Ranup (betel) and the word Puan (Aceh traditional betel vessel). Reportedly, the people of Aceh always welcome honorable guests by presenting betel to them who attended the community. In Aceh society, betel and betel vessel have a symbols of brotherhood between groups or communities. Thus, if guests are served by betel, it sign that the guest has been accepted into the group or into the community.

Typically, this Ranup Lampuan dance is performed by female dancers which have between five and seven people. During the performance, the dancers use traditional costume and bring the betel-filled to finally be served to the honored guests in attendance. This dance is also accompanied by traditional music such as rapa'i and Seurune Kale.
The movement in this dance is very gentle which also symbolizes the sincerity and politeness of the dancers. their movements in the form of greetings, picking a betel, cleaning the betel, brushing lime betel to betel leaf, giving gambir and areca nut and presenting it to the guests.

Here I describe Ranup Lampuan dance into a doodle art that I packed with typical Aceh carvings. My project is to introduce traditional Acehnese cultural art into doodle art. I really expect great support from you to gave me a suggestions. Thanks.

[IND]

Hello steemians...

Kali ini saya akan bercerita tentang salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Aceh, Tari Ranup Lampuan.
Tarian adalah tarian penyambutan yang dilakukan olehpara penari wanita dan dilakukan untuk menyambut tamu dengan cara menyuguhkan sirih sebagai tanda penerimaan terhadap tamu yang datang.

Tarian Ranup Lampuan ini pertama kalinya diciptakan pada tahun 1959 oleh seorang seniman terkenal Aceh pada saat itu yang bernama Yusrizal. Kata Ranup Lampuan diambil dari kata "Ranup" (Sirih) dan kata "Puan" (Wadah atau tempat sirih khas Aceh). Kabarnya, masyarakat Aceh selalu menyambut tamu terhormat dengan menyuguhkan sirih kepada tamu terhormat yang hadir ke kelompok atau masyarakat Aceh. Dalam masyarakat Aceh, sirih dan puan memiliki simbol persaudaraan antar kelompok atau masyarakat. Sehingga, apabila tamu disuguhkan sirih, itu tandanya tamu tersebut sudah diterima masuk kedalam kelompok ataupun kedalam masyarakat.

Biasanya, Tarian Ranup Lampuan ini dilakukan oleh penari wanita yang berjumlah antara lima sampai tujuh orang. Selama pertunjukan, para penari menggunakan pakaian tradisional Aceh serta membawa puan yang berisikan sirih untuk pada akhirnya akan disuguhkan kepada para tamu terhormat yang hadir. Tarian ini juga diiringi dengan musik tradisional seperti rapa'i dan Seurune Kale.
Gerakan dalam tarian ini sangat lemah lembut yang juga melambangkan ketulusan dan kesopanan para penari. Gerakan-gerakannya berupa salam, memetik sirih, membersihkan sirih, menyapukan kapur ke daun sirih, memberikan gambir dan pinang dan menyuguhkannya kepada para tamu.

Disini saya menggambarkan Tarian Ranup Lampuan kedalam sebuah seni doodle yang saya kemas dengan ukiran-ukiran khas Aceh. Project saya adalah memperkenalkan seni budaya tradisional Aceh kedalam seni doodle. Saya sangat mengharapkan dukungan besar dari kalian semua berupa saran atau apapun. Terimakasih.

HERE IS THE RESULT

Thankyou for visiting and supporting