Gambar-Gambar di Dinding Harapan Tanah Baling Karang

Gambar-gambar ini memang terlihat sederhana. Sebagian memang digambar oleh para relawan yang tahun lalu tinggal di sini untuk mengajar. Harapan memang bisa diajukan menggunakan medium apa saja. Bisa dengan medium verbal, yaitu menyampaikannya dalam bentuk pidato dan sebagainya, tetapi medium gambar adalah yang paling unik menurut saya.

Medium ini sudah ada sejak zaman manusia purba. Mereka meninggalkan pesan-pesan berbentuk lukisan dalam gua. Jika kita perhatikan, bentuk-bentuk yang mereka gambar adalah sesuatu yang paling dekat dengan mereka. Manusia purba belum mengenal sistem agama dan politik. Mereka hanya tau dengan benda-benda yang berada di sekitar mereka, seperti binatang, baik yang jinak maupun yang liar. Mereka menggambar apa yang ada di pikiran.

Saya membayangkan anak-anak di melalui gambar-gambar sederhana yang ada di dinding perpustaaan lusuh ini. Mereka menikmati kehidupan dengan sederhana dan bahagia. Di samping itu, mereka mempunyai cita-cita yang mengantar mereka untuk keluar dari zona nyaman suatu saat dan menuntut ilmu kemudian pulang berbakti untuk tempat tinggal mereka.

Gambar-gambar sederhana dan beberapa kata mutiara ini saya coba abadikan sebagai sebuah perenungan akan kehebatan masa lalu. Sekarang, saya berada tepat di depan gambar-gambar yang berhasil menyihir saya untuk tetap bertahan di sini, mengajar anak-anak yang dengan latar belakang yang beragam. Harapan-harapan mereka adalah tanggung jawab kita semua.

Selain itu, anak-anak yang ceria menghadapi hari-harinya, menemani hari-hariku selama di sini. Keterasingan dari kawan-kawan di kota memang menjadikan sebuah rindu yang tak tertahankan, namun demikian inilah saatnya untuk melihat keluar agar kuat menghadapi guncangan di dalam.

Kembali ke gambar-gambar tadi, Steemian bisa melihat sendiri apa kira-kira yang ada di kepala setiap anak-anak di sini. Kemudian bagaimana pikiran mereka bisa menyatu dengan ambisi para relawan yang tergabung dalam Rumah Relawan Remaja. Saya sangat berharap, kalau Steemian yang membaca tulisan ini bisa merasakan bagaimana butuhnya anak-anak di pedalaman Aceh kepada kita untuk mentransfer ilmu-ilmu yang kita miliki. Kita masih muda, berikan yang terbaik untuk anak-anak bangsa.

---

Salam Hangat dari Baling Karang
Nindi

---