Nah, sahabat Steemian punya kucing nggak ?

Saya dulu punya kucing di rumah, tapi akhirnya saya buang ke pasar ikan, yang letaknya jauh dari rumah, karena kucingnya suka nyolong ikan.

Tapi saya sepakat kucing itu lucu dan menggemaskan.

Nah, tapi ini lain ceritanya, jika populasinya meledak tak terkendali.

Karena tidak hanya mengganggu ketertiban, namun kucing tak bertuan yang beredar di jalanan ini berpotensi menularkan penyakit.

Kucing memang salah satu hewan yang menjadi favorit orang-orang untuk di pelihara.

Jadi di kota biasanya banyak banget kucing-kucing liar yang berkeliaran, tanpa pemiliknya.

Kucing merupakan satwa yang sejak lama sudah menjadi sahabat manusia.

Kucing bisa beranak hingga 10 ekor sekali kelahiran.

Di tambah banyak orang yang pada akhirnya tidak mau bertanggung jawab pada anak pinak kucing peliharaannya.

Akibatnya kucing-kucing tak bertuan banyak berkeliaran di jalanan.

Terus bagaimana menahan laju pertumbuhan kucing-kucing ini ?

Kan di suruh ikut program keluarga berencana (KB) dua anak, cukup jantan, betina.

Memang bukan seperti pada manusia, tapi serupa.

Ya, KB ! Jadi salah satu solusinya.

Selain menekan laju perkembang biakan, komunitas ini juga rutin menjaga kesehatan kucing-kucing jalanan.

Caranya dengan mengimunisasi dan mengobati kucing jalanan yang sakit.

Tapi saya masih penasaran sama sterilisasi, apa nggak melanggar hak perikehewanan ya.

Kan si kucing nggak pernah di minta persetujuan mau apa nggak, setuju apa tidak, untuk di mandulkan.

Sterilisasi kucing, masih menjadi pro dan kontra.

Apapun pilihannya, yang penting bertanggung jawab, kalau punya kucing pilihannya sterilkan, atau pelihara anak-anaknya.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing*~