RANUB ACEH

in #aceh7 years ago (edited)

image
Memuliakan tamu dengan menyuguhkan sirih. Memuliakan sahabat lewat tutur kata yang manis. Dua bait sair Aceh itu menggambarkan tentang makna sirih (ranub) dalam adat istiadat Aceh. Hingga Ranup dikreasikan dalam satu tarian khas Aceh-, Ranub lampuan. Tari itu sebagai sumbol pemuliaan terhadap tamu. Ranup sigapu juga sering kita baca dalam banyak buku yang bermakna sebagai permulaan. Artinya, Ranup menjadi symbol prosesi atau mengawali sebuah kegiatan, Esensi Ranup dalam adat Aceh sebagai sikap menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kerukunan hidup yang dilengkapi dalam satu wadah disebut Puan. Dalam manuskrip adat Aceh, perangkat ranub selalu dipergunakan dalam upacara-upacara kebesaran Sultan. ìPerkataan hari (raya); pemeriahan arak-arakan raja dari istana sampai Mesjid Baitur-Rahman. Pedang raja diarak di hadapan Sultan, begitu pula pinggan ranub (puan) dan kantong ranub (bungkus kain). Setelah bersembahyang di belakang tirai (kelambu) di tempat yang dinamakan rajapaksi, Sultan pulang naik gajah upacara.

Ranup kemudian menjadi perangkat adat Aceh. Mulai acara resmi seperti pra dan pasca melahirkan, prosesi peminangan, pernikahan, hajatan sunat, dan lainnya, Ranub menjadi salah menu wajib adat untuk dihidangkan. Ranub juga menjadi media dalam upacara mengantar anak mengaji untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, Ranub telah menjadi lambang formalitas yang memadukan adat dan budaya dalam interaksi masyarakat Aceh.

Ranup atau disebut piper betle, sejenis tanaman rambat (terna). Daun, batang dan buahnya menjadi obat tradisional ataupun menjadi tumbuhan penyegar. Maka munculnya tradisi makan sirih (ranub). Sebagai ditulis Ibnu Batutah dan Vasco da Gama, masyarakat Timur sejak dulu telah memiliki kebiasaan memakan ranub. Maka dalam setiap suguhan Ranup dalam puan juga diisi pinang, gambir, kapur ranub, cengkeh, tembakau dan disertai pula rampago sebagai alat sebagai pemotongnya. Maka ranub yang awalnya bersifat sederhana menjadi lebih kompleks.

Ranub dalam ranah adat dan budaya Aceh memiliki berbagai makna simbol yaitu; simbol kemuliaan (pemulia jamee), penenang dalam menyatukan pendapat dalam suatu musyawarah (sapeu kheun ngon buet), dan penyambung silaturrahmi sesamanya (meu-uroh). Ranub melambangkan sifat rendah hati dan cinta kasih, Pinang melambangkan baik budi pekertinya dan jujur serta memiliki derajat yang tinggi; Gambir melambangkan keteguhan hati, Kapur melambangkan ketulusan hati, Cengkeh melambangkan keteguhan memegang prinsip, dan Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal.

Sementara Bate ranup (Puan) yang menjadi wadahnya melambangkan keindahan budi pekerti dan akhlak yang luhur. Wadah tersebut sebagai satu kesatuan yang melambangkan sifat keadatan.

@rizkiarif

Sort:  

Amazing
Postingan yang unik dan berkualitas.
Ranuplampuan tanda teuka, mulia jame bak gata semua.
Salam dari abu.

Hi. I am a volunteer bot for @resteembot that upvoted you.
Your post was chosen at random, as part of the advertisment campaign for @resteembot.
@resteembot is meant to help minnows get noticed by re-steeming their posts


To use the bot, one must follow it for at least 3 hours, and then make a transaction where the memo is the url of the post.
The price per post is the author's reputation, devided by 1000.
(For example 44 reputation means minimum 0.044 SBD or STEEM.)
Even better: If your reputation is lower than 28 re-steeming only costs 0.001 SBD!


If you want to learn more - read the introduction post of @resteembot.
If you want help spread the word - read the advertisment program post.


Steem ON!

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59374.25
ETH 2544.66
USDT 1.00
SBD 2.47