Seperti kegamangan senja yang disinsing gulita, apa kau tetap akan menepi dan sendiri saja sekarang ?

Menikmati perjalanan dibawah runcingnya kaki hujan sendirian, benarkah kau ingin sendiri saja saat ini ?

Tak inginkah kamu berdua menghabiskan waktu bersama seseorang dambaanmu ?

Pacaran misalnya ?

Kamu tidak maukah ?

Yakin ingin sendiri saja sebelum ada yang mengajakmu untuk sehidup sesyurga membangun bahtera rumah tangga ?

Iya, mari sendiri saja, itu jauh lebih baik bukan ?

Sebelum ada yang datang untuk menghalalkan. Memantaskan diri itu, ketika kita mampu menekan segala keinginan-keinginan yang datangnya secara berlebihan, In syaa Allah kamu akan lebih baik..

Ingat sayang..!!

Perihal menikah, bukanlah tentang siapa dan seberapa lama kita menunggu. Tapi sudah siapkah kita menjemput orang itu ?

Sudah siapkah kita menemui hari itu ?

Beristikharah bukan hanya saat kita menentukan dua pilihan. Tapi, istikharah untuk kesiapan kita menghadapi hari yang akan kita lampaui.

Apakah pantas diri kita untuk menikah ?
Apakah siap diri ini membina rumah tangga ?

Menyatukan perasaan-perasaan yang nantinya pasti akan berseberangan dengan perasaan kita. Karena memang ada dua hati dua jiwa yang akan berbeda nantinya. Sudahlah, didunia ini tidak ada yang galau jika Allah yang kamu depankan. Didunia ini tidak ada yang sulit, jika ada Allah tidak ada yang rumit. Jalani saja seperti Allah yang berikan kepada kita petunjuk, untuk patuh terhadap perintahNya dan meninggalkan laranganNya, sesederhana itu bukan ??

---

Semoga Istiqamah
Labilnya dikurang-kurangi,
Semoga senantiasa mendewasa dialam kebaikan.

Teruntuk Aku dan Kamu

Lhokseumawe, 1 maret 2018

regards @quincy87