[Fiksi] cecak dan kecoa saling berebut

in #esteem6 years ago

Hai, hallo pakabar semuanya, masih pada puasa kan? Semoga setengah bulanan kedepan lebih kurangnya kita bisa menyelamatkan puasa kita, untuk meraih kemenangan hari yang fitri nantinya. Sahabat stemians di postingan dan perjumpaan kali ini aku pengen cerita sebuah katakanlah sebuah cerita pendek, atau lebih tepatnya ke sebuah fiksi pendek yang menceritakan tentang ade kak nah, kalian pasti penasaran kan? Baiklah ikuti aja postinganku berikut ini, kalau berguna jangan lupa beri nilai vote


![image]() [image source](http://www.acehtourism.info/id/adee-kak-nah/)

Di atas meja ruang utama rumah itu saya melihat sebuah adegan. Seekor kecoa, tanpa malu-malu, dengan gaya lasak tanpa adab, berjalan di atas kue ade yang sebesar pinggan, seenak melenggang-kangkung di atas makanan busuk di tong sampah.
Seekor cecak dan seekor semut yang berdiri di sudut meja, agak tersembunyi oleh letak gelas dan susunan beberapa piring, saling mencibir ke arah kecoa itu.Dari nuansa di raut muka cecak dan semut itu saya tahu, sebenarnya mereka sudah sejak tadi menimbang-nimbang apakah Kak Nah akan segera datang ke meja atau masih lama membakar ade di dapur. Kata cecak, “Si kecoa, di samping nekat, juga sedikit kurang ajar. Dia seenaknya berjalan-jalan di atas makanan manusia, padahal kakinya bekas dia jalan-jalan di atas nasi basi di wadah piring cucian.”
“Begitulah kecoa,” kata semut. “Sebenarnya dia bukan nekat dan sedikit kurang ajar, tapi memang sudah demikian sifat dasarnya berdasarkan pemberian Tuhan sebagai ciri khas tiap makhluk ciptaan-Nya. Kamu sok bijaksana,” kata cecak dengan wajah satir. Lalu balas semut, “Sifat begini pun bukan kubuat-buat. Memang sudah begini sifat dasarku. Lagi pula aku baru tahu kalau yang begini-ini dikatakan bijaksana karena sentilanmu barusan.“Ah, saya kurang suka pada serangga yang suka sok seperti kamu. Tak usahlah banyak berkata-kata, mari kita makan saja ade Kak Nah itu. Saya merasa lapar melihat kecoa asyik makan lahap,” ketus cecak seraya mengangkat kaki hendak menuju ade. Dan semut pun mengikuti langkah sang kawan.
Namun sebelum langkah cecak dan semut mencapai tujuan, Kak Nah, perempuan perajin kue ade yang sangat terkenal di Nanggroe kami itu, tiba-tiba muncul dari dapur. Kecoa yang sudah kekenyangan itu lari terbirit-birit, namun sempat berdiri sekejap untuk mengusap-usap mulut pertanda puas. Cecak dan semut sigap balik kanan dan lari ke sudut bawah papan meja. Dengan kesal semut berkata, “Kecoa yang nekat dan sedikit kurang ajar sudah kenyang dan puas. Kita yang terlalu banyak pertimbangan dan merasa diri penuh sopan-santun, eee, masih lapar begini. Kesal aku tidak sempat menikmati ade Kak Nah yang enak dan manis itu. “Iya juga, ya?” balas cecak dengan wajah bodoh. “Kalau begitu sejak hari ini mari kita mengikuti semua sifat kecoa



![image]() [image source](https://wolipop.detik.com/read/2017/09/14/083145/3642214/1137/menjijikan-dijual-bantal-kecoa-dan-cicak-mau-beli)

Sejurus kemudian tiba-tiba mereka melihat tubuh kecoa terlempar ke lantai dan terkapar dengan tubuh terbalik sementara kakinya menggerayang-gerayang mengayuh-ngayuh angin.Rupanya karena kesal kuenya dicuca serangga kotor, Kak Nah menjentikkan tubuh kecoa yang sedang lari itu dengan petasan jari telunjuknya. “Nah,” kata semut, “masih mau mengikuti perilaku kecoa? ”Jawab cecak, “Serangga nekat dan sedikit kurang ajar memang sering kenyang, tapi risikonya memang tinggi. Kita yang penuh pertimbangan dan sopan-santun, ya, resikonya begini. Harus lebih sabar dan tabah. Lagi pula, menurutku, ade Kak Nah tercipta untuk manusia. Bukan untuk semut, cecak dan kecoa. Kita hanya boleh memakan sisa yang terbuang saja, yang tak habis dimakan manusia. “Oh,” timpal semut. “Kamu semakin bijak saja. Ternyata bagi kita, ade Kak Nah itu seperti kue pembangunan di kalangan manusia. Kuenya itu diperuntukkan hanya bagi kalangan selingkaran kekuasaan. Sisanya baru dibuang ke rakyat, dalam bentuk jalan aspal berkualitas jalan tikus, rumah duafha berkualitas gubuk kayu, tembok tali air irigasi cilet-cilet dan jembatan gantung yang kerap bikin warga kena serangan jantung.”“Iya,” tambah cecak. “Rakyat jelata yang bisa menikmati kue pembangunan seenak aslinya hanya mereka yang bermental nekat dan sedikit kurang ajar. Atau memang pemimpin mereka menginginkan semua rakyatnya bermental kecoa, gitu .”Tapi, ya ampun. Tanpa saya sangka-sangka, di tengah keasyikan menikmati obrolan bernuansa sarkasme dari dua “kawan” kita itu, tiba-tiba Kak Nah berpaling ke arah jendela. Saya terkesiap mati kutu dengan wajah bersemu merah. “Oi! Ada apa pagi-pagi mengintip ke rumah orang?” tanya Kak Nah.
Saya gelagapan tidak tahu menjawab. Kalau saya jawab yang sebebenarnya bahwa saya sedang mengupingi percakapan antara cecak dan semut, itu akan bikin Kak Nah terheran-heran. Karena setahunya, sepanjang sejarah peradaban manusia, cuma Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam yang mengerti bahasa binatang. Ah, daripada timbul sas-sus baru bahwa di kampung ini mulai ada gejala-gejala semacam aliran sesat, saya pun segera menyahut dengan jawaban yang agak memalukan. “Begini, Kak Nah. Aroma ade Kakak itu sangat gimanaaaaaaa gitu , sehingga tanpa sadar saya tergiring melangkah ke sini tanpa sengaja. Seperti orang berjalan dalam tidur. Bagaikan anjing kena rayuan bau tulang bangkai. ”Mendengar jawaban saya, Kak Nah terkekeh sambil menutup mulut. Sinar matanya mengisyaratkan perasaan tersanjung yang berlebihan. “Hmm, ade ini kamu bawapulang saja ya,” kata Kak Nah seraya menyorong kue itu melalui jeruji jendela. Saya menyambutnya dengan wajah tersipu-sipu. “Terima kasih, Kak,” ucap saya sambil melangkah meninggalkan jendela, juga sambil membatin, bahwa ini termasuk kue pembangunan di mana untuk mendapatkannya saya telah berlaku nekat dan sedikit kurang ajar. Tapi, dasar saya rakyat biasa. Kue pembangunan yang saya dapat tetap bekas diinjak-injak kecoa. Si nekat yang sedikit kurang ajar itu.

Thanks dear stemians, inilah sebuah fiksi yang bisa aku posting buat kalian semua semoga bisa bermamfa'at atau cuma sekedar humor, yang kesemuanya bisa bermamfa'at buat kalian semua, salam sejahtera buat kalian semua, semoga sepanjang hari ini puasa kita bisa selamat sampai waktu berbuka yang beberapa saat lagi akan sampai
Terimakasih buat teman-teman yang ada diwarung kopi yang telah sama-sama saling buat jual atau beli sbd, terimakasih atas partisipasinya dalam hal selalu memberikan pelajaran berharga buatku sehingga sampai kini aku masih tetap bertahan, walaupun sejauh ini belum ada sebiji sbd pun yang aku miliki


![image]()
![image]()
***Regards @nafisah***
Sort:  

I will resteem your post to over 72,500 followers. Read my profile @a-0-0

great story

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 63606.08
ETH 2603.60
USDT 1.00
SBD 2.83