Paraquat Dicloride
Good night stemian,
On this occasion I have little to say about the dangers of herbicide active ingredients often used by our farmers in Indonesia and in Aceh in particular, Paraquat dicloride.
In other countries especially in the EU has banned the use of this active ingredient. This prohibition is not without reason if we see the effects of this active ingredient. The effects caused to human health such as serious injuries to the skin, eyes, nose, and throat. The most dangerous of these toxins can lead to kidney failure leading to death.
According to research conducted by the company where I work now, this active ingredient can settle for up to 10 years on the ground, and in Indonesia alone according to the information I receive, only farmers or workers with certificates and special skills may use this Paraquat active ingredient. But the fact is there are many ordinary farmers who still use this active ingredients and still traded freely.
*Selamat malam stemian, Dalam kesempatan kali ini saya sedikit ingin menjalaskan tentang bahaya bahan aktif herbisida yang sering dipakai oleh petani kita di Indonesia dan di Aceh pada khususnya, yaitu Paraquat diclorida.*
Di negara lain khususnya di Uni Eropa telah melarang penggunaan bahan aktif ini. Pelarangan ini bukan tanpa alasan apabila kita melihat efek yang ditimbulkan oleh bahan aktif ini. Efek yang ditimbulkan pada kesehatan manusia seperti luka serius pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Yang paling berbahaya racun ini dapat mengakibatkan gagal ginjal hingga mengakibatkan kematian.
Menurut riset yang dilakukan perusahaan tempat saya bekerja sekarang, bahan aktif aktit ini bisa mengendap sampai 10 tahun didalam tanah, dan di Indonesia sendiri menurut informasi yang kami terima, hanya petani atau pekerja yang memiliki sertifikat dan keahlian khusus yang boleh menggunakan bahan aktif Paraquat ini. Namun faktanya masih banyak petani biasa yang masih menggunakan bahan aktif ini dan masih diperjual belikan secara bebas.