Rukun sholat yang ke 3 P01
وثالثها: قيام قادر عليه بنفسه أو بغيره في فرض ولو منذورا أو معادا.
Rukun yang ke tiga berdiri bagi yang mampu dengan sendirinya atau dengan bantuan orang lain pada sholat wajib sekalipun wajib secara nazar atau iadah.
Berdiri merupakan rukun terbaik dalam sholat setelah sujud karena sebuah hadist yang menjelaskan keadaan hamba dekat dengan tuhannya di saat sedang sujud. Alasan berdiri rukun terbaik karena pada berdiri terdapat zikir yang paling utama yaitu membaca alqur’an dan di susul rukun rukun yang lain. Di sunnah kan saat berdiri merenggangkan kakinya kadar sejengkal. Di makruhkan sebelah kaki lebih kedepan dari kaki yang lain. Begitujuga di makruhkan mendempetkan kaki saat berdiri.
ويحصل القيام بنصب فقار ظهره أي عظامه التي هي مفاصله ولو باستناد إلى شيء بحيث لو زال لسقط.
Terbenar berdiri dengan meluruskan tulang punggungnya yaitu sendinya sekalipun dengan bersandar kepada sesuatu. Jikalau hilang maka di akan jatuh
berdiri pada rukun yang ketiga ini hanya dengan meluruskan tulang punggung. Tidak mengapa menundukkan kepala kebawah malah di sunnahkan. Berdiri dengan bersandar di bolehkan kecuali bersandar jika di angkat dua kaki dia tidak jatuh seperti mengimpit dengan dua tiang. Ini yang tidak boleh karena ini keluar dari kata kata berdiri.
ويكره الاستناد لا بانحناء إن كان أقرب إلى أقل الركوع إن لم يعجز عن تمام الانتصاب.
Dimakruhkan berdiri dengan bersandar. Tidak terbenar berdiri dengan bengkok jika bengkok lebih mendekati pada sekurang kurang ruku’ jika tidak lemah ( mampu ) menyempurnakan berdiri tegak.
Sekalipun terbenar berdiri dengan bersandar tetap hukumnya makruh. Tidak terbenar berdiri jika terlalu bengkok kedepan yang mendekati batasan sekurang kurang ruku’ ataupun bengkok kearah samping dengan batasan keluar dari anjuran berdiri. Namun apabila bengkok yang mendekati berdiri tegak atapun bengkong antara berdiri tegak dan ruku’ sempurna maka tidak mengapa. Bengkok yang mendekati ruku’ tidak di anggap berdiri yang lazimnya tidak sah, ini ketentuan pada kita yang mampu berdiri tegak. Namun bagi orang tua atau yang sakit maka tidak mengapa walaupun mendekati ruku’. Dan melakukan sholat sebagaimana bisanya.
)ولعاجز شق عليه قيام (بأن لحقه به مشقة شديدة بحيث لا تحتمل عادة.وضبطها الإمام بأن تكون بحيث يذهب معها خشوعه.)صلاة قاعدا.(
Bagi yang lemah yang sukar berdiri boleh sholat sambil duduk. Dengan bahwa dihubung kesukaran yang parah dengan sekira kira tidak sanggup secara adat. Imam haramain memberi batasan sukar dengan hilangnya kekhusukannya jika sholat sambil berdiri.
Bagi orang yang tidak sanggup berdiri boleh melakukan sholat sambil duduk dan tidak perlu mengulang sholat. Batasan di bolehkan sholat sambil duduk jika sholat berdiri karena keadaannya lemah akan menghilangkan ke khusu`kan sholat.
كراكب سفينة خاف نحو دوران رأس إن قام وسلس لا يستمسك حدثه إلا بالقعود.
Seperti orang yang melakukan perjanan perahu yang takut seumpama sakit kepala ( hoyong ) jika sholat sambil berdiri dan seperti orang salis ( orang yang tidak bisa menahan hadast ) yang tidak bisa menahan hadasnya kecuali dengan duduk.
Yang berpergian dengan kapal laut boleh sholat sambil duduk jika takut bila berdiri akan sakit kepala ( hoyong ) sekalipun mampu untuk berdiri. Sama halnya bagi orang yang tidak bisa menahan hadast seperti kencing ataupun buang angin yang terus menurus maka boleh sholat sambil duduk jika yakin dengan sholat sambiil duduk dapat menahan dari hadast tersebut. Bahkan sebagian ulama mewajibkan sholat sambil duduk.karena menjaga hadast ketika shilat sangat di utamakan. Di bolehkan sholat sambil duduk dengan alasan sakit jikalau berdiri akan menyebabkan sakit yang di deritanya semakin parah. Ini jika direkomendasikan oleh dokter.
وينحني القاعد للركوع بحيث تحاذي جبهته ما قدام ركبتيه.
Dan membungkuk ke depan orang yang sholat sambil duduk untuk ruku’ dengan sekira kira setentang dahinya dengan dua lututnya.
--------------------------¬------------
Bagi yang di bolehkan sholat sambil duduk ketika melakukan ruku’ membungkukkan kedepan dengan kadar dahinya melewati lututnya. yang lebih sempurna membungkukkan dahinya hingga sampai kebatasan sujudnya.