KETIKA PEREMPUAN MENJADI KEUCHIK
Setelah melalui perdebatan panjang dan alot, akhirnya majelis musyawarah pemilihan Sultan Aceh yang dipimpin oleh Qadhi Malikul Adil Sheikh Nuruddin Ar-Raniry memutuskan untuk mengangkat Putri Safiah menjadi sulthanah Kerajaan Aceh Darussalam dengan gelar Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat, menggantikan kedudukan suaminya Sultan Iskandar Tsani yang mangkat pada tahun 1641 M tanpa meninggalkan ahli waris.
Ratu Tajul Alam Safiatuddin merupakan putri Sultan Iskandar Muda dengan istrinya Putri Sani yang bergelar Putri Sendi Ratna Indera. Beliau anak dari Maharaja Lela Daeng Mansur atau dikenal dengan nama Tengku Chik Direubee. Sejak kecil Ratu Safiatuddin sudah belajar ilmu agama pada ulama-ulama besar seperti Hamzah Fansury, Seri Faqih Zainul Abidin Ibnu Daim Mansur, Syekh Kamaluddin, Syekh Alaiddin Ahmad, Syekh Muhyiddin Ali, Syekh Taqiuddin Hasan, dan Syekh Saifuddin Abdulkahhar. Oleh sebab itu saat remaja Safiatuddin telah menguasai dengan baik beberapa bahasa seperti bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. beliau juga memahami ilmu-ilmu fiqh (hukum Islam) dengan segala cabang-cabangnya termasuk fihud-dauli (hukum-tatanegara), sejarah. mantik, falsafah, tasawuf, sastra dan lain-lain. Kedekatannya dengan ulama-ulama besar yang berasal dari negeri lain membuatnya semakin suka mendalami ilmu pengetahuan sehingga beliau menyukai syair dan mengarang.
Selama menjadi Sultanah di Kerajaan Aceh Darussalam (1641 -1675 M), Sri Ratu Safiatuddin berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan. Boleh dikatakan masa pemerintahan Safiatuddin merupakan zaman gemilang perkembangan ilmu pengetahuan di Nusantara. Pada zaman ini telah banyak dikarang kitab-kitab ilmu pengetahuan dalam berbagai-bidang, terutama dalam bidang hukum, tasauwuf dan filsafat, sejarah dan kesusasteraan, baik dalam bahasa Melayu ataupun dalam bahasa Aceh dan Arab. Beliau juga telah memajukan Aceh menjadi sebuah kerajaan yang melahirkan para tokoh-tokoh agamawan yang hebat. Mereka di antaranya ialah Abdurrauf As-Singkili, Syamsyuddin As Sumatrani, Syekh Burhanuddin, Syekh Ismail bin Abdulah, Syekh Muhammad bin Syekh Jalaluddin, Syekh Muhammad Daud Baba Rumy, Teungku Syekh Seumatang, Syekh Abbas Kuta Karang dan lain-lain.
Salah satu kitab yang dikarang pada masa pemerintahan Ratu Tajul Alam Safiatuddin yang terkenal hingga sekarang ialah Risalah Masailal Muhtadin li Ikhwanil Muhtadi. Pengarang kitab ini, yaitu Syekh Daud bin Ismail bin Agha Mustafa bin Agha Ali Ar Rumy, yang lebih dikenal dengan nama Teungku Chik Dileupeu Baba Daud, turunan seorang Ulama yang datang dari Turki Usmaniyah (Syekh Agha Ah Ar-Rumy). Beliau merupakan murid dari Syekh Abdurrauf Syiah kuala. Bersama-sama Syekh Abdurrauf beliau membangun dan memimpin Pusat Pendidikan Tinggi Islam yang bernama Dayah Manyang Leupeu di Ujung Penayong, Banda Aceh, salah satu pusat pendidikan yang telah banyak melahirkan ulama-ulama besar, di samping Jamiah Baiturrahman (sumber: disarikan dari historynusantara.com).
Ahad, 23 September 2018 masyarakat Gampông Miruek Taman Kecamatan Darussalam Aceh Besar, melaksanakan agenda Pemilihan Keuchik Langsung. Agenda Pilchiksung ini diikuti 2 orang calon keuchik masing masing, Saiful Teuku Samidan dan Hj. Ulyani, SE. Ak.
Setelah dilakukan perhitungan suara, akhirnya didapatkan hasil sebagai berikut : dari 285 pemilih yang memberikan suara, 206 orang atau 72,3% memberikan suara kepada Hj. Ulyani, SE. Ak. Kemudian 63 orang atau sebesar 22.1 % memberikan dukungan kepada Saiful Teuku Samidan, sementara 16 suara atau 5.6 % suara tidak sah.
Mengacu pada hasil Pilchiksung ini, maka jika tidak ada aral melintang, periode 6 tahun ke depan Gampông Miruek Taman Kecamatan Darussalam Aceh Besar akan dipimpin oleh seorang Keuchik perempuan.
Bagaimanapun, kita berharap Keuchik Miruek Taman terpilih, yang faktanya adalah seorang perempuan dapat mengikuti jejak sang Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat saat memimpin Kerajaan Aceh Darussalam pada pertengahan abad ke-17. Kita percaya, karena di Gampông Miruek Taman sesungguhnya banyak lelaki-lelaki hebat yang bisa berperan seumpama Qadhi Malikul Adil Syekh Nuruddin Ar-Raniry atau Syekh Abdurrauf As-Singkili yang setia mendampingi kepemimpinan sang ratu.
By @suhaimiaceh
Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!