PERKARA DAN ALASAN ACEHNOLOGI (I:3)
Kali ini saya akan mengreview buku acehnologi pada bagian 'Perkara dan Alasan Acehnologi'
Pada bagian ini penulis melihat berbagi respon mengenai Acehnologi ini baik itu respon positif maupun negatif, namun hal ini menjadi hal pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan Acehnologi ini, penulis bahkan pada tahun yang sama telah menyelesaikan satu karya lain yaitu 'Islam di Asia Tenggara: Sebuah Kajian Sosial Sejarah dan Sosial Antropologi' ini merupakan suatu hal yang sangat luar biasa bagi saya, dimana ketika penulis mampu untuk menyelesaikan 2 karya dalam kurun waktu bersamaan, kembali kepada respon pembaca mengenai Acehnologi, menurut penulis kebanyakan pembaca memberikan antusias yang sangat positif. Itu semua dikarenakan proyek tersebut menegaskan bahwa agenda Acehnologi tidak hanya bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu atau dua tahun.
Kajian ini merupakan representatif dari pada perkembangan Aceh dari waktu ke waktu, maka dari itu penulis perlu melakukan riset yang lebih 'intim' terhadap poyek Acehnologi ini.
Beliau juga mengucapkan terima kasih bagi pembaca yang memberikan kritikan terhadap Acehnologi ini, karena dengan beliau menjawabnya dalam proyek Acehnologi berikutnya, menurut penulis salah satu cara untuk melihat bagaimana cara kita memahami manusia adalah dengan cara membaca beberapa dari karya pemikir yang mempengaruhi pencerahan dibeberapa tempat.
Ketika Aceh berada dalam jepitan peradaban baru, orang Aceh tidak mengganggp ini sebagai suatu permasalahan yang besar karena Aceh sudah terlebih dahulu menerapakan sistem sistem yang lebih maju. Penulis kembali menjelaskan bahwasanya bab ini adalah alasan mengapa Acehnologi dapat ditetapkan sebagai suatu bidang keilmuan paling tidak telah menjelaskan bahwa Aceh memiliki pola formasi awal dalam representatif keilmuan.