GUIDANCE OF ACEH PEOPLES ( HADIST MAJA )
proverb of hadist maja
- lampôh meupageu umong meupitak, nanggroe meusyarak maséng na raja
Karena itu, kearifan dalam kepemimpinan yang dianut masyarakat Aceh sejak lampau bahwa seorang pemimpin itu seolah raja yang mesti jadi panutan, guguan, dan tiruan. Jika pemimpin tidak baik, ditakutkan pengikutnya juga akan mengambil jalan tak baik.
Therefore, the wisdom in leadership held by the people of Aceh since the past that a leader is like a king who must be a role model, chirping, and imitation. If leaders are not good, feared followers will also take the road is not goovd.
- Ôn balék baloe, ôn panjoe tasumpai plôk. Geutanyo sabé keudroe-droe, peu pasai tameuantôk
Tegas sekali maksud hadih maja ini bahwa yang memilih mereka jadi pemimpin dan anggota dewan adalah masyarakat. Sangat tak baik jika yang memilih dan yang dipilih saling tuding apalagi sampai berkelahi. Jika kita sesama kita sudah saling hujat, pasti orang lain yang akan senang. Hal ini senada dengan bunyi tameupaké sabé keudroe-droe, ureueng laén pok-pok jaroe ‘kita berkelahi sesama kita, orang lain yang tepuk tangan’.
It is strictly the intent of this hadih that those who elect them to be leaders and members of the council are the people. It is not good if the chooses and the chosen each other accuse let alone to fight. If we fellow we are blasphemous each other, surely others who will be happy. This is similar to the sound of tameupaké sabé keudroe-droe, ureueng laé pok-pok jaroe 'we are fighting our fellow, others who applause'.
[rizal mukarram](https://www.instagram.com/rizal.al2471/?hl=id)
This is really lovely post
thanks bro
thank you just for you
oke thanks