Kuah Pliek U Makanan Tradisional Ureung Pidie
Ketika berbicara tentang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang diubah menjadi Aceh paska perdamaian, tidak terlepas dari ala tradisional yang dimiliki rakyat Aceh. Hal ini meliputi tentang budaya tradisional, obat tradisional, makanan tradisional, dan banyak lainnya. Ini sudah menjadi kebanggaan bagi rakyat Aceh sendiri.
Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke sebuah Restoran Megah dan Mewah di Aceh sebut saja First Ladies. Kenapa saya sebut first ladies? Karena jika kita sudah datang untuk kali partama, pasti kita akan kembali untuk yang ke dua kalinya. Ya, namanya saja ladies. :D
Sesampainya di Restoran itu saya sempat berpikir tentang menu apa yang akan saya makan, dan bagaimana cara makanya, agar saya tidak salah tingkah ketika makan nanti. Maklum kita tidak terbiasa dengan yang mewah. Tentu saja yang ada dalam pikiran kita adalah makan menggunakan sumpit, kayak di chinese. Karena terlalu larut tentang apa yang ada dipikiran saya, sehingga membuat saya sering salah tingkah.
Karena Restoran First Ladies adalah sebuah restoran yang megah dan mewah tentu saja tempat duduk juga terbuat dari barang mewah dan mahal yaitu sofa yang empuk. Dan saya duduk diatas sofa itu dengan nyaman. Tidak lama kemudian datanglah seorang pelayan restoran ladies.
Dia menanyakan "Mau pesan apa pak?",
Saya bingung mau pesan apa, karena saya larut dalam kebingunan sehingga lupa brosur makanan yang ada ditangan. Lalu saya jawab dengan tergesa-gesa "Ladies".
Ternyata pelayan restoran itu juga ikut bingung dengan jawaban saya. Lalu saya mengulangi jawaban secepatnya "Apa yang ada".
Tak lama kemudian makananpun tiba dalam hidangan, dan saya melihatnya. Ternyata isi hidangan tak jauh beda dengan masakan nenek saya dikampung yaitu Kuah Pliek U, Kuah Asam Keu'eung, Asam Kareng Diulek, Asam Sunti, dan beberapa makanan tradisional lainnya. Lalu saya bertanya dalam hati "Apa juga yang mewah dari Restoran First Ladies? Tempatkah, Bentuk Hidangankah, atau Pelayanankah". Ya, saya membuang jauh-jauh pertanyaan itu dan melanjutkan makan. Karena saya terbiasa dengan masakan nenek dikampung, sehingga masakan itu tidak menjadi masalah bagi saya, bahkan saya memakannya dengan lahap. Walopun makanan itu khas tradisional namun disaji oleh restoran mewah dan megah, rasapun juga berubah menjadi mewah dan megah.
Akhir cerita, Restoran First Ladies sudah menjadi langganan untuk setiap kali aku makan. Isi dompet tidak menjadi problem bagiku, yang penting Hidangannya. Sekian...
Penulis : AWM
Dimana warung tu?
Di aceh bro... hehe