Adat mei linto bak syeidara

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, kawan-kawan steemit semua. Kali ini saya akan sedikit membahas bagaimana tradisi adat di kampung atau dilingkup saya engenai me linto bak syeidara.
Me linto bak syeidara artinya membawa suami, atau linto baro untuk di perkenalkan kepada sanak saudara disebelah istri. Proses ini dilakukan ketika lebaran id fitri atau id adha datang. Adat ini dilkukan terun temurun oleh keluarga saya ketika ada salah satu keluarga besar yang baru siap resesi pernikahan sebelum lebaran tiba.
Kemudian. Saati lebaran tiba, keluarga yang baru siap resepsi akan mengunjungi keluarga lainnya dengan guna untuk menjalin tali ukhwah bersama keluarga terdekat. Seperti kakak ipar, abag ipar, yahngoh,yah cut, dan lain sebagainya. Ketika pengunjungan tersebut si pengantin tidak boleh membawa tangan kosong artinya tidak boleh membawa diri saja. Keduanya harus sedikit membelikan buah tangan kepada di pemilik rumah, sperti dalam keluarga saya kedua pengantin membawa kue roti, misalnya roti satu kaleng, atau bisa dinamakan roti kalang atau pun lain sebagainya. Adat ini merupakan adat menjaga marwah, agar tidak ada rasa malu, karena jika mereka tidak membawa apaun maka akan dianggap tidak tau diri, hana pangkai dalam bahasa Acehnya.

Kemudian keluarga yang dikunjungi, misalnya kakakipar tersebut harus juga memberikan buah tangan ketika kedua pengantin hendak pulang. Seperti memberi atau menggenggam sedikit uang kepada pengantin laki-laki.
Tradisi ini dilakukan untuk menjalin keakraban dan saling kenal antara pihak pengantin laki-laki dan perempuan, dan supaya pihak pengantin laki-laki mengenal semua sanak keluarga dari perempuan. Karena fungsi salah satunya adalah jika istrinya sakit atau ada musibah tiba-tiba, suami akan tau menghubungi siapa dari pihak istrinya.
Nah kawan-kawan steemit semua..menarik kan dengan adat Aceh..dan juga banyak manfaat yang ada didalam adat tersebut. Maka jika ada diantara kalian yang kawin dengan warga Aceh tidak akan bosan dengan adatnya.
Ok guys ini saja yang dapat saya sampaikan mengenai tradisi adat yang ada di kampung saya di Aceh, semoga bermanfaat bagi kita semua…Wassalam.