Dulu Aku Meremehkan Pekerjaan Ibu

in #aceh6 years ago

Siapa yang mau jadi ibu rumah tangga?
Siapa yang cita-citanya jadi ibu pekerja di kantoran?

Dulu, benak saya selalu menjawab yang kedua. Sedari dulu saya adalah orang yang 'susah diam'. Pergi beraktifitas sebelum matahari menguning terang dan pulang hampir tengah malam menjadi hal yang biasa.
Ketika emak saya mengeluh tentang bagaimana mengurus rumah, memasak dan tetek bengek pekerjaan ibu. Saya selalu menganggapnya angin lalu, seakan meremehkan pekerjaan yang mulia itu.

Senjata makan tuan menghampiri saya saat ini. Ketika tubuh ini meminta haknya untuk beristirahat, ada saja yang mencoba mengusiknya, ada saja yang memanggil saya, ingin makan, ingin buang air besar, ingin jajan, ingin ditemani main dsb.

Tugas ibu selalu 24 jam non stop.

Kadang saya berfikir, kenapa waktu sehari hanya 24 jam. Padahal Alloh yang tau kebutuhan dan kesempurnaan hidup ini diciptakan. Dasarnya manusia memng selalu tak puas dan cenderung mengeluh.

Pada dasarnya bagi saya, menjadi seorang ibu yang bekerja di luar ataupun ibu rumah tangga sama ribetnya sama tujuannya, sama capeknya. Terutama bagaimana kita seharusnya memanage waktu. Dulu saya fikir, menjadi ibu rumah tangga ya tidak perlu memanage waktu, toh pada dasarnya akan berjalan dengan sendirinya.
Tapi tak bisa begitu, apabila seorang ibu tidak ada target-target tertentu dalam hari-harinya semuanya akan kacau. pekerjaan akan tumpang tindih dan menyebabkan kesetressan.

Suatu waktu saya pernah berbincang dengan salah satu ibu rumah tangga yang dulunya bertahun-tahun kerja di sebuah bank. Bukan rahasia umum lagi, pekerja di Bank membutuhkan kedisiplinan dan juga tanggung jawab tinggi untuk pekerjaannya.
Rumah ibu tersebut rapi sekali padahal ia tidak punya asisten rumah tangga, mainan ditata dengan sangat apik dikelompokkan dan saya bertanya tipsnya?
Ternyata perempuan yang sedang berbicara kepada saya itu berkata bahwa sedari dulu semasa kerja, ia memiliki waktu khusus kapan beresin mainan dan mengelompokkan mainan anak-anaknya, hal tersebut rutin ia lakukan.

Di antara pekerjaan yang ribet dan kecil-kecil seorang ibu, pasti punya tujuan yang besar. Rumah menjadi nyaman, anak terdidik dengan baik, kadang malah melupakan passion yang memang sudah ada semenjak sebelum ijab kabul tercipta.
IMG_20180821_061817.jpg
Saya ingin kembali mengasah passion saya di bidang literasi. Maka tak lain memanage waktu adalah suatu keharusan. kedisiplinan kita terhadap waktu menjadi modal utama untuk passion kembali berkibar.

Satu kalimat yang menjadi perenungan:

Bagi saya, menjadi ibu adalah luar biasa bagaimana kita membagi waktu, tak perduli ibu yang memilih hidupnya untuk menjadi ibu rumah tangga, tak perduli ibu yang memilih untuk menjadi ibu pekerja.

Salam takjim, duhai para ibu.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58802.33
ETH 3158.99
USDT 1.00
SBD 2.42