Menakar Politik di Pemilu 2019

Pemilihan umum atau pemilu Indonesia tinggal menghitung hari, tepat pada tanggal 17 April 2019 rakyat Indonesia melaksanakan sebuah pesta besar, pesta akbar, pesta yang ditunggu-tunggu oleh segenap rakyat Indonesia yaitu pesta demokrasi.

Adalah pesta demokrasi itu pada tanggal 17 April 2019 itu rakyat Indonesia memilih pemimpin, mulai dari presiden, hingga anggota dewan legislatif.

Sejak setahun lalu atau kandidat-kandidat yang mengisi kursi parlemen terus menampakkan dirinya, baik dalam acara sosial maupun temu ramah dengan masyarakat di berbagai warung kopi. Hingga akhirnya beberapa bulan yang lalu telah diumumkan siapa saja kandidat yang akan bersaing dan berlomba untuk mendapatkan jatah kursi di parlemen.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemilihan presiden ada dua calon yang akan mengisi dan bersaing untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia atau orang yang mengatur rakyat dan bangsa Indonesia.

Begitu juga dengan calon-calon legislatif yang menjamur di berbagai kota dan daerah. Mereka juga akan bersaing dan berlomba untuk mendapatkan jatah kursi yang telah ditetapkan di suatu kota atau daerah.

Yang paling miris alias tidak bisa kita terima adalah dari sekian banyak calon anggota legislatif masih banyak yang mengumpulkan ktp penduduk sebagai bentuk mengikat hak suara masyarakat tersebut ke dalam calon yang memilihnya dengan cara memberikan upah kepada si pemilih 100 ribu rupiah perorang.

Pemandangan itu tidak lah enak dalam masyarakat kita yang mayoritas Islam dan bersyariat Islam yang sudah sangat jelas mengharamkan hal-hal demikian.

Money politics atau politik uang itu tidak terdengar dalam kurun waktu 10 tahun yang lalu, baru dalam beberapa tahun ini suara rakyat bisa di beli untuk kepentingannya dalam mendapatkan jabatan.

Himbauan penulis kepada masyarakat yang memilih dalam pemilu ini, jangan lah mau suara ada dihargai, janganlah harga diri anda bernilai pada orang lain. Lagi pula Agama kita sangat melarang keras alias mengharamkan perbuatan sogok menyogok itu.

Pilihan boleh beda, tetapi kita tetap bersaudara.

Demikian...

Nanti penulis sambung lagi jika ada kesempatan.

Terima Kasih

---

Posted from my blog with SteemPress : https://nekmudagroh.000webhostapp.com/2019/03/menakar-politik-di-pemilu-2019

---