Puisi Bagi Seorang Kawan yang (Mungkin) Pergi Bersama Gelombang

in #aceh7 years ago

unnamed (1).jpg

Bagi orang Aceh, Desember seperti tak pernah habis untuk ditulis. Tak ada yang bisa melupakan Desember. Desember adalah jejak duka yang luar biasa. Pada 26 Desember 2004, gempa berkuatan 8,9 SR menghantam Aceh dan merusak banyak bangunan dan menimbulkan sejumlah korban. Lalu beberapa saat setelahnya air laut naik dan menghantam Aceh. Ratusan ribu orang menjadi korban. Entah berapa jumlah harta benda. Tak ada yang bisa menghitung pasti.

Setiap saya pulang ke Aceh, saya selalu ingat Desember. Ingat begitu orang Aceh yang pergi bersama air laut, ingat kerabat, ingat sejumlah teman yang pergi bersama Desember. Ada sejumlah seniman yang pergi bersama tsunami Desember itu: Penyair dan akademisi musik Nurgani Asyik, perupa Versey Venny (isteri Nurgani), Maskirbi (sastrawan/teaterawan), dan lain-lain.

Saya juga "kehilangan kontak" sejumlah kawan sekolah dan kuliah di Banda Aceh. Salah seorang teman baik juga "hilang". Rumah orang tuanya di daerah Punge -- yang sangat dekat dengan pantai Uleelheue -- termasuk dalam bagian daerah yang rata disapu gelombang. Tapi saya tak tahu apakah dia berada di rumah orangtuanya saat itu atau pun tidak. Saya mendapat kabar dari sejumlah kawan bahwa ia dan keluarganya tinggal di Sabang.

Tapi setelah itu tak satu pun teman yang mendapat kabar tentangnya. Puisi ini saya tuliskan saat saya main ke Sabang pada akhir Oktober 2016 hingga awal Desember 2016 untuk mengenang teman baik tersebut.

SABANG: DESEMBER

apakah kau masih di sabang
menulis hidupmu dengan lelaki itu

atau desember telah mengajakmu bermain ombak
hingga ke tepi entah

apakah kau masih di sabang
membangun rumah warna-warni

atau desember telah mengubahmu menjadi peri-peri
menari hingga sunyi

jika kau masih di sabang
kirimkan aku lagi sepotong puisi

juga sepotong laut yang tak pernah basi

Sabang, 29 November 2016

Sekali lagi, saya tak tahu apakah ia masih di Sabang atau telah pergi bersama gelombang. Tapi saya berharap ia masih di Sabang membangun kenangan dan cita-citanya. Bersama anak-anaknya. Bersama keluarganya.

Batang, Jawa Tengah, 30 Desember 2017

#aceh #indonesia #poetry #puisi #sabang #island #travel

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 66984.19
ETH 2613.30
USDT 1.00
SBD 2.67