Sebagai Refleksi Pepatah Kuno

in #aceh7 years ago (edited)

Munawir Abdullah

HAMPIR ditutupi sarang laba-laba platform akun steemit saya dalam dua minggu ini. Sebagian teman-teman beranggapan turunnya harga cryptocurrency manjadi penyebab utama sepinya platform steemit saya. Walapun saya sendiri tidak tahu pasti kenapa gairah saya padam total untuk menghiasi platform steemit.



Ada benarnya juga mungkin turunnya harga cryptocurrency manjadi salah-satu sebab sepinya platform akun steemit saya. Walaupun itu bukanlah penyebab utamanya.

Gairah itu kembali muncul disaat saya membaca salah-satu postingan portal online yang memberitakan tentang ketulusan seorang kakek tua. Kakek paruh banya tersebut sedang memperbaiki ruas jalan yang sudah bolong-bolong. Kekhawatirannya akan keselamatan jiwa bagi pengguna jalan merupakan puncak keikhlasan dan ketulusannya. Sehingga terpanggil jiwanya untuk memperbaiki lubang jalan tersebut.



Walaupun peristiwa tersebut sebenarnya bukanlah hal yang langka bila melihat tradisi masyarakat Aceh di tahun 2000-an ke bawah.

Saat saya kelas 2 SD. Kisaran tahun 2000-an tersebut. Orang tua saya pernah memperbaiki atap rumah yang terbuat dari daun rumbia. Saat itu, selepas shalat magrib salah-satu perangkat desa tinggal mengumumkan saja kepada warga untuk memperbaiki atap rumah tersebut.

Esoknya harinya, warga akan datang berbondong-bondong untuk memperbaiki atap tersebut secara bersama-sama. Orang tua saya tinggal menyediakan nasi satu tandan untuk makan bersama setelah atap tersebut diperbaiki. Kinerja mereka tidak dihitung dalam bentuk rupiah untuk setiap lembar daun rumbia.



Masih di tahun yang sama. Hari jumat merupakan hari bakti sosial bersama. Semua warga akan meninggalkan aktifitas hari-harinya untuk bekerja bersama-bersama membersihkan fasilitas umum; mesjid, lorong perkampungan, lapangan bola dan fasilitas-fasilitas umum lainya.

Saat itu masih sangat terasa titah pepatah kuno yang sarat makna. Kesadaran untuk saling membantu satu sama lain secara kolektif lahir lewat pepatah kuno tersebut “berat sama-sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing”


Sort:  

Sekarang zaman sudah berubah....
Saya pribadi pun kadang cenderung individualis
Vote comment and follow saya juga ya

Sepakat kawan, tetapi menghilangkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang baik . . .

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 64572.94
ETH 2630.79
USDT 1.00
SBD 2.82