Belajar Memanah (Sunah Rasul)

Pandangan Umat Muslim kebanyakan sekarang menilai bahwa sunnah Rasul ini untuk peperangan saja. Namun dibalik itu semua bermain panahan begitu bermanfaat bagi kita semua.

Sedikit dari banyak manfaat bermain panahan:

Melatih emosi dan fisik untuk meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitik beratkan body balancing (keseimbangan tubuh). Maka jika pemanah emosinya tertekan, maka panahan amat mudah meleset. Secara tidak langsung, memanah melatih manusia untuk tenang dan menstabilkan emosi.

1. Individu yang tidak tenang, tergesa-gesa, pemarah, kurang sabar atau kurang sehat mentalnya tidak akan menjadi pemanah yang baik.

2. Gerakan melenturkan anak panah di busurnya, kemudian melepaskannya perlu satu kekuatan fisik, dengan demikian ini juga satu latihan holistik kepada diri seseorang dari segi fisik dan mental.

3. Melatih keterampilan dan melatih fokus.

5.Berolahraga, memanah juga dapat menjadi olahraga yang baik.

6.Melatih konsentrasi, memanah tepat sasaran membutuhkan konsentrasi yang tinggi dll.

Rasulullah tidak mungkin memerintahkan hal yang sia-sia, apakah kita umat Muslim tidak mau patuh lagi dengan Rasul kita!?

“Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah melewati sekelompok Bani Aslam yang berlomba memanah. Lalu beliau bersabda, “Memanahlah kalian wahai anak keturunan Ismail, karena sungguh ayah kalian adalah seorang pemanah.” (HR. Al-Bukhari)

“Barangsiapa yang tahu cara memanah lalu dia meninggalkannya maka dia bukan golongan kami atau sungguh dia telah bermaksiat.” (HR. Muslim).

“Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat Sahih Bukhari/Muslim).

Jelaslah sudah Rasulullah mewariskan kepada kita keutamaan memanah, selain dari memanah Rasul juga memerintahkan kita untuk berkuda, dan Berenang. Buatlah target panahan, dan bimbinglah anak-anak kita untuk belajar memanah, berenang, jika bisa berkuda, janganlah biasakan anak-anak kita dengan gadget, tablet dan game online.