Serba-Serbi Maulid di Sekolah dan Kampungku

Dear Stemian kisah kali ini tentang Maulid Nabi, moga dengan spiritnya kita terus tercerhkan.

Perayaan maulid bagi Umat Islam berlangsung setiap tahunnya pada tanggal 12 Rabiul Awal. Perayaan ini sangat penting dalam kalender kegiatan umat Islam seluruh dunia, termasuk Aceh. Dan beberapa hari yang lalu, Sabtu (27/01/2018) sekolah kami melaksanakan perayaan tersebut. Pada saat yang sama di tempat tinggalku, Desa Kulu Mila Kabupaten Pidie melakukan peringatan Maulid Nabi Juga.

Pelaksanaan Maulid Nabi di Aceh berlangsung selaa tiga bulan berturut-turut. Sehingga diharapkan banyak masyarakat bisa berpartisipasi, karena bisa melakukan persiapan lama. Ketiga bulan ini dikenal dengan nama Maulod Awai (Bulan Rabiul Awal), Maulod Teungoh (bulan Rabiul Akhir) dan Maulod Akhir (Jumadil Awal).

Maulid Sekolahku

Kegiatan Maulid Nabi Di SMA Negeri 1 Mutiara tahun ini agak berbeda. Partisipasi guru semua guru sangat maksimal. Dulunya para guru adalah tamu yang datang menjelang jam pelaksanaan di pagi hari. Tetapi untuk tahun ini para guru juga menyumbangkan sejumlah dana dan merekapun ikut memasak.
Maulid tahun ini benar-benar melahirkan dan menguatkan kekompakan di sekolah kami. Walau melelahkan karena harus bekerja sampai mala hari, terlihat wajah puas di mata para guru. Mereka seakan melupakan rutinitas yang begitu berat mengajakan anak-anak dengan beragam tipenya setiap hari.

Lain halnya di kampung para pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak bersama menyedekahkan kendurinya yang di bawa ke Meunasah (Surau). Para panitia mengundang warga desa tetangga untuk memakannya.

Kegiatan lainnya biasa diiringi dengan ceramah pada malam hari. Penceramah biasanya akan bercerita tentang kelahiran Nabi sampai beliau wafat. Tak jarang juga penceramah bercerita tentang isu-siu yang hot terjadi hari ini. Kebiasaannya ceramah akan berlangsung sampai larut malam baru selesai. Alangkah indahnya tradisi ini terus dijaga dari ronrongan yang mencoba menghilang kegiatan maulid.