emotional story ;pengorbanan seorang, ibu adalah segalanya.
Hai teman-teman
Pada hari ini saya akan menceritakan tentang pengorbanan seorang ibu.
Zaman dahulu ada satu tradisi dimana membuang orang yang sudah tua ke hutan dengan alasan tidak merepotkan orang lain. pada suatu desa terdapat satu keluarga sebutlah ibunya bernama Ani. Ani hidup bersama putranya sebut saja Rian, mereka tinggal berdua kerena suaminya telah meninggal. Ayahnya meninggal saat rian masih sangat kecil.
Mereka bertahan hidup dalam kesusahan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ani harus ke hutan mengumpulkan kayu lalu menjualnya. Meskipun bekerja dengan luar biasa lelah namun kayu mereka di beli dengan sangat murah oleh orang lain. Namun meskipun begitu ibunya tetap bekerja keras agar anaknya tidak kelaparan.Hari demi hari rian, bulan demi bulan, tahun demmi tahun rian yang kecil sudah beranjak remaja.
Saat Rian meranjak remaja seperti biasanya dia mulai bersekolah layaknya anak-anak lain. Rian merupakan salah satu siswa yang pintar, dan dengan kepintaranya dia sering bertugas ke luar daerah. Dan semakin hari semakin sibuk dengan pekerjaannya sehingga memiliki sedikit waktu bersama ibunya. kesibukanpun bertambah saat dia sudah menikah.
Bertahun-tahun berlalu ibu Ani semakin bertambah usia dan mengalami sakit-sakitan seperti stroke serta pikun yang membuatnya tidak bisa hidup dengan sendirinya lagi. Rian yang semakin sukses akan sangat sedikit waktu yang bisa di luangkan untuk merawat ibunya. Hari demi hari Rian menganggap hidupnya semakin rumit karena harus merawat orang tua yang sakit. Ibunya yang terbaring di kasur tidak bisa melakukan apa-apa lagi .
Hingga suatu sore dia berniat ingin membuang ibunya ke hutan seperti yang menjadi tradisi di sana membuang orang yang sudah pikun agar meringankan beban si anak. Tibalah saaatnya Rian menggendong ibunya yang sudah tua renta ke hutan, Kondisi Ibunya sudah lemah sekali, Ibunya masih bisa bicara, tapi dengan suara yang sangat pelan . Matanya menatap lamat-lamat wajah anaknya, dan tangannya berusaha menggapai-gapai pelan setiap ranting, daun yang mereka lewati.
Rian membawanya di bagian hutan paling dalam. Dia meletakkan Ibunya ke dasar hutan yang Penuh lumut dan rumput. Pekerjaannya sudah selesai, saatnya Rian pulang. Kerena itu sebuah tradisi maka Tidak perlu ada kata-kata perpisahan.seketika itu dia tiba-tiba bigung bukan kasihan terhadap ibunya, melainkan karena tidak tahu jalan pulang. Tiba-tiba ibunya dengan suara pelan mengatakan :
Anak ku, ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dawasa. Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak berkurang sedikit pun…tadi ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat….ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah.”
Mendengar kata-kata tersebut Rian langsung menangis dengan sangat keras dan memeluk ibunya serta menggendong dan membawa pulang ibunya.
Ibu benar-benar merupakan seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau rela mengorbankan hidupnya untuk anak-anaknya dengan bebagai cara.
Mungkin hanya sekian terimakasih.
Follow me please i follow you
okay ,
kiban sehat ?
Mantap