Tiga Kerajaan Hindu di Aceh

in #aceh6 years ago

Candi peninggalan pertama Kerajaan Hindu di Kecamatan Peukan Bada.

Sebagaimana masjid Tuha Indrapuri, masjid Indrapurwa juga paling banyak menyimpan sejarah, wilayah yang disinggahi oleh para pedagang yang berlayar dari seluruh dunia , karena letaknya yang sangat strategis yang berdekatan dengan samudera Hindia untuk persinggahan.

Oleh karena itu banyak pedagang Hindu dan Budha meninggalkan situs sejarah masa kejayaannya baik dalam bentuk adat maupun bangunan seperti rumah, benteng, masjid, nisan.

Sebagian dari situs ada yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah, di mana disediakan dana operasional khusus bagi perawatan situs, ada pula yang tidak dirawat oleh pemerintah yaitu perawatan masih dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat.

Berdasarkan data yang dikutip dari Buletin Arabes bahwa situs yang dikelola oleh Pemerintah hanya berkisar 63 situs yang sudah terdata, sedangkan ada beberapa situs lainnya dianggap belum layak untuk ditetapkan sebagai cagar budaya.

Salah satu situs yang perlu kita ketahui adalah Masjid Indrapurwa yang terletak di desa Lam Guron Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Menempati areal seluas 2.987 m2, dengan status tanah wakaf. Di sekeliling masjid berdiri bangunan masjid, pasantren dan pemukiman penduduk dengan batas- batas :
Sebelah Utara masjid,jalan raya dan tambak
Sebelah Selatan terdapat perbukitan
Sebelah Barat komplek pasantren
Dan di sebelah Timur pemukiman penduduk

masjid indrapurwa dalam catatan.jpg

Indrapurwa berasal dari Bahasa Sansekerta yang merupakan pengaruh dari kerajaan Hindu di Aceh.

Sebelum Islam masuk ke Aceh, pada abad X Masehi di daerah ini terdapat 3 kerajaan kecil, yaitu Indrapurwa, Indrapuri, dan Indrapatra. Apabila ditarik garis lurus ketiga lokasi kerajaan ini akan terhubung dan menyerupai bentuk segitiga yang berjarak lebih kurang 20 km.

Garis ini disebut Aceh Tiga Segi, bukti arkeologis yang ada ditunjukkan oleh penamaan 2 masjid dan satu benteng, yaitu masjid Indrapurwa, masjid Indrapuri dan benteng Indrapatra. Menurut pendapat masyarakat setempat bahwa dahulu ada istilah sebutan ayah bagi Indrapurwa, anak perempuan bagi Indrapuri dan anak laki-laki bagi Indraptra.

Makna ayah berarti bahwa, Indrapurwa yang pertama sekali didirikan karena masa dahulu pelayaran pertama sekali mendarat di wilayah Lam Teungoh- Peukan Bada, selanjutnya maka Indrapatra sebagai anak laki- laki di harapkan bisa menjaga daratan sekaligus melindungi adik perempuan yang di tempatkan pada lokasi di daratan yang jauh dari pesisir pantai dengan tujuan agar terlindungi yaitu Indrapuri.

bagian luar masjid indrapurwa.jpg

Indrapurwa merupakan kerajaan yang pertama sekali didirikan pada masa kerajaan Hindu, karena pada saat pelayaran menuju ke Asia para pedagang dari seluruh dunia singgah dan mendarat pertama sekali di Lam Teungoh yang berdekatan dengan Lambaro Nejid. ( Teungoh = mendarat )

Indrapurwa merupakan nama sebuah kerajaan yang pernah mendapat serangan dari Kerajaan Cina, yang berlatar belakang Buddhis. Pada masa itu kerajaan Indrapurwa di pimpin oleh Maharaja Indra Sakti.

Saat terjadi serangan tersebut Indrapurwa mendapat bantuan dari Meurah Johan. Pasukan Meurah Johan dapat mengusir pasukan Cina, sehingga Raja Indrapurwa dan dan rakyatnya masuk agama Islam.Pada masa itu, Meurah Johan menikahi putri Raja Indrapurwa. Oleh Meurah Johan, diatas puing- puing kerajaan Indrapurwa didirikan Kerajaan Aceh Darussalam.

Setelah Islam mulai berkembang dengan pesat di Aceh, maka kerajaan di alih fungsikan sebagai masjid. Masjid ini merupakan salah satu pusat kegiatan umat pada saat itu, termasuk kegiatan ibadah, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain di Kerajaan Aceh Darussalam.

Masjid Indrapurwa secara umum mengikuti kontruksi bangunan masjid tradisional Indonesia. Arsitektur tradisional Indonesia adalah beratap tumpang dengan jumlah ganjil, dari bentuk atap yang bersusun sebanyak 3 tingkat dengan semakin ke atas atap semakin kecil, mengerucut.

Masjid ini telah mengalami dua kali perpindahan tempat, yang pertama dari desa Lam Pageu (Pulau Tuan) ke desa Geubok (Lambaro) masih di Peukan Bada. Untuk ke dua kalinya berpindah ke desa Lam Guron.

Beberapa berbeda pendapat tentang perpindahan masjid, ada sebagian masyarakat yang beranggapan masjid berpindah sendiri, abrasi air laut dan angin yang menyebabkan terjadinya erosi sehingga membahayakan kedudukan masjid, ada yang mengatakan karena terjadi Ie Beuna (air besar), Smong= masyarakat Simeulu/ Tsunami= masyarakat Jepang dan Internasional.

Pada tahun 2004 Aceh dilanda tsunami, masjid Indrapurwa rusak. Sehingga dibangun kembali untuk mengenang sejarah tentang keberadaan Kerajaan Indrapurwa dan Aceh Tiga Segi.

prasasti masjid indrapurwa.jpg

Menjaga situs sejarah merupakan tugas kita bersama, karena sejarah milik kita dan kita wariskan pada generasi berikutnya.

Sumber :
Pendataan Ulang Situs/BCB Kabupaten Aceh Besar 2005, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Banda Aceh.
Masjid-masjid Kuno di Aceh, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Banda Aceh.
https://steemit.com/aceh/@cutrahmawati/masjid-berbentuk-candi
Wawancara: Rahmi Fajri (masyarakat Gampong Lam Badeuk)

Sort:  

Paparan yang sangat terperinci serta sangat menarik, terimakasih

Terima kasih, sekali-kali bapak dapat berkunjung ke kampung halaman ibu saya...

Menarik sekali sejarahnya
Ini juga salah satunya Islam menyebar di Aceh

iya, terima kasih bunda..

Wah keren buk👍👍
Ijin restem beuh🙏

Sip, silahkan..

Keren kak cut, karena sejarah bukti kita pernah bertahta

iya, sayang... terima kasih

Sangat bermanfaat informasinya kak. Yel sudah pernah pergi ke Masjid Indrapuri, tapi belum ke masjid Indrapurwa. Nanti mau ke sanalah berkunjung.

Oia, izin resteem ya.

Silahkan adinda,,,jauh tapi indah.

Sejarah yang menyertakan dan telah di wariskan generasi ke generasi. Mari untuk menjaganya supaya lebih baik lagi

mari,,, sangat setuju, karena sejarah warisan yang harus di jaga.

Waaah luar biasa pemaparannya Bu.
Saya baru tahu masjid indrapurwa.
Mantap Bu rinci banget bisa sebagai rujukan belajar bagi generasi bangsa ke depannya

Terima kasih, sayang...semoga bermanfaat,itu tujuan penulisan.

Wah..selama ini lewat doang, sesekali harus singgah agaknya. Makasih ya, Kak Cut 😍😘

Nanti lanjut ke jejak sejarah di Aceh bagian lain ya .. Supaya bisa jadi catatan sejarah 😀

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 67010.34
ETH 2604.31
USDT 1.00
SBD 2.72