SEBUAH CERITA TENTANG MENGENDARAI KELEDAI
Ketika suatu hari seorang berjalan bersama istri tercintanya, dalam menempuh sebuah perjalanan yang jauh ada bayak orang yang mengatakan tentang perjalanan mereka:
Dalam perjalanan mereka bertemulah orang yang pertama dalam perjalanan mereka dan orang tersebut terus mengatakan kepada kawannya sendiri yang berada di samping:
** Orang**: Apakah pengembara itu tidak punya kasih sayang kepada keledai mereka masak satu keledai naik berdua mungkin keledai itu bakalan cepat mati kalau terus di naiki berdua,.
Seketika melewati orang tersebut pengembara itu berhenti sejenak bersama istrinya dan mereka duduk merembuk sambil istirahat.
**Suami** : wahai istri ku, bagaimana pendapat-mu tentang perkataan seseorang tadi yang mengatakan tentang perjalanan kita mengendarai keledai, satu keledai kita naik berdua.
Istri.: wahai suami-ku, mungkin itu satu teguran untuk kita, bahwa yang kita lakukan menaiki satu keledai berdua itu suatu kesalahan.
Istri : wahai suami-ku, izinkan aku untuk berjalan kaki, dirimulah yang lebih pantas menaiki keledai dan biarlah aku berbakti terhadap-mu, bukankah istri harus berbakti kepada suami!
Sehingga si suami menaiki keledai itu, ada beberapa saat dalam perjalanan mereka beremu lagi dengan orang yang sedang berjalan, dan orang itu mengatakan kepada kawannya sendiri, ITU LELAKI YANG TIDAK SAYANG SAMA ISTRI, si pengembara pun mendengarnya bersama istrinya, setelah itu si pengembara duduk merembuk sambil istirahat bersama istrinya,:
**Suami**: wahai istri-ku, bagaimana pendapat-mu tentang perkataan seseorang tadi.
Istri:Wahai suami-ku, biarlah orang berkata apa yang hendak mereka berkata.
Suami: tidak istri-ku, memang ada benar-nya apa yang dikatakan mereka, melindungi dan menyayangi istri adalah salah satu kewajiban seorang suami.
Suami: wahai istri-ku, berilah aku kesempatan untuk menyayangi-mu di dalam perjalanan kita ini biarlah aku melakukan kasih sayang kepada mu wahai istri-ku.
Sehingga si istri menaiki keledai itu, ada beberapa saat dalam perjalanan mereka beremu lagi dengan orang yang sedang berjalan, dan orang itu mengatakan kepada kawannya sendiri, PASTI LELAKI ITU TAKUT SAMA ISTRINYA, ketika si istri mendengar perkataan orang tersebut yang mengatakan bahwa suaminya takut kepada dirinya si istri langsung meloncat dari keledai, dan mereka berhenti sejenak di jalan, si istri mengatakan:
Istri: Wahai suami-ku, yang sesungguhnya itu tidak benar dengan apa yang dikatakan mereka itu terhadap diri-mu, yang diri-mu takuti sebenarnya bukanlah kepada diri-ku melainkan kepada ALLAH yang menciptakan langit dan bumi.
Suami: wahai istri-ku biarlah orang berkata apa yang hendak mereka berkata kepada kita.
Istri: tidak suami-ku, ini tidak baik ketika seseorang melihat ku menaiki keledai sementara diri-mu berjalan kaki,
Suami: wahai istri-ku, tadi kita naiki berdua keledai ini, orang berkata keledai ini bakalan mati kalau terus kita naiki berdua,.
Suami: Ketika tadi aku yang menaiki keledai ini, orang mengatakan suami tidak sayang sama istri., Dan ketika diri-mu yang menaiki keledai ini, orang mengatakan suami takut sama istri,.
Istri: terus bagaimana ini wahai suami-ku?.
Si suami memikirkan sejenak:
Suami: alangkah baiknya bila kita sama-sama berjalan kaki untuk menempuh perjalanan kita, bagaimana dengan pendapat-mu wahai istri-ku.
Istri: aku setuju wahai suami-ku,.
Dan mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan ada berapa saat kemudian bertemu lagi dengan orang yang sedang berjalan berlawanan arah perjalanan mereka, dan orang itu mengatakan kepada kawannya sendiri, ** ITU ORANG BODOH BENAR** punya keledai tidak di naiki, malah berjalan kaki.
Mereka tercengang mendengar perkataan orang tersebut, dan si suami mengatakan kepada istrinya sambil berjalan:
Suami: wahai istri-ku, bagaimana ini, apapun yang kita lakukan semua salah di mata orang.
Istri: wahai suami-ku, biarlah orang berkata, setidaknya diri-mu sudah menaiki keledai, dan akupun sudah menaiki keledai kita,.
Istri: biarlah kali ini keledai yang beristirahat kita yang berjalan kaki,.
Sekian dulu ceritanya ya sobat steemit, di lain waktu nanti saya akan mengarang cerita yang lain.