Narasi Kota Kita: Dari Ketinggian Simpang Lima

in #aceh6 years ago

IMG_20180725_212300.jpg

TERIK MATAHARI sedang cerlang-cerlangnya ketika aku berada di satu titik seputaran Simpang Lima, Banda Aceh. Itu pada satu siang bulan Juli sepekan setelah Irwandi Yusuf diajak ikut KPK ke Jakarta. Berada di balkon lantai empat sebuah gedung, hawa panas menyengat dengan hebatnya. Banda Aceh seperti sedang di dera jutaan bara.

Berada di ketinggian begitu rupa, aku mencoba menelanjangi Banda Aceh dalam tiga arah. Sebab balkon gedung ini hanya mengkhususkan diri menghadap arah barat belaka. Tapi dalam tolehan kiri kanan aku bisa menyisir barat laut dan barat daya tanpa harus takut keseleo batang leher nantinya.

Tepat di titik barat, Banda Aceh dilatari gundukan perbukitan Goh Leumo. Itu perbukitan dengan garis vektor menyerupai punuk sapi jantan, ihwal nama itulah yang disematkan orang-orang setempat dalam bahasa Aceh. Goh berarti punuk, leumo sama dengan sapi. Gugusan perbukitan itu tak ubahnya benteng. Dan benarlah adanya, Banda Aceh tampak demikian kokoh dengan benteng alam tersebut.

Benteng perbukitan ini membujur dari Ujong Pancu dengan memunggungi Pulo Bunta di titik awalnya, lalu menyambung hingga Gurah, terpotong di Lampisang, membentuk persimpangan. Di mana satu gugusan mengarah ke Lhok Nga hingga Geureutee dan seterusnya, sementara satu gugusan perbukitan lagi membentang di sepanjang Mata Ie, Bilui, untuk kemudian menjulur ke bukit-bukit padang sabana Kuta Malaka.

IMG_20180725_212333.jpg

Itulah garis horizon yang tampak dari tempatku duduk siang itu. Segalanya bermula di titik barat. Untuk menyusuri juluran garisnya yang penuh titik lengkung di sana sini, aku tinggal menoleh ke sisi kiri, dan pandanganku mentok di titik barat daya. Berpaling ke kanan adalah barat laut. Garis horizon dari titik barat hingga sepanjang barat laut hanya berupa garis monoton. Julurannya nyaris lurus belaka.

Jika berada sedikit lebih tinggi dari balkon tempatku duduk ini, mungkin garis horizon yang nyaris lurus itu akan akan berubah sebaliknya. Meski tak sama persis, setidaknya menyerupai garis horizon sepanjang barat-barat daya. Sebab gugusan Pulo Aceh memang terletak di barat laut, di mana agak lebih kesudut, menyudut di arah jam tiga atau lebih tepatnya sebelah utara, gundukan Pulau Weh tampak samar, penuh kabut dan mengapung di lautan lepas.

IMG_20180718_141558.jpg

Meski cuma mengandalkan sejauh mata memandang, menyusuri garis horizon Banda Aceh dari ketinggian lantai empat sebuah gedung di Simpang Lima sedikit banyaknya memberi perspektif baru bagi pikiranku sendiri. Bahwa sebenarnyalah kota ini punya setting tempat paling strategis bagi banyak hal, terutama berdasarkan kontur alamnya.

Dikepung laut dari tiga sisi, perbukitan yang membentengi, dan sebilah sungai di tengah-tengahnya, juga kanal-kanalnya, seperti hendak menegaskan bahwa kota ini punya kriteria lengkap dan kekhasan tersendiri untuk menyejajarkan diri dengan kota-kota paling elegan dunia. Jika pun tak mampu bersanding dengan Santorini, Venice, atau Barcelona, tapi barangkali bisa sepadan ianya dengan Mombasa di Kenya.

Membayangkan yang satu itu, aku jadi melamun sejenak. Tapi langsung buyar begitu saja. Bukan oleh sebab sengat panas matahari, melainkan teringat kata-kata seorang mantan walikota beberapa tahun silam. Ketika pada satu waktu aku punya kesempatan mewawancarainya. Itu wawancara menyangkut rencana tata ruang wilayah Kota Banda Aceh.

"Siapa pun tak akan pernah bisa memainkan seni tata ruang wilayah di sebuah kota yang tempat-tempat strategisnya telah dikuasai dan dijadikan barak atau gardu militer. Tak akan pernah. Nah, Banda Aceh? Kau tahu sendirilah wilayah strategis itu di mana."

IMG_20180718_141707.jpg

Sort:  

Mantap,, judulnya yang sangat menggiurkan untuk dibaca, dan isinya yang sangat memukau. membuat saya larut dalam membaca.. mantapp..👍👍

Halo @bookrak, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Lokasinya kayaknya keren dan strategis.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64420.25
ETH 3150.23
USDT 1.00
SBD 3.99