Mendidik anak ala islam
Mendidik Anak Ala Islam
Anak adalah generasi penerus, tentu saja kita tidak mahu anak kita menjadi centang perenang, menjadi sampah masyarakat.
Karena anak merupakan kebanggaan kita.
Kita selalu berharap suatu hari anak-anak kita menjadi pahlawan bagi negara dan agama.
Untuk mewujudkan itu semua, kita butuh proses.
Memproses generasi tidak lah semudah membalik telapak tangan.
Apalagi jaman sekarang yang serba online, anak-anak kita di serang oleh virus-virus pornografi dan judi online.
Tentunya sebagai orang tua kita tidak ingin anak kita terjerumus dalam lembah hitam yang akan merusak dirinya, masa depan nya juga merusak nama baik kita sebagai orang tua.
Di tengah musykil nya anak yang soleh, saya mencoba berbagi dengan steemians tentang cara mendidik anak.
Tulisan saya bukan suatu yang berharga, maklum saya sangat bayi dalam ilmu dan pemula di steemit.
Oke sahabat steemian semua, di sini saya coba mengutip perkataan saidina Ali karamullahu anhu.
Beliu berkata "didiklah anak mu dengan tiga priode"
satu
Di usia bayi mulai 0 sampai 7 tahun jadikan dia bagai Raja
Jangan pernah memarahi anak yang masih umur 0 sampai 7 tahun karena itu membuat IQ nya lemah tapi jadikan lah dia raja, penuhi permintaan nya, layani dia, dengan begitu dia akan mengenal kasih sayang dan kelak dia akan memperlakukan orang tua nya bagai raja.
Dan dia akan mempunyai pribadi yang penuh kasih sayang.
kedua
Di saat dia berusia 7 sampai 15 tahun jadikan dia seperti tahanan
Ketika anak-anak memasuki usia 8 tahun dia sudah tergolong mumayij.
Dia sudah mampu membedakan makanan dan minuman. Namun dia belum begitu mampu membedakan yang baik dan yang buruk untuk dirinya, negara dan agama nya.
Di sini lah peran orang tua untuk mendidik nya.
Jadikan dia tahanan, bukan dalam arti kata di pukuli tapi dalam bentuk batasi pergaulan dan perlakuanya.
Perintahkan kepada mereka shalat, puasa, menolong sesama dan lain lain.
Juga larang mereka memusuhi, mencuri, mengganggu orang lain,dan sebagainya.
Efek dari didikan ini adalah membentuk karakter anak yang mengerjakan semua kebaikan tanpa perlu di suruh dan meninggalkan segala bentuk kejahatan tanpa perlu dicegah,
Itu karena dia terbiasa dengan didikan orang tua di masa remaja.
ketiga
Saat usia lebih dari 15 tahun, jadikan dia sebagai SAHABAT
Di usia itu anak kita sudah dewasa, dalam usia dan juga pemikiran, jangan jadikan dia sebagai raja karena itu akan membuat nya sulit mandiri, jangan pula jadikan dia layaknya tahanan, itu akan membuat dia tertekan.
Jadikan dia sahabat kita, tempat kita saling share masalah, dengarkan keluh kesah nya,
Berikan solusi dari segala permasalahan nya.
Hasilnya. Dia akan menghargai sahabat nya, akan membatasi kelakuannya, dan menjadikan orang tua nya bagai raja.
Kalau semua orang tua menerapkan pola itu, mungkin kasus asusila, begal dan segala bentuk kejahatan lainnya bisa di minimalisir.
Sekian dulu tulisan dari saya, sebagai seorang yang baru belajar menulis.
Kata kata penutupnya yang rendah hati, salute! Tulisan yang luar biasa bang, terutama bagi orang yang baru belajar nulis..
Terima kasih sudah hadir di blog saya
Hi, I'm an Upvote bot. I will upvote your post if you reply to this comment with "Upvote". 👍 a-0-0
so cute baby's
Thank