Merinding bacanya.. Selagi Sempat, Berbaktilah Kepada Orang Tua Kita!..Goosebumps reading .. While Got Time, Donate To Our Parents!

in #aceh6 years ago

Jadi sore… Di sebuah masjid di perumahan elit kota bogor
“wan… Mau kemana… Gak makan makan dulu?”
“lain kali aja… Udah sore… Pulang dulu… Sampai ktemu lagi ya…

image

Salam buat keluarga”
Saya lihat dia pergi tergesa gesa… Seseorang dari belakang saya berkata
“gak usah aneh rief… Dia itu shubuh dan sore biasa mandiin ibu nya semenjak terkena stroke.. Gantiin dan bersihin pampers kalo pup dan ngajak jalan jalan setiap pagi biar kena sinar matahari… Padahal dia kaya… Nyewa perawat juga bisa… Tapi dia gak mau… Malah dia urus sendiri semuanya… Dia gak pernah mau ambil job yg bikin dia harus nginap ninggalin rumah… Padahal proyek-proyek besar banyak yg perluin dia… Sabar banget dia.”
Saya tersenyum…
Diantara sekian banyak orang yg lebih memilih memasukan orang tuanya ke panti jompo atau menyewa suster untuk merawat… Dia… Lebih memilih melakukannya sendiri… Bakti anak kepada orang tuanya…
“pernah gak ente tanya kenapa dia mau seperti itu?”
“pernah… Dia bilang… 9 bulan mengandung penuh beban, 2 thun menyusui penuh menahan banyak hal dan larangan… Mengorbankan masa mudanya untuk bersabar membesarkan saya, menahan amarah atas kejahilan saya, kesalahan saya, kebodohan saya, keisengan saya… Mengorbankan kebebasannya untuk menjaga saya… Memastikan perut saya terisi makanan dan tidur dengan pulas disaat sering beliau tidur dalam keadaan menahan lapar dan tal tidur menjaga saya dari gigitan nyamuk… Tak kenal lelah memperhatikan saya… Menasehati dan memperjuangkan hidup saya dengan mengesampingkan perasaan ingin menikmati kesenangan kesenangan pribadinya…
Lalu…
Anak macam apa saya kalau membiarkan ibu diurus oleh bukan anak yg dibela belanya dulu? Anak macam apa saya jika merasa berat mengurus ibu yg telah mati matian menyamankan dan mengamankan saya?
Anak macam apa saya jika membiarkan masa tuanya tanpa menerima kebaikan anaknya sebagai balasan atas pengorbanan hidupnya?
Anak macam apa saya jika pekerjaan dan uang lebih saya pentingkan daripada mengurus orang tua yg sudah jelas jelas sangat berjasa atas kehidupan saya?
Saya tak ingin menyesal jika ibu saya meninggal disaat saya belum buktikan cinta dan rasa sayang serta bakti saya kepadanya”
Saya terdiam dan tak terasa air mata meleleh di pipi saya…
Teringat mama saya dan uban yg mulai memenuhi kepalanya..
Dari Saudara Arief Rakhmanto
Hikmah atau pelajaran apa yang bisa Anda ambil dari kisah ini?
Silahkan boleh tuliskan perasaannya di kolom komentar.
Apabila kisah ini dirasa bermanfaat, silahkan di share agar banyak orang lagi yang mendapatkan manfaat yang sama…

So late ... In a mosque in the elite housing town of Bogor "wan ... Want where ... Do not eat a meal first?" "Next time aja ... Udah afternoon ... Coming home ... Until ktemu again ya ... Greetings for family" I see him go hastily ... Someone from behind me said "do not have weird rief ... He's shubuh and afternoon batin his mother since the stroke .. Penyin and clean pampers kalo pup and ngajak road every morning let sunshine ... Though he is rich ... Nyawat nurse can also ... But he does not want ... In fact, he took care of everything ... He never wanted to take a job that made him have to stay home ninggalin ... Though many big projects that mendin him ... Patient really him. "I smile ... Among the many people who are more choose to enter his parents into a nursing home or hire nuns to care for ... He ... Prefer to do it alone ... Bakti child to his parents ... "never ente asked why he wants like that?" ever ... She said ... 9 months full of burden, 2 thuns full breastfeeding hold many things and prohibitions ... Sacrificing his youth to be patient to raise me, resist anger over my ignorance, my mistake, my stupidity, my fad ... Sacrifice his freedom to keep me ... Making sure my stomach is filled with food and sleeping soundly while he often sleep in a state of hunger and sleeping talents to keep me from mosquito bites ... Tirelessly pay attention to me ... Advise and fight for my life by putting aside the feeling of wanting to enjoy the pleasure of his personal pleasure ... Then ... what if I let the mother be taken care of by not the son who defended belanya first? What kind of children do I feel when it's hard to take care of a deadly mother to comfort me and secure me? What kind of child am I to let her old age without accepting her son's kindness in return for the sacrifice of her life? What kind of a child am I if my work and money are more important than taking care of parents who are obviously very meritorious to my life? I do not want to be sorry if my mother died when I have not proved my love and affection and devotion to him "I was silent and did not feel tears melting in my cheeks ... Remember my mom and gray hair that started to fill his head .. From Brother Arief Rakhmanto Hikmah or what lessons can you draw from this story? Please feel free to write his feelings in the comments field. If this story is considered useful, please share so many more people who get the same benefits .

Sort:  

thanks ya pos nya,
Banyak hkmah yang dapat kita ambil, orang tua adalah pahlawan bagiku.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64015.61
ETH 3429.88
USDT 1.00
SBD 2.54