Behind The Power of (WHY)

    sumber : https://start2finish.org/why/

Masih kah kita berfikir bahwa pikiran ini murni milik kita sendiri?

Biarkan saya bercerita sedikit, september 2015 saya berdiskusi via Whatsapp dengan dosen saya dulu, dia bilang begini "80% setiap aktivitas atau tindakan manusia sekarang berasal dari apa yang dia konsumsi dari media, baik online atau offline" menarik bukan!
Saya bingung dengan statement dia, lalu saya tanya, apakah itu maksudnya pikiran kita sudah mulai dimanipulasi secara tidak langsung?

Dia lalu jawab "ia, ilmu - ilmu mengenai human behaviour mulai dipelajari lebih dalam dengan menggunakan BIG DATA" tidak percaya?
Sekarang bisa kalian buka facebook dan lihat apa yang terjadi? Dia beritahu info seolah - olah dia begitu kenal dengan user nya.

sumber : https://m.signalvnoise.com/the-why-before-the-why-c5492520acf0

Lalu dalam 24 jam sehari berapa kali kita mengakses sosiall media? Mungkin lebih dari 10 x, Data kita sudah tersimpan dalam server mereka dan siap-siap untuk di eksploitasi, pernah liat iklan di Instagram? Itu salah satunya.

Mereka (penyedia layanan) mencoba mempengaruhi WHY kita, misalkan setiap kita mau diet, tiba - tiba muncul iklan di smartphone tentang "cara langsing tanpa diet", what?? 😪
This is possible?
model Paling terkenal aja ngegym sampai 3 jam sehari untuk menjaga badannya.

sumber: http://wnep.com/2015/04/23/the-dark-side-of-social-media/

Kita harus menjaga pikiran kita sendiri, bukankah orang-orang hebat melakukan itu semua.
Lalu bagaimana caranya kita tahu "WHY" Kita yang sebenarnya, pada prinsipnya tidak ada, tapi akhir - akhir ini ada satu hal yang saya sadar bisa kita pelajari, yaitu "PRINSIP".

manusia harus punya prinsip, kalau tidak dia akan di manfaatkan oleh manusia lainnya, baik itu sadar atau tidak sadar!! 😊

Mulai detik ini, saat kamu selesai baca ini, fikirkan benarkah setiap semua kegiatan kamu berasal dari diri sendiri?
Kalau IYA, Congratulations.. Hidup kalian pasti sangat - sangat HAPPY.
dan Kalau TIDAK, pasti kalian setiap hari merasa ada yang kurang.

Selamat berfikir