One Picture and one story Week #54

Asalamualaikum sahabat,saya doakan agar kita semua sehat dan selalu mendapat keberkahan dari Allah.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih kepada @suboohi yang telah menyelenggarakan kontes yang luar biasa menarik ini,yaitu kontes one picture and one story.

Pada kali ini saya ingin menceritakan tentang suatu desa terisolir yang ada di kecamatan Rantau selamat,Aceh timur.

Kalau kita lihat gambar tersebut memanglah terlihat biasa saja,namun akibat jalan yang seperti itu banyak sekali kejadian-kejadian yang menyedihkan.

Sebelum saya pindah ke tempat saya yang sekarang,saya tinggal di suatu desa di Aceh timur,tempat tersebut sebenarnya tidak dikatakan terpencil,karena jarak tempuh ke kota hanya sekitar 30 menit,tapi sampai sekarang jalan tersebut masih belum bagus,kalau musim hujan becek dan musim kemarau berdebu.

Di tempat tersebut juga tidak terdapat signal hp,karena memang letaknya di atas dataran tinggi,namun listrik ada.dahulu penduduk di desa tersebut sangat ramai,tapi setelah konflik tahun 2000 banyak penduduk yang meninggalkan desa tersebut,namun begitu saat ini desa tersebut kembali ramai penduduknya, walaupun tak seramai dulu.

Yang memprihatinkan yaitu saat musim hujan dan jalan becek,kendaraan roda empat pun tak dapat masuk.pada tahun 2022 lalu akibat curah hujan yang panjang,jalan menuju kota rusak parah,yang paling menyedihkan disaat ibu yang akan melahirkan tetapi harus di bawa ke rumah sakit terpaksa di tandu oleh warga kampung.

dengan jarak yang lumayan jauh bila di tempuh dengan berjalan kaki,bahkan pernah ada ibu-ibu yang melahirkan di tengah jalan sebelum sampai di puskesmas.selain itu ada juga seorang laki-laki yang pulang bekerja dengan naik Honda,karena jalan rusak parah beliau pun mendorong Honda tersebut,dan akhirnya karena terlalu lelah,beliau sesak dan akhirnya meninggal di tempat.

Alangkah sedihnya keluarga yang di tinggalkan,pergi kerja dengan keadaan sehat tapi pulang sudah tak bernyawa.selain itu pada tahun 2022 juga ada warga yang meninggal karena sakit,tapi atas permintaan terakhirnya yaitu supaya dikuburkan di kampung halaman yaitu di Medan,maka berangkatlah suami beliau dan warga kampung untuk menggotong almarhum sampai di kota.

Karena rumah beliau yang memang di daerah perkebunan karet dan jauh dari penduduk,maka mereka pun berangkat saat pukul 11 malam,dan sampai di kota pukul 6 pagi,almarhum di gotong dengan di tandu,dengan jalan yang parah,bahkan untuk jalan kaki saja susah.

Guru yang akan mengajar di desa tersebut juga setiap hari berjuang dengan jalan yang rusak parah,dengan memakai sepatu boot mereka berangkat kesekolah,yang saat musim kemarau seharusnya hanya dilalui dengan 30 menit perjalanan,tapi saat jalan becek bisa sampai 3 jam,dan saat sampai sekolah pakaian dinas pun sudah berlumpur.

Selain kejadian-kejadian yang saya sebutkan tadi,masih banyak lagi kejadian-kejadian menyedihkan lainnya,entah sampai kapan jalan tersebut di perbaiki,padahal sudah banyak orang-orang penting yang naik ke desa tersebut,tapi sampai sekarang jalan belum ada perubahan.

Demikian sobat cerita saya kali ini,semoga bermanfaat dan terima kasih sudah singgah dan membaca cerita saya.

Saya ingin mengundang teman saya @fauziah95,@haryanto91 dan @suryati1 untuk mengikuti kontes yang bagus ini.

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}