Saya bersyukur telah menjumpai pasangan hidup yang serasi dan ideal untuk mendampingi ku menjalani bahtera rumah tangga dalam suka maupun duka. Awal mula perjumpaan kami saat masih kuliah. Alat komunikasi zaman dulu belum canggih seperti sekarang ini dimana semua orang telah menggunakan handphone (hp) android. Namun 20 tahun yang lalu tepat nya di tahun 2003 masih banyak nya hp jadul yang hanya berfungsi untuk telpon saja tanpa bisa melihat foto profil teman bicara kita. Mengenalnya melalui adik ku yang kemudian memberikan nomor kontak nya sambil berkata cobalan abang telpon dulu untuk berkenalan. Saya pun nekad menghubungi nya pertama sekali dengan mengirimkam pesan singkat melalui sms dari hp jadul merk Nokia milik ku. Tulisannya "Assalamualaikum" dan ternyata dapat balasan "Walaikumssalam", namun chatingan kedua ku diabaikan. Saya berpikir sejenak, ya ia lah pasti tidak di jawab karena dia belum mengenal siapa aku ini..? Maka ku coba dengan tulisan yang ketiga dengan memperkenalkan diri menyebutkan nama ku sambil mengatakan saya abang nya dewi yang merupakan teman kuliah nya desi. Ku tunggu beberapa menit, tiba-tiba terdengar suara sms masuk yang menjawab "oh iya desi kenal sama dewi". Langsung komunikasi berikut nya saya nekad menanyakan apa boleh di telpon untuk berkenalan sama desi? Ternyata mendapat jawaban boleh dan silahkan via telpon saja.

---

Saat itu aku belum memiliki pekerjaan tetap mana lagi pulsa hp jadul ku cuma cukup untuk balas sms saja. Namun saya tidak menyerah, berpikir sejenak apa yang harus aku lakukan untuk dapat berkomunikasi demgan nya. Oh iyal tepat di depan rumah ku kebetulan sekali ada di buka jasa telpon umum yaitu kita bisa telpon siapa pun namun dengan tarif nya yang murah kalau hubungan komunikasi yang di lakukan antar kota Banda Aceh saja. Segera saya masuk ke Wartel (warung telpon) tersebut menekan satu persatu nomor kontak nya desi dengan hati ku yang berdebar-debar kencang bercampur rasa takut dan cemas, kacau balau pokok nya. Apakah aku ini sedang di landa perasaam cinta, pas masuk nada telpon dan ketika di angkat sama desi, eh malah aku tidak mampu berkata-kata apa pun, cuma bisa bilang ini itu - itu ini, akhir nya cobalah ajak, apakah saya boleh jumpa desi, alasannya mau kenal yang mana orang nya?. Eh malah di tantang, silahkan kalau berani datang ke kos nya di Lampiet Banda Aceh. Segera ku hidupkan honda astuti 70 milik ku kala itu dan langsung tancap gas kencang namun lari honda zaman milik ku ini tetap selow :)

Setiba di lokasi ku coba chating "ini sudah ada di depan kos putri" dan ketika dia turun dari lantai dua kos-kosan nya, aku di datangi sama cewek cantik, sambil berkata ini abang nya dewi ya? Wow aku terkejut sambil terkesima ternyata lawan bicara ku tadi seorang gadis yang sangat ideal kecantikan nya. Saya pun menjawab sambil terputus-putus, iya ya betul. Akhir nya kami berkenalan secara tatap muka. Sebelum nya kami belum pernah jumpa sama sekali dan saat ini telah datanglah pasangan ideal hidup ku pikiran ini menghayal

---

Inilah pasangan ideal ku yang kini menjadi istri ku

Kendala apa yang Anda hadapi ketika ingin menikah, atau mengapa Anda belum juga menikah?

Setelah mengenal desi maka saya mengajak nya untuk menikah segera mungkin karena usia ku sudah 32 tahun. Mendengar ajak kan saya rupanya desi pun memberikan jawaban silahkan kalau berani datang ke rumah dan kata kan ke orang tua nya. Saya jawab oke antar kan ke rumah nya iya, setelah sampai di depan rumah nya dan saya nekad menjumpai ke dua orang tua nya sambil mengucapkan salam dan mendapatkan balasan jawaban salam ku. Langsung ku duduk di ruang tamu bersama kedua orang tua nya desi.

Mulailah saya mendapatkan kendala disini, bagaimana cara nya aku mengucapkan nya ya??? Dari mana saya harus mulai mengata kan nya bahwa akan melamar anak nya dari calon mertua ku ini? Akhir nya saya putus kan nekad maju terus sambil berkata, maaf pak saya datamg akan melamar desi. Ternyata jawaban yang saya dengar itu berpulang ke anak saya, dan pulang lah dulu bawa orang tua atau wali nya untuk melamar sesuai adat Aceh. Maklumlah saya keturunan dari negeri seberang yaitu dari negara Yaman dengan marga suku Barawas jadi belum mengetahui adat istiadat dimana saat ini saya berdomisili. Akhir nya proses berikut nya saya berdiskusi dengan keluarga besar ku untuk menyusun melamar pasanga ideal hidupku

Apa kriteria pasangan ideal Anda?

Kreteria ideal tentu gadis yang cantik, suara nya lembut, soleh, agama nya islam, berpengetahuan, saling pemgertian dan serasi dengan saya, intelektual, cerdas dan memiliki pandangan yamg sama ingin membina keluarga sakinah mawadah warahmah, siap mendampingi saya sebagai nahkoda dalam rumah tangga menghadapi gelombang suka maupun duka untuk kita menuju mencapai kebahagiaan bersama-sama

Apakah Anda mengutamakan keindahan atau kenyamanan dalam berkomunikasi? Mengapa?

Komunikasi yang utama adalah serasi, sependapat, tempat curahan hati dan saling memberikan pendapat, mendengarkan saran dari pasangan kita, saling mengisi tentu akan masuk ke suasana nyaman dan terjadi pembicaraan dua arah yang memiliki keindahan demgan sendiri nya. Semua keadaan masalah yang di hadapi atau pun keberuntungan dapat rezeki banyak tentu yang penting harus kita bahas bersama memcari solusi yang terbaik jalan keluar nya terindah. Saling menghargai dan saling percaya satu dengan yang lainnya di imbangi dengan menjaga amanah tersebut sebaik mungkin

Apa ukuran kebahagiaan Anda saat menikah?

Anak-anak ku sedang bermain dengan bahagia nya

Bahagia itu bagaimana kita dapat selalu bersama-sama menjalankan bahtera rumah tangga. Kami pun saat ini bertambah-tambah kebahagian dan bersyukur setelah hadir tiga putri ku nama nya Zara, Raisah, Qairen dan satu putra ku nama nya Raziq. Melihat anak-anak ku bermain dengan ceria nya, mereka tersenyum, berlari, melompat, tentu semuanya itu sudah membuat kami berdua merasakan kebahagiaan

Apa pendapat Anda tentang pernikahan dini atau pernikahan yang lebih tua?

Pernikahan dini

Biasa nya terjadi pada usia belum saat nya kedua pasangan itu cukup umur untuk berumah tangga namun mereka nekad untuk melakukan pernikahan juga. Tentu ini dampak nya akan berakibat buruk buat hubungan mereka dan ketika memiliki anak juga akan rawan terhadap kesehatan si anak bisa terjadi stunting atau anak bayi mengalami gizi buruk. Kenapa demikian?, karena pasangan muda belum mampu memikirkan untuk memenuhi kebutuhan gizi ideal untuk pertumbuhan janin dari masa kandungan si ibu muda sampai masa perkembangan bayi mereka. Titik kritis yang kedua adalah pasangan muda belum mampu mengendalikan emosi, bisa terjadi di antara mereka berdua ada yang mau menang sendiri ketika berkomunikasi tidak ada yang mau mengalah maka ini bisa terjadi selalu pertengkaran di dalam rumah tangga

Pernikahan yang lebih tua

Menikahi lelaki yang lebih tua dari wanita nya yang lebih muda kalau kondisi seperti ini pada umum nya akan berjalan baik-baik saja. Namun sebalik nya jika lelaki nya lebih muda menikahi wanita yang lebih tua maka ini akan ada kendala yang di hadapi. Wanita tua akan sulit mengandung sehingga keluarga ini akan mengalami kesulitan memiliki anak sebagai generasi keturuan nya. Hubungan komunikasi akan banyak di dominaasi oleh wanita yang lebih tua sementara suami yang lebih muda umur nya tersebut hanya akan mampu untuk mengikuti semua kemauan dari pasanagan nya tersebut

Demikianlah tulisan saya saat ini dalam rangka berpartisipasi di dalam kontes

Salam spesial buat semua teman Steemian ku

Tentang Saya 👉@waterjoe