Steemian dan Tujuan Yang Berubah

Tuan dan Puan Steemians…

Sebagai manusia, gerak pikir Steemians juga akan berubah seiring perjalanan waktu. Pada awal-awal bergabung dengan Steemit sebagian Steemian mengaku tidak terlalu berpikir soal reward dan ingin menjadikan Steemit sebagai tempat berkarya. Bagi yang hobi menulis mengaku ingin belajar menulis di Steemit. Demikian pula bagi yang hobi fotografi pun mengaku ingin menjadikan Steemit sebagai tempat belajar.

Di awal-awal, sebagian Steemian menganggap reward hanya sebagai bonus. Artinya, tanpa reward pun mereka akan tetap menghasilkan konten di Steemit. Hal ini terus dibuktikan dalam rentang waktu tertentu. Tapi, dalam perkembangan selanjutnya, persoalan reward justru menjadi sangat penting. Sebagian Steemians yang sudah bergabung beberapa lama akan berhenti ketika reward tidak didapatkan.

Saya pribadi, pada awal bergabung juga sempat berpikir demikian. Tapi seiring perjalanan waktu, pikiran tersebut mulai berubah. Jika dulu persoalan reward hanya menduduki posisi kedua, namun sekarang ia telah mendesak ke posisi pertama. Perubahan ini tentu wajar saja, sebab Steemian juga manusia.

Perubahan pikiran ini tentu dilandasi oleh berbagai alasan dan setiap Steemian memiliki alasan masing-masing. Bagi saya pribadi, yang menjadi salah satu alasan bergabung dengan Steemit adalah reward. Seandainya reward ini tidak ada, saya mungkin tidak akan bergabung di platform ini. Seandainya suatu waktu nanti reward hilang di Steemit, maka kemungkinan besar sebagian Steemian akan berhenti sejenak, termasuk saya. Pilihan ini tentunya logis belaka.

Sampai saat ini saya terus bertahan sebab Steemit masih menyediakan reward. Bagi saya persoalan jumlah perolehan reward tidak terlalu penting. Selama masih ada “bayaran” selama itu pula saya akan mencoba melahirkan konten.

Masalah hanya akan muncul ketika reward hilang alias tidak dibayar. Dalam kondisi tersebut kita harus jujur, bahwa berhenti sejenak tentu lebih baik, sebab yang membedakan Steemit dan media lain adalah reward. Untuk sekadar menulis, kita tentu bisa menulis di tempat lain seperti di facebook, koran atau mungkin papan tulis.

Mengakhiri tulisan ini, saya mengajak seluruh Steemians untuk tetap semangat. Haha…

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali…