New Diary Game : 28 Agustus 2024 | Angin kencang, Warga mengungsi

Rabu, 28 Agustus 2024

---

Assalamualaikum sahabat stemians semuanya

Saya harap hari ini jauh lebih baik dari pada kemarin, walaupun bangun pagi di hari ini agak malas-malasan tapi mengingat kewajiban yang harus saya laksanakan akhirnya saya bergegas bangun juga dan melaksanakan sholat subuh dua rakaat, kemudian menyiapkan sarapan lalu setelah itu kami pun berangkat ke sekolah.

Sampai di sekolah saya mengerjakan tugas pokok saya seperti biasa setelah itu saya duduk beristirahat bersama teman-teman saya di ruang TU dimana tempat ternyaman bagi kami, saya merasa kurang bersemangat hari ini di karenakan semalam saya tidak bisa tidur nyenyak karena angin kencang yang melanda daerah kami.

Di tambah lagi lampunya padam membuat suasana semakin mencekam, hujan dan angin kencang sangat erat bersahabat dan bersatu padu menggoyahkan jiwa-jiwa kami yang di landa ketakutan yang luar biasa.

Malam semakin larut dan mata belum juga bisa terpejam, segala doa pun sudah habis terbaca dan berulang-ulang dan entah jam berapa kemudian terlelap, dan pagi pun tak lama kembali menyapa.

Di dalam perjalanan kami menuju sekolah banyak rumah yang atapnya terlepas satu atau dua lembar seng, apalagi yang atapnya daun rumbia, bayangkan saja sendiri bagaimana bentuknya, ada juga pohon kelapa yang patah dan tumbang untung saja tidak mengenai badan jalan dan menghambat arus lalu lintas para warga.

Salah satu warga Ule rubek mengatakan kalau semalam banyak orang yang pergi mengungsi karena ketakutan apalagi mereka mendengar berita tentang gempa dan tsunami, itu merupakan berita yang sangat menakutkan bagi mereka, dari pada harus bertahan di rumah dengan rasa ketakutan akhirnya mereka memutuskan untuk mengungsi sampai suasana normal kembali.

Saya juga merasa ketakutan akan tetapi saya tidak membayangkan sampai tsunami terjadi tapi saya takut atap rumah terbang lagi seperti kejadian di tahun 2021 lalu dan masih menyisakan trauma yang mendalam, waktu tsunami dulu saya tidak berada di kampung jadi saya tidak tahu seperti apa yang dialami oleh mereka yang selamat dari bencana tersebut.

Karena buru-buru saya pun tidak banyak mengambil foto karena sebentar lagi sudah waktunya masuk ke kelas, saya melajukan kembali kendaraan saya untuk mengantarkan anak-anak terlebih dahulu kemudian kembali lagi ke sekolah saya sendiri.

Di sekolah saat kami istirahat kami seru-seruan makan mie bersama teman-teman, acara menggemukkan badan seperti sukses kami selenggarakan di sekolah😝, begitulah kami kalau sudah berkumpul dan membuat rencana di hari akhir pekan nanti kita-kita mau makan apa?

Siang hari saya sudah kembali ke rumah bersama anak-anak, setelah melaksanakan sholat zuhur kemudian kami makan siang, anak-anak langsung bersiap-siap untuk pergi mengaji, saya dan suami pergi ke panton karena ada sedikit keperluan.

Saat hendak pulang hujan pun turun dengan lebatnya, kami yang tidak membawa baju hujan pun berteduh sebentar dan berharap hujan akan segera berhenti, sepuluh menit kemudian hujan pun mulai reda, kami melanjutkan kembali perjalanan pulang, kami juga mengganti oli kendaraan kami di simpang matang anoe.

Setelah hujan reda nampaklah pelangi 🌈 yang sangat indah di langit, rupanya di kampung kami tidak ada hujan sama sekali akan tetapi angin kencang seperti kemarin muncul lagi sore ini, kami pun segera pulang karena anak-anak di rumah sebentar lagi pergi mengaji.

Malam hari setelah mengaji saya membuat pepes daging ikan seperti biasa karena ada pesanan dari kawan-kawan saya di sekolah, pukul 22 lebih baru siap memanggang di kuali, dan saya pun beranjak untuk beristirahat karena malam yang semakin larut.

Sekian diary saya hari ini . Terima kasih sudah membacanya dan mohon saran dan dukungannya sahabat steemit semua.

Hormat saya
@suryati1