The diary game 27 Juli 2024 || Kehilangan

Assalamu’alaikum…

Hai teman steemian jumpa lagi dengan saya @surinadewi, teman-teman apa moment yang paling menyedihkan di hidup kalian? Jika orang melontarkan pertanyaan itu kepada saya sudah jelas kehilangan orang-orang tersayang di hidup saya yang pergi untuk selamanya tanpa akan kembali lagi, itulah jawaban saya.

^{terasa sangat sedih}

Sedih itulah yang saya rasakan saat ini, merasa sangat kehilangan orang terdekat dengan saya telah pergi untuk selamanya. Tarmizi bin A. Thaeb itulah nama pakcik saya, sering kami panggil dengan cek midi, beliau adalah salah satu pakcik terbaik saya, dari kecil saya sudah bersama beliau, di gendong di sayang layak anaknya sendiri.

Beliau menikah dengan bunda saya pas sebelum mama saya meninggal, tidak lama setelah beliau menikah dengan bunda mama saya pun berpulang. Jadi beliau juga ikut turun tangan dalam membesarkan saya sebagai suami dari bunda saya dan hingga akhir hayat beliau masih tetap sama, sayang sama saya juga anak-anak saya.

^{Saat beberapa hari yang lalu cek midi dirawat di RS Royal Prima Medan}

Berawal dari beberapa tahun yang lalu, tiba-tiba cek midi kehilangan suara nya, beliau hanya bisa berbicara dengan suara kecil dan sangat serak, awalnya tidak ada gejala lain hanya suaranya saja yang tidak terdengar. Suaranya ada tapi sangat kecil bahkan serak. Kemudian cek midi hanya berobat biasa saja di praktek tenaga kesehatan terdekat.

Kemudian seiring berjalannya waktu cek midi mulai merasakan sesak, terkadang batuk, cek midi pun mulai berobat ke praktek dokter dan juga masih hanya minum obat dari resep dokter tanpa ada pemeriksaan lebih lanjut lagi. Tapi kehilangan suara itu seolah sudah permanen jadi kami keluarga memutuskan mengambil rujukan di puskesmas untuk dilanjutkan pemeriksaan ke Rumah Sakit.

Sampai di RS daerah Aceh Utara yaitu RS Cut Mutia, disana di periksa dengan hasil ada sedikit benjolan di dalam tenggorokan, singkat cerita setelah beberapa kali berobat ke RS Cut Mutia, cek midi kemudian di rujuk ke RS provinsi ya itu ke RS Zainal Abidin.

Sesampai disana cek midi melakukan pemeriksaan dan dianjurkan untuk melakukan operasi tapi beliau belum mau untuk di lakukan tindakan operasi. Hampir setiap hari cek midi berobat dimana aja yang menurut nya yakin bisa sedikit mengurangi sakitnya, karena selama ini cek midi sering mengalami sesak, juga batuk. Dia berobat alternatif dan juga berobat ke Rumah Sakit.

Sampai setelah 2 tahun kemudian, cek midi memutuskan untuk berobat ke Medan dengan anaknya yang seorang polisi. Singkat cerita nya setelah dilakukan biopsi cek midi pun meminta untuk segera pulang kerumah, padahal Senin tgl 29 beliau harus balik ke RS Adam Malik untuk mengambil hasil pemeriksaan juga jadwal untuk operasi, tapi beliau tetap ingin pulang.

^{Saat subuh cek midi kembali di bawa ke puskesmas}

Di sinilah kami sekarang, di puskesmas Meurah Mulia, pada jam 03.00 dini hari cek midi dan keluarga nya sampai dirumah pulang dari Medan. Tapi pas saat subuh tiba-tiba beliau sesak dan segera di larikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan bantuan pernafasan dengan oksigen.

Pada pukul 05.10 wib Sayup-sayup saya mendengar panggilan telepon di handphone saya dan kemudian saya mengangkat nya, terdengar suara adik saya yang sedikit panik meminta tolong saya untuk segera datang ke puskesmas. Sesampai saya disana terlihat suasana sangat tenang, serasa mereka sudah mengikhlaskan nya.

Saya datang dan terkejut dengan kondisi cek midi, saya tetap bertahan supaya tidak menangis dan tidak membuat suasana tegang. Kami pun membaca Yasin sambil mengucapkan kalimah laailaha illallaah berulang kali ke telinga cek midi. Dalam ketenangan beliau pun menghembuskan nafas terakhir nya tanpa ada yang menyadari nya.

Saya melihat sudah tidak ada lagi gerakan bibirnya dan berinisiatif mengecek kembali kesadaran nya dan ternyata sudah tidak ada lagi reflek. Ya Allah sungguh hancur hati saya, ingin menjerit tapi tidak bisa, saya harus bertahan demi bunda saya bisa tetap tenang dan tidak syok.

Tidak lama kemudian kami pun memberitahukan bahwa cek midi telah berpulang dengan tenang, beliau sudah tidak sakit lagi, beliau sudah tenang dan Allah sangat sayang kepada beliau, orang baik yang gigih dalam segala hal, panutan kami. Ya Allah tidak tahu harus menggambarkan seperti apa hati ini. Kehilangan ini sangat menyakitkan.

Ambulance yang membawa cek midi pulang dari puskesmas pun sudah terparkir di depan rumah saat ini, kami mempersiapkan untuk cek midi segera di kuburkan, ya Allah tidak tega rasanya mengambil foto moment ini, sedih rasanya. Semua keluarga terdekat sudah berkumpul mempersiapkan semuanya.

Pengumuman pun telah di kumandangkan di beberapa desa. Dirumah sudah mulai terdengar suara orang-orang yang menangis karena merasa sangat kehilangan, dalam waktu yang tiba-tiba cek midi telah pergi. Semua terasa seperti sebuah mimpi.

Setelah semua prosesi selesai tidak menunggu lama lagi beliau langsung di bawa ke masjid untuk di shalat kan. Kemudian setelah nya langsung di bawa ke lokasi pemakaman umum tempat semua keluarga di makamkan. Kami pun mengiringi dari belakang.

^{Area tempat pemakaman umum}

Ya, pada akhirnya kita semua akan berpulang menghadap sang pencipta. Tidak ada yang kekal. Tergantung bagaimana caranya kita hidup dan bagaimana caranya kita akan pergi nantinya dan itulah yang membedakan kita setiap manusia. Semoga cek midi kami Khusnul khatimah dan amal ibadahnya diterima Allah.

In sya Allah kami sekeluarga sangat tabah dan sabar, melihat bagaimana perjuangan beliau hidup, kami bangga menjadi bagian cerita di hidup beliau. Selamat jalan pak cik saya yang telah ikut membesarkan saya. Terimakasih untuk semua kasih sayang mu, in sya Allah kami akan selalu mengirim kan doa terbaik untukmu pak cik.

Sekian dulu diary ku untuk hari ini, saat menulis ini sedikit hati saya terasa terobati, menulis dengan berlinangan air mata. Ini akan menjadi kenangan terakhir antara saya dan pakcik saya nantinya, jadi saya simpan di steemit saja. Terimakasih yang sudah membaca nya.

Wassalamu'alaikum...
@surinadewi

---