Kuantitas menciptakan Kualitas
Setiap orang yang ada di dunia ini, tentunya dianugrahi oleh Tuhan suatu kemampuan yang luar biasa, salah satunya ialah kemampuan untuk berpikir. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap dari kita memang dianugrahi kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan berpikir yang super cerdas, ada yang biasa-biasa saja, dan ada pula yang kemampuan berpikirnya lambat.
Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir yang super cerdas mungkin akan menerima setiap informasi lebih cepat dari yang lain, namun sebenarnya hal tersebut tidak berarti dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan. Ada istilah yang mengatakan bahwa orang pintar akan kalah dengan orang yang rajin. Sebab, sepintar apapun kemampuan berpikirnya tak akan ada gunanya jika tidak tekun dan tidak rajin dalam melakukan sesuatu.
Ketekunan dalam mengerjakan sesuatu merupakan salah satu cara untuk mencapai kesuksesan. Seseorang yang rajin, akan melakukan apa yang ditekuninya secara terus menerus. Salah tak jadi soal, karena disetiap kesalahan selalu ada pelajaran untuk menjadi lebih baik kedepannya. Dengan terus mencoba dan melakukan, maka perlahan-lahan orang yang tekun akan memiliki kompetensi yang luar biasa.
Ada ungkapan yang mengatakan, kuantitas menghasilkan kualitas. Hal tersebut memang benar adanya, karena seseorang yang rajin serta konsisten adalah orang yang selalu berlatih untuk menjadi lebih baik. Layaknya atlet angkat berat, otot akan terus menjadi kuat saat terus dilatih. Oleh karena itu, seorang atlet tidak pernah putus berlatih, karena saat sekali saja latihan terputus maka kemampuannya akan menurun.
Selain konsisten dan terus bekerja keras, ada hal lain juga yang perlu dilakukan. Yaitu, dengan melakukannya dengan bersuka hati. Banyak dar kita melakukan segala sesuatu secara terus menerus namun tidak tahu apa esensi yang akan kita dapat. Menjadi ahli itu bukan soal berbicara soal teknis saja, namun juga feel atau rasa terhadap apa yang dilakukan. Hati yang senang dan gembira akan menciptakan hormon-hormon positif dalam diri kita, sehingga proses belajar akan lebih mudah. Setiap hal pastinya memiliki kesulitannya masing-masing, namun saat kita sudah menyukainya terlebih dahulu maka itu hanya akan dianggap sebagai tantangan dan semakin ingin terus mendalami.
So, untuk teman-teman yang sedang berproses menjadi “ahli” maka teruslah semangat. Konsistensi itu memang menjemukan dan membosankan, namun bila kita sudah melewati tahap itu maka apa yang dikerjakan bukan lagi seperti kewajiban namun sudah menjadi kebutuhan.
Sukses untuk teman-teman semua!
your post is good quality
thanks !
Tulisan yang menarik dan inspiratif. Berkaitan dengan topik di atas, ada pepatah lain yang dulu pernah diberikan guru dan masih saya ingat sampai sekarang yaitu "Rajin Pangkal Pandai". Pepatah tersebut mengajarkan kepada kita agar selalu tekun atau konsisten dalam memperjuangkan sesuatu. Semakin banyak berlatih, maka hasilnya pun akan semakin baik.
Terima kasih atas sharing-nya yang mencerahkan. Salam kenal Pak @rkb. Saya pendatang baru di Steemit ini dan masih banyak belajar dari para senior. Kalau bapak ada waktu, silakan berkunjung ke blog saya. Jangan lupa meninggalkan jejak. Lebih senang lagi kalau bapak sempat berkomentar dan mengikuti akun saya @jharyadi.
Salam pena kreatif dari Kota Kembang - Bandung.
terima kasih @jharyadi sudah berkunjung ke tulisan saya.
Selamat datang di steemit , semoga anda bisa mendapatkan banyak manfaat disini.
salam kenal.
Sama-sama Pak. Saya merasakan sebuah kenikmatan menjadi bagian dari komunitas Steemit. Jangan sungkan untuk memberikan kritik atau saran kepada saya yang masih fakir ilmu ini pak.
Salam pena kreatif
Saya juga masih belajar pak @jharyadi . Semoga kedepan kita bisa saling berbagi manfaat dan berbagi ilmu satu sama lain.
Betul sekali Pak @rkb, kita bisa saling berbagi dan saling menginspirasi itu lebih baik. Media sosial membuat kita semakin dekat, walau hanya bertemu secara online.
This post has been ranked within the top 50 most undervalued posts in the first half of Nov 21. We estimate that this post is undervalued by $8.07 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.
See the full rankings and details in The Daily Tribune: Nov 21 - Part I. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.
If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.