PuloCulinary #7: Datu Coffee in Takengon City

Dear sahabat steemian...

Malam ini, segelas sanger hangat menemani saya melewati cuaca dingin malam di Takengon. Sanger racikan Datu Coffee ini terasa sangat nikmat diseruput dalam kepungan hawa sejuk dataran tinggi Gayo.

Berada di Gayo highland yang merupakan daerah penghasil kopi terbaik di dunia, membuat saya sangat bahagia. Di sini, saya dapat menikmati kopi organik nan segar setiap hari. Kenikmatan mana lagi yang kita pungkiri, coba.

Apalagi saat ini saya berada di Datu, sebuah coffee shop yang menawarkan keistimewaan citarasa kopi arabika gayo. Mereka melakukan sendiri proses pemilihan buah kopi dari kebun, lalu saat pengeringan mereka memilih lagi biji-biji kopi terbaik. Dan melakukan proses roasting dengan terukur. Hingga akhirnya tersaji begitu nikmat dalam segelas sanger.

Coffee shop ini, bagi saya sangat istimewa karena owner-nya adalah teman seangkatan saya waktu kuliah di kedokteran Unsyiah dulu, yaitu dr. Yuli Susiana, yang kini bertugas pada salah satu Puskesmas di Aceh Tengah.

Dan malam ini pun, saya menikmatinya bersama teman-teman saya, para dokter spesialis yang bertugas di Takengon dan Tapaktuan. Diantaranya, dokter spesialis anestesi, obgyn, dan spesialis penyakit dalam. Mereka orang-orang hebat, yang telah melewati berbagai fase perjuangan sebelumnya, hingga dapat duduk santai ngopi seperti sekarang ini.

Datu Cofffe yang beroperasi di Jalan Sangeda ini, letaknya sangat strategis, sebab berada pada jalan utama pusat kota Takengon. Jalan satu arah ini merupakan jalan masuk utama, sehingga lalu-lintasnya sangat padat. Untuk menjangkaunya pun sangat mudah. Kita juga tidak perlu kuatir mengenai tarif, harga menu di cafe ini sangat terjangkau, bahkan sangat murah untuk kopi organik yang masih sangat fresh.

Apabila stemian berkunjung ke Takengon yang terkenal dengan Danau Laut Tawar ini, nikmatilah secangkir kopi atau sanger panas di cafe miliknya sahabat saya ini. Niscaya akan memberikan sebuah sensasi berbeda dari ngopi di cafe-cafe lainnya.