Kontes Keindahan Angka Delapan untuk Indonesia 2018: Sudah Seminggu di Pulau Jawa, Delapan Perbedaan Dialog yang Saya Ingat
Sudah seminggu saya tidak berada di Aceh, di rumah tempat saya lahir. Semenjak sebelum hari H acara meet up Komunitas Steemit Indonesia di Cimahi, Jawa Barat, saya terus mempererat tali silaturahmi dengan teman-teman yang ada di Pulau Jawa ini. Sungguh bahagia bagi saya, banyak teman dimana-mana, baik itu teman dari komunitas Vespa, Palang Merah Indonesia, Stand Up Comedy, Steemian dan beberapa teman asli darah Aceh yang sudah lama tinggal di Ibukota.
Di Cimahi, saya juga sempat dijemput oleh seorang stand up komedian, yang sudah pernah lewat audisi kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv, beliau tukang bangunan yang punya seni tinggi, dan sudah memiliki anak istri, Didi Sunardi namanya. Banyak pembahasan dari kami berdua, dan banyak ilmu yang saya serap yang dari hasil perbincangan kami ini.
Selesai di Cimahi, saya lanjut ke Kota Bandung, di Bandung pun saya bertemu dengan teman-teman dari komunitas Vespa Cowboys Bandung, melewati malam hari bersama mereka, sampai dibawa belanja di pusat perbelanjaan Kota nya Ridwan Kamil yang saya kagumi itu.
Malam Selasa, jam menunjukkan pukul 19 WIB, saya melanjutkan perjalanan ke Jakarta, dengan modal 90 ribu rupiah saya bisa naik bis travel sampai Ciputat, daerah perbatasan Jakarta dengan Tangerang Selatan. Saya sudah ditunggu oleh seorang teman yang punya nama Imam Subhan, saya suka memanggilnya dengan sebutan Sube, seperti salah satu kata di lirik lagu Despacito. Dia asli dari Aceh Besar, kuliah di Jakarta.
Setelah sampai di kediaman si Sube ini, saya menulis catatan singkat, tentang beberapa perbedaan dialog yang saya dapatkan di Pulau Jawa.
Berikut ini delapan catatan yang saya ingat, saya tulis untuk mengikuti kontes dari @dokter-purnama.
- Indonesia : Terima kasih.
Sunda : Hatur nuhun.
Aceh : Teurimoeng geunaseh. - Indonesia : Apa?
Sunda : Naon?
Aceh : Peu? - Indonesia : Bagaimana, Sehat?
Sunda : Kumaha, Damang?
Aceh : Kiban, sihat? - Indonesia : Cantik banget.
Sunda : Geulis pisan.
Aceh : Lagak that. - Indonesia : Ada-ada saja.
Jawa : Ana-ana Waé.
Aceh : na na saja. - Indonesia : Semua.
Jawa : Kabeh.
Aceh : Mandum. - Indonesia : Berapa?
Jawa : Piro?
Aceh : Padum? - Jakarta : Plat nomor B
Bandung : Plat nomor D
Aceh : Plat nomor BL
Walaupun sangat banyak perbedaan yang ada di antara kita semua, baik itu perbedaan warna kulit, perbedaan bahasa, dan juga perbedaan suku. Tapi, kita tetap saudara, saudara setanah air.
Oleh karena itu, mulai tahun 2018 ini, mari bersama-sama bahu membahu, membantu mengurangi angka kemiskinan di seluruh pelosok Indonesia. Demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat kita.
Sekian ketikan singkat saya dan terima kasih. Salam @rastaufik10
@rastaufik in action, ka habeh sang kalinyo
hahaa yak ikotan bg :D
Weesss garang nyo bang 👏👏😍🤙
Garang kiban nyan wkwk
Bahasa jawa sama bahasa sunda beda loh hahaha... Bahasa betawi beda lagi...
Oh begitu ya kak, gaktau hhahh
dengar tu @rastaufik10 sisakan 1/4 batang yang bek tuwe 😂
Aya aya wae hehe
Uyeee :D
😂😂 iyeeeyyy
hhahahah mantap fik, pokok jih angka delapaan......pernah seorang cerpenis mengilustrasikan bentuk angka delapan yang sangat 'berseni', yaitu kolor yang dilepas sembarangan hahahaha
hahahhaahah, bek ngejek that meunan kak hahahah :D
Geut that jeut bak ka teumuleh, mita aju lom ilme djakarta
hahaahaha :D
Very informative post
Thank you, Brother! :)
Dah bnyk ilmu nih hehe
Sedikit aja bang gak banyak. haha
@rastaufik10 Selamat menikmati suasana kontes adoe lon beh.
Semoga menang :D
Iya, semoga sukses @rastaufik10
Rastaufik 8 + 2 = @rastaufik10, sungguh luarbiasa dalam memaknai angka 8, tapi jangan sampai jadi pelak angka 8 . Keep steem on and win the contest... Hahaha
:D thank you Bang. Aamiiiin...