Misi yang Gagal
Hai sahabat steemian sekalian. Hari ini saya ingin berbagi cerita tentang misi saya yang kemarin gagal, huhuhu.
Berawal dari pengambilan e-ktp yang sudah direkam tahun lalu. Tahun ini baru saya cek berhubung gosip umum menyebar tentang kejadian korupsi prangko e-ktp (entah siapa yang melakukannya, entahlah, huft). Hadirnya kasus tersebut membuat prangko untuk e-ktp belum siap. Jadi saya biarkan saja e-ktp saya.
Hingga tahun 2018 ini baru saya cek. Ternyata saat dicek, data saya “tidak ditemukan”, kata pihak kantor catatan sipil. Pembuatan e-ktp saya harus direkam ulang (ulalala). Itu informasi yang saya dapatkan minggu kemarin saat saya ke sana.
Kemudian kemarin (Selasa, 06 Maret 2018), saya kembali lagi bersua dengan mereka yang ada dicatatan sipil. Usai berkas diurus dan dikumpulkan, kembali lagi masalah terjadi. Jaringan pengecekan ktp tidak bisa alias error (ingin rasanya saya ketawa besar, meski dalam hati ingin menangis karena harus gagal lagi). Setengah hari saya disana, jaringan belum juga move on dari kegagalan.
Waduh, sayangnya bukan main. Tidak hanya saya yang menjadi korban dalam kasus kegagalan jaringan ini, tapi sederet orang lainnya dengan latar belakang usia yang berbeda juga mengalami hal yang sama. Duduk dikursi yang telah disediakan itu. Meski masih banyak yang harus berdiri seperti upacara pada hari Senin disekolah.
Mirisnya, ada ibu-ibu yang tidak tau bagaimana harus berbuat malah ditanggapi dengan ‘biasa saja’ oleh mereka (pekerja dikantor sipil). Hingga bapak yang kurang mampu juga mengalami hal demikian. Ingin saya tuliskan semua, tapi terlalu panjang rasanya. Takut malah jadi novel, hahaha.
Singkat cerita, yang menjadi tujuan saya hari ini adalah mengurus berkas e-ktp beres dan selesai. Tapi malah berbanding balik dengan harapan. Otomatis misi alias cita-cita saya tidak terwujud, begitu juga dengan orang lain yang mengalami hal yang sama dengan saya. Semoga kepergian selanjutnya (nanti), siap dalam mengurus berkas e-ktp tersebut.
Perjalanan jalur darat, eakkk (memakai sepeda motor kok, bukan mobil ber-AC) yang memerluhkan waktu satu jam setengah (pergi saja) kali ini belum bisa terbayarkan. Maklum saja, saya bukan Valentino Rossi yang pernah juara ngebut sedunia. Saya manusia biasa yang kecepatan ngebutnya hanya 80 Km saja, itu pun dengan resiko deg-degan kalau sudah ngebut demikian. Kemudian saya pulang dengan tangan kosong karena gagal membawa misi yang saya harapkan.
Terima kasih sahabat semua sudah membaca dan meninggalkan jejak terbaiknya. Semoga masukan dan sarannya tidak lupa ya. . Terima kasih!
Peunayan, 07 Maret 2018.
Pastinya itu sangat menjengkelkan, tetapi begitulah pelayanan publik di daerah kita 😊
Mau bagaimana lagi bang. Kita mencoba menikmati saja.. hahah
hehe benar, tapi abg dulu di Aceh Timur Siap 2minggu E ktp, cuma gak tau sekarang, tahun 2015 kemarin soalnya hehe
Awak tanyo gaji tajok bele...😂😂
But lage *****....hn mttuoh pgah pih😂
Hom hai.. tameulakee beujroh mandum. Beu na perubahan yang lebeh got.
Amiiinnn 😄😋😊😊😊
Mereka sepertinya tidak menghiraukan kepentingan masyarakat
Kita berdoa sama-sama agar lebih baik kedepannya..
Gawat darurat tuh keadaannya. Maaf kalau menyela @nurhayati, untuk perekaman e-ktp bisa dilakukan di kantor kecamatan saudari. Bila di kantor kecamatan tempat saudari tinggal juga rusak, saudari bisa merekam di kecamatan terdekat dengan tempat tinggal anda. Setelah perekaman, petugas memgeluarkan surat keterangan telah melakukan perekaman. Sekali lagi maaf, tapi ini pengalaman pribadi yang saya bagi. Semoga bermanfaat.
Sip. Tidak jadi masalah bang @lamkote. Nah, itu dia. Saat ada perekaman dikantor camat kecamatan. Saya tidak tau. Karena ketika saya tau, eh perekamannya sudah selesai. Kebetulan kalau di kantor camat daerah saya perekaman itu tidak ada setiap hari. Hanya kemarin sekali, siap itu selesai. Dan saya tidak beruntung .
Namun saya sangat berterima kasih atas masukan dan sarannya bang. Jangan sungkan-sungkan dalam memberi saran tulisan saya bang ya. Terima kasih sekali lagi.
sipp.