The Diary Game | Rabu, 12 Juni 2024 | Mencoba memancing di spot lama

Hai sahabat steemians semuanya, bagaimana kabar anda hari ini, semoga semuanya baik-baik saja. Saya berharap semua keluarga anda, kolega, kerabat tentunya dalam keadaan sehat walafiat semuanya. Selamat idul adha, mohon maaf lahir dan batin teman-teman steemians semuanya.

Pada kesempatan ini, saya ingin menulis beberapa kata tentang apa yang saya lakukan pada tanggal 12/06/2024, dari pagi hingga sore hari. Bersama teman dan adik saya. Hari itu saya memancing di jembatan, Desa Treung Camplie, Kec, Glumpang baro, kabupaten Pidie. Itu adalah sebuah jembatan penghubung ke Pasie jeumeurang, yang mana kita tahu saat ini sedang sengketa soal batas wilayah antara pasie jeumeurang dan Pusong Pidie saya beberapa waktu lalu.

Pagi hari, sekitar jam 8.00 seperti biasanya, saya bangun pagi, mandi, sarapan dan mengambil seluruh perlengkapan kerja, laptop, tas, selempang, dan lain-l;ain. Saya lamgsung bergegas menuju kota Sigli untuk masuk kantor. Jarak tempuh dari tempat tinggal saya dengan kantor tidak begitu jauh, hannya berkisar 15-20 menit saja.

Rutinitas saya seperti biasa, menjelaskan objectivitas harian dan menjabarkan bagaimana pola menyelesaikan objectivitas tsb. Kemudian saya out dari kantor menuju kelapangan. Menjadi leader itu tidak mudah, meski banyak orang menganggap posisi ini adalah posisi ternyaman dengan nominal gaji yang funtastis. Tapi jujur, sebenarnya tidak mudah, sebab banyak orang yang bergantung nasibnya dengan kebijakan yang kita ambil. Banyak orang yang kita harus menjagajanya, disamping itu kita juga harus memamastikan bagaimana caranya roda Perusahaan harus tetap konsisten berputar.

Saya dilapangan sekitar 2 jam lebih. Tepat jam 2.00 wib, salah satu sahabat sekampung saya menghubungi saya, untuk mengajak memancing di spot yang sudah lama kami tidak menunjunginya. Di jembatan penghubung Pasie Jemuerang Dengan Trung Camplie. Dulu sangat banyak pemancing disana, karena dibawah jembatan tersebut, titik airnya masih lumanyan dalam dibandingkan saat ini.

Tak menunggu lama, saya langsung tancas gas, balik kerumah untuk menyiapkan seluruh perlengkapan memancing. Sahabat saya tersebut saya minta ke Lokasi jual udang hidup, yang sebelumnya sudah di dihubungi untuk di simpan 20 ribu. Kami tidak membeli banyak, karena durasi memancing sudah sangat singkat, jam 3 bergerak, tentu jam 6 kami harus pulang, artinya hanya 3 jam saja kami memeliki waktu memancing.

Ditambah, itu hanya yuntuk menguji spot lama yang sudah tidak tersentuh. Sepotensi apa saat ini Lokasi spot tersebut. Tepat jam 3.30 wib, kami bergegas bergerak. Sahabat saya tersebut sudah terlebih dahulu menunggu di Lokasi jembatan tersebut. Meningat udang juga dia yang ambil ketempat penjual udang hidup.

Sampai dilokasi dia sudah melempar dua pancingan kedasar Sungai, namun pancingan di letakkan di pinggir. Saya sedang mengikat kail. Tiba-tiba saja, salah satu pancingannya, ujung jorannya bergerak. Ikan menyambar, langsung saya selamatkan ikan beby GT yang berukuran sebesar telapak tangan tersebut. Di Lokasi kalua jam 4 masih sanggup kita berdiri, kalau siang hari diatas jam 11 ke atas kayaknya tidak ada manusia yang sanggup emancing di situ. Karena matahari cukup terik menyala-nyala disana.

Saya dan adik saya mendapatkan tiga kali sambaran, dengan jenis ikan yang sama, yaitu beby gt yang berukuran lebih kecil dari ukuran yang di dapatkan sahabat saya tadi. Setelah 3 jam memancing. Tidak ada sambaran tambahan disana. Air pun mulai suirat drastis. Beberapa titik Sungai sudah pasir bawah, artinya jelas Sungai tersebut sudah sangat dangkal. Itu efek pabrik ayam yang beroperasi disana sudah lebih dari 10 tahun. Kandangnya di bangun di atas pematang tambah tersebut, dengan buangan jelas kea rah Sungai.