Kisah Selembar Kartu Pers
Tadi siang, saat membongkar-bongkar isi laci meja kerja di kantor untuk mencari CD kosong, saya tertumbuk pada kartu ini. Kartu pers ini berlaku pada tahun. 1999-2000.
Kartu pers ini luman lebar.. Dulu kami memang dibekali dua ukuran kartu pers: yang kecil bisa dimasukkan di dompet dan satu lagi yang ukuran besar.
Kartu ukuran besar ini sangat penting ketika meliput kegiatan "luar ruang" dan berisiko mulai demontrasi hingga konflik. Maksudnya agar siapapun mudah mengenali kami.
Terkadang, wartawan mudah terkena "sasaran nyasar" salah satunya karena ketidaktahuan orang di lapangan. Kondisi chaos saat demontrasi, misalnya, tak jarang wartawan ikut jadi korban.
Meskipun ada juga kekerasan yang menimpa wartawan itu disengaja -- misalnya diusir, dihardik, dilarang meliput, dicegah memotret hingga kekerasan fisik.
Realitas di lapangan saat meliput memang sangat situasional dan kadang tak terduga. Tapi inilah salah satu romantika menjadi wartawan.
MI | IG: MOESISMAIL | MUSISMAIL.COM
moesismail
Wah... Bapak masih aktif di Tempo ya?
Posted using Partiko Android
Iya, masih.