Dari Chairil Anwar Sampai Aiqabrago, Levycore dan Risman A Rachman

in #indonesia7 years ago (edited)

1st National Meetup Komunitas Steemit Indonesia (KSI) di Cimahi, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2018 menyisakan kenangan penting: silaturahmi yang hangat, obrolan yang mengasyikkan dan -- ini paling penting -- berguru kepada suhu. Saya juga reuni dengan beberapa kawan lama.

Saya menulis catatan perjalanan mengikuti acara ini dalam dua bagian. Ini adalah bagian pertama, yang saya beri judul "Dari Chairil Anwar Sampai Aiqabrago dan Levycore". Bagian kedua akan menyusul yang nanti saya beri judul "Puisi Sigli di Langit Malam Cihami". Mari nikmati tulisan ini.
U5dtGyESjgb2DLFTL8BgmsHVzk1Lu8v_1680x8400.jpeg


Banyak Jalan Menuju Bandung

Kami tiba ketika matahari sudah condong ke Barat. Perjalanan yang kami tempuh dari Jakarta menuju Bandung penuh peluh. Saya berangkat sekitar pukul 07.10 WIB dari rumah di kawasan Pondok Petir, Bojongsari, bagian paling ujung Depok yang berbatasan dengan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Saya harus tiba di depan Kantor Wali Kota Depok paling lambat pukul 08.00

Jumat, 16 Februari 2018, adalah hari libur Imlek. Jalan tidak terlalu ramai, tidak seperti hari kerja yang macetnya ampun-ampunan. Saya melaju dengan kecepatan sedang, 20-40 kilometer perjam di jalan kawasan dan 50-70 kilometer perjam di jalanan besar Sawangan-Depok. Dengan kecepatan itu dan kondisi jalan sepi saya perlu waktu sekitar 45-50 menit ke Depok.

Di perjalanan, ada beberapa pesan WhatsApp dan telepon masuk, tapi tidak saya dengar. Maka itu, tidak saya jawab. Baru lepas Parung Bingung saya lihat dan segera menelpon balik. "Saya akan tiba sekitar sepuluh menit lagi," ujar saya kepada seseorang di sana, yakni @apilopoly. Bersamanya sudah ada @willyana dan @andrianhabibi.

Sehari sebelumnya, kami sepakat bertemu di halte depan Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda. Tempat itu paling mudah bagi kami. Buat @apilopoly dan @andrianhabibi yang tinggal di seputar Cikini, Jakarta Pusat, ia bisa turun kereta di Stasiun Depok, lalu berjalan kaki beberapa menit ke depan kantor Wali Kota. Adapun @willyana rumahnya berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi itu.

Saya tiba di depan kantor Wali Kota Depok sekitar pukul 07.55 dan kami langsung meluncur. Tujuannya Cimahi, sebuah kota yang berada di Bandung Barat, Jawa Barat. Di sana kami akan mengikuti acara 1st National Meetup Komunitas Steemit Indonesia (KSI) pada hari itu. Ini pertemuan besar pertama KSI. Pesertanya para Steemian --sebutan bagi para pengguna media sosial Steemit -- dari seluruh Indonesia.

Jalanan dari Depok hingga menuju tol JORR arah ke Cikampek tidak ramai. Kami bisa melaju dengan kecepatan sekitar 60 kilometer perjam di jalan arteri dan 90-100 kilometer perjam di jalan tol. Saya memprediksi akan tiba di Cimahi sekitar pukul 11.00 WIB. Jika tepat waktu, kami masih sempat istirhat. Buat saya sendiri, ada kerjaan kantor harus saya selesaikan siang itu sebelum mengikuti acara yang dimulai pukul 15.00.

Tapi, harapan itu seketika runtuh ketika tahu bahwa jalur tol Cikampek hingga menjelang Karawang macet yang ditandai dengan "merah" di peta Google. Beberapa kilometer sebelum persilangan tol dari JORR ke arah Cikampek, antren kendaraan mengular. Setelah berdiskusi sejenak, kami memutuskan untuk mencoba jalur alternatif yakni jalan arteri Kalimalang. Kami menyurusi sungai Kalimalang hingga tiba di Karawang.

Perjalanan menjadi sangat jauh tentu. Tapi apa boleh buat dari pada kami terperosok dalam kemacetan berkilo-kilometer. Di beberapa tempat, jalan alternatif itu pun macat, ada yang karena mobil mogok, ada pula karena kepadatan. Tapi kami menikmatinya sambil guyonan dan obrolan ringan, mulai dari soal Steemit sampai sastra.

"Inilah jalan yang dilalui penyair Chairil Anwar dulu ketika menulis sajak Karawang-Bekasi," kata saya. "Kita beruntung lewat jalan ini karena bisa memantik ide untuk bikin puisi." Saya memang terlecut untuk menulis puisi dengan judul Surat Kepada Chairil. Tapi maaf, puisi itu belum bisa saya sertakan di sini karena masih berbentuk draft. Kapan-kapan akan saya posting kalau puisi itu sudah matang.

IMG_20180216_122216.jpg

Rapat Berjalan

Sepanjang jalan, kami juga berdiskusi soal Steemit dan berbagai pengetahuan yang masing-masing kami punya. Sebab, sebagai "mualaf" kami terus membaca hal-hal berkaitan Steemit. Nah, perjalaan itu adalah ruang untuk saling berbagi isi bacaan atau pengetahuan. Kami berempat tak henti-hentinya ngobrol. @apilopoly bercerita tentang kesuksesannya menukar SBD (Steem Backed Dollar) ke Rupiah via Bitcoin.

"Aku ke Bandung ini pakai uang dari Steemit. Jadi dari Steemit untuk Steemit," ujar penyair kelahiran Aceh itu. Saya yang menjadi supir bilang: "Nanti ajarin saya ya. Pilo juga harus membuat tulisan cara menukar SBD itu, meskipun di Steemit sudah banyak yang nulis. Tidak ada salahnya toh menulis pengalaman sendiri," kata saya.

"Iya, nanti saya tulis Pak Mus," ujarnya. Kami juga berdikusi bagaimana mengembangkan Komunitas Steemit Budaya dan KSI Chapter Jakarta agar dirasakan manfaatnhya oleh anggota. Grup WhatsApp yang kami bikin untuk kedua komunitas itu tidak sekedar tempat berbagi link atau berdiskusi soal persoalan-persoalan teknis, tspi bagaimana menggerakkan mereka agar maju bersama-sama. "Kita harus mencontoh konsep koperasi," ujar saya.

Semangat Koperasi adalah dari anggota untuk anggota. Saya juga kembali menyarankan perlunya dibentuk semacam kordinatoriat kecil untuk KSI Chapter Jakarta. Saya mengusulkan agar para admin menjadi pengurus. @apilopoly sebagai ketua, @andrianhabibi sebagai sekretaris dan @willyana sebagai bendahara. "Nah, bendahara tugasnya termasuk membayar makan kita nanti," kata saya sambil bercanda.

"Lo, kan KSI Jakarta belum ada uangnya," kata Willy, penyair asal Bengkulu. Makanya, ujar saya lagi, nanti kita harus bisa membuat KSI Jakarta punya uang kas sendiri. Sehingga nanti jika kita butuhkan kita tidak kerepotan, misalnya untuk bikin acara atau pertemuan. "Setuju!" Mereka berkata senada. "Sementara Komunitas Steemit Budaya masih saya pikirkan sistemnya karena semua anggota berpencar-pencar di mana-mana."

Di KSI Chapter Jakarta saya mengusulkan ada tiga advisor, yakni advisor bidang konten teks, bidang video dan bidang tampilan serta SEO. Mengapa tampilan penting? Sebab, sebuah posting yang baik tak hanya dinilai dari kualitas teks, tapi juga tampilannya, termasuk di dalamnya pemilihan foto. Kita penting memikirkan bagaimana membuat konten yang menarik pembaca.

Untuk soal tampilan dan SEO, jagonya adalah Iwan Kurniawan @blogiwank. Iwank adalah bakas Redaktur Pelaksana Indonesiana, blog publik milik Tempo. Jadi ia tahu betul soal hal-hal yang berkaian dengan SEO dan-hal lainnya dalam menarik perhatoan pembaca. Untuk video saya mengusulkan Ngarto Februana @ngartof. Ngarto adalah seorang yutuber, pemilik channel NgartoTV. Ia bekerja sebagai editor video di Tempo. "Sementara untuk urusan konten teks, bolehlah saya bantu," ujar saya.

Semua sepakat. Saya yakin mereka sepakat bukan karena ketiga kawan itu adalah junior saya dalam bidang tulis-menulis, termasuk junior dalam bidang Steemit. Mereka tahu Steemit dari saya dan saya mengajarkan mereka secara langsung pada suatu malam saat kami ngopi di lesehan di Gerbang Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.

Perjalanan hari itu mirip rapat berjalan KSI Chapter Jakarta. Steemit Budaya @steemitubdaya tidak banyak dibahas karena itu hanya ruang ngumpul para penulis, seniman, sastrawan dan pegiat kebudayaan. @Steemitbudaya saya bikin untuk mengajak mereka menulis di Steemit. Selama ini mereka menulis di koran dan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Tanpa perlu berhenti sama sekali di media sosial lain, Steemit bisa menjadi ruang baru yang lebih menguntungkan. Sebab, setiap posting di Steemit akan mendapat reward dalam bentuk uang digital SBD (Steem Backed Dollar). Media soial lain bisa digunakan untuk mempromosikan tulisan di Steemit. Sementara aktivitas menulsi di koran silakan dilanjutkan karena itu selain memperoleh honor juga bersosialisasi mapan.

IMG_20180216_141906.jpg

Kota Istri Chairil Anwar

Sekitar pukul 13.30 kami tiba di Karawang. Ini adalah kota tempat penyair Chairil Anwar menikahi Hapsah Wiriaredja, anak seorang pegawai pengadilan. Gadis kelahian Sukabumi, Jawa Barat, 11 Mei 1922 dinikanhi Chairil pada 6 September 1946. Tapi saya tidak sempat menelusuri di mana dulu Si Binatang Jalang itu menikahi Hafsah. Yang pasti dari Hafah ia dikaruniai anak bernama Evawani Alissa, yang kini menjadi notaris.

Saya hanya ingat sajaknya tentang Karawang-Bekasi yang heroik itu. Kami terus melanjutkan perjalanan. Sempat antri agak panjang di pintu tol Karawang, namun setelah itu mobil bisa melaju lancar di tol Cikampek lalu belok kiri ke tol Cipularang ke arah Bandung. Meski bisa digeber hingga full gas, namun saya hanya menjalankan mobil maksimal 110 km perjam. Tentu, sambil memotret momen-moment di sepanjang perjalanan.

Sekitar pukul 15.40 kami pun tiba di Gedung DPRD Kota Cihami. Turun dari mobil, kami disambut oleh seorang lelaki bertopi, yang kemudian kami ketahu bernama Bahagia Arbi @bahagia-arbi. Arbi adalah seorang penulis cerpen dan kami satu grup di Komunitas Steemit Budaya. Di KSI, ia adalah leader di KSI CHapter Bireuen.

Sering berkomuinikasi di grup, namun baru kali ini kami bertemu. Ia mengajak kami untuk mengisi registrasi, kemudian memperkenalkan ke beberapa stemian senior yang duduk di bagian depan. Acara baru saja dimulai. Dari jauh tampak Ayi Jufridar @ayijufridar tapi tak melihat kami. Setelah itu, saya pun pamit untuk duduk di belakang. Tiba-tiba @willyana memanggil: "Bang, ada Bang Risman," katanya.

Saya berbalik arah karena tidak tahu ada Risman A Rachman @rismanrachman untuk salaman dengan bos media online Atjeh Trend itu. Pamit dari Risman, saya mencari tempat untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang belum kelar. Saya lalu duduk di kantin DPRD sambil membuka laptop dan memeriksa pekerjaan. Tak lama, Ayi Jufridar muncul mendekati kami. Tapi tak lama, karena kemudian ia dipanggil menjadi narasumber talkshow.

IMG_20180216_182615.jpg

Jangan Berorientasi Reward

Sambil menyelesaikan kerjaan kantor, saya mendengarkan talkshow Steemit yang menghadirkan sejumlah narasumber seperti @levycore, @@@aiqabrago, @mariska.lubis, @ayijufridar, @abdulwahab dan beberapa yang lain, yang dipandu oleh @rismanrachman. Talkshow berakhr menjelang magrib. Saat bersamaan kerjaan saya pun kelar.

Kami lalu beramah tamah dengan sejumlah Stemian dan foto-foto, termasuk dengan kurator Indonesia @levycore dan @aiqabrago. "Mereka adalah orang-orang yang asyik," komentar @willyana tentang mereka. Kami sempat mengobrol santai dengan @aiqabrago tentang prosedur mendirikan KSI Chapter dan aktivitas kami mempromosikan Steemit. "Bikin saja. Jika sudah ada 50 orang sudah bisa bikin meetup," ujar @aiqabrago.

Ia juga menekankan dalam mempromosikan Steemit jangan menempatkan reward di depan. "Banyak yang lempar handuk karena tidak mendapat reward seperti diharapkan," ujarnya. Saya sepakat. Saya bilang, dalam mempromosikan Steemit kami lebih menempatkan bahwa plaftorm media sosial ini adalah ruang baru yang lebih menguntungkan ketimbang medsos lain. "Reward adalah bonus dan itu berproses," kata saya.

Sempat foto-foto dengan @aiqabrago, @levycore dan sejumlah Steemian lain, yang sebagian adalah dari Aceh. Maklum, di Aceh-lah awal perkembangan pengguna Steemit di Indonesia. Di Aceh pula Komunitas Steemit Indonesia dibentuk. Sehingga sekitar 80 persen pengguna Steemit ada di Aceh. Sisanya tersebar di beberapa kota di Indonesia.

DQmWmzKwEFUgrM2zySL21M4Xyrn8i7Abft8i7DgupwNxcq7.jpeg

Saat pulang dan melanjutkan perjalanan ke penginapan di sebuah vila tak jauh dari lokasi acara, kami mengajak bareng Reza Fahlevy, nama lengkap @levycore, semobil. Perjalanan itu kami gunakan untuk bertanya sejumlah hal tentang aktvitiasnya di Steemit. Salah satunya, saya tanya bagaimana ia kenal pertama kali dengan Steemit. "Saya kenal steemit di Forum Bitcoin Talk awal 2016," katanya. "Ada yang posting soal Steemit."

Rupanya, sejak sebelum adanya Steemit, ia sudah lama "bermain" uang digital Bitcoin, sejak 2009. "Saya lalu mendaftar di Steemit. Itu beberapa bulan sebelum Steemit diluncurkan secara resmi," ujar lelaki kelahiran Takengon, 1 Mei 1991 itu. Ia bercerita salah satu postingnya kala itu sempat mendulang reward hingga Rp 18 juta rupiah.

Namun saat itu ia belum menggunakan akun @levycore, tapi akun lama yang kemudian ia lupa paswordnya. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Agustus 2016, baru ia bikin akun @levycore. Kami mengobrol sampai lupa berbelok ke jalan seharusnya kami lalui. Terpaksa kami memutar beberapa meter di depan untuk kembali lagi. Tak sadar, kami pun sudah tiba di Villa Neglasari, Cimahi, tepat kami menginap itu.

DQmS3dUBqhpEyTD6QhYJFWEch79VSftj9h2cAhHkSHwe4GK.jpeg

Jangan Terpengaruh Engkol Kosong

Tiba di vila, kami tidak langsung istirahat. Tapi terlibat obrola panjang dengan @rismanrachman. Banyak hal yang kami gali dari salah satu penulis esai terbaik Aceh itu. Ia pun dengam suka cita berbagi pengetahun dan menceritakan pengalamannya. Mulai dari bagaimana memulai bersteemit, mengembangkan jaringan, hingga mempromosikan Steemit di berbagai kalangan. Ia juga menjawab sejumlah hal teknis yang kami tanyakan.

"Saling mendukung antar aggota komunitas itu sangat penting. Jangan segan-segan untuk upvote dan berkomentar di posting kawan-kawan anggota komunitas," ujarnya. "Engkol kosong tak masalah. Itu ada nilainya. Sebab nilai yang ditampilkan hanya beberapa digit," kata dia. "Vote terus selagi masih bisa vote."

Namun, ia mewanti-wanti: "Jangan sekali-kali meminta vote. Orang yang diminta vote biasanya tidak akan mengevote." Ia mengaku tak jarang ada temannya mengirim pesan pribadi dan minta vote. "Kalau japri kadang saya vote," ujar pemilik nilai vote 0,24 SBD untuk power 100 persen itu.

Ia juga menyarankan agar steemian pemula berkomentar di posting-poting Steemain yang punya posting besar. "Tapi harus berkomentar dengan serius. Jangan sekedar 'mantap' atau 'bertus'." Untuk itu, Steemian pemula harus membaca baik-baik postingan agar bisa memberi komentar yang bermutu. Sebab, komentar juga dianggap sebagai postingan.

Lebih jauh, ia menganjurkan agar Steemian pemula memilih bidang khusus yang ditekuninya. Jangan merambah semua hal atau menulis aneka rupa. "Fokus saja pada satu bidang. Itu akan lebih baik," ujarnya. Kami begitu bersamgant untuk bertanya. Ia pun tak kalah bersemangat unruk menelaskan.
Malam makin jauh. Obrolan terus berlangsung. Udara malam pelan-pelan menyusup dan menembus kulit. Dingin menyergap.

DEPOK, 19 Februari 2018
MUSTAFA ISMAIL | @MUSISMAIL
Inisiator Komunitas Steemit Budaya @steemitbudaya
Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Jakarta

BACA JUGA

*Bergabung dengan WAG Komunitas Steemit Budaya, klik link berikut: https://chat.whatsapp.com/Exp6vXllyTRACMbYaPp8dr

*Untuk bergabung dengan WAG KSi Chapter Jakarta klik link ini:
https://chat.whatsapp.com/6nntswYesuq6kjUdshNXTk

Sort:  

Detail tulisannya buat betah, steemit telah memberi ruang kreativitas tak berbatas, gagasan komunitas berbagai bidang makin terasa pas, syukur bila penulis telah menemukan partner yang antusias, namun bagi kami pemula mengajak, mengacak ngacak mencari steemian baru agar menyatu dalam satu regional terasa berat, berminat lalu hilang, antusias lalu redup. Butuh cara cara baru dan sedikit esktrim nampaknya. Butuh senior yang mau berkiprah. Namun disini, tulisan ini menemukan kembali hasrat bertarung untuk jadi pemenang. Terimakasih. Salem lon tuan dari Abdya.

Memang tidak mudah untuk mengajak orang untuk bersteemit. butuh tenaga dan semangqt ekstra. Dan inilah tantangannya. Tetap semangat kawan. Saleuem dari nanggoe jawakarta

Salam steemian, cerita yang menarik dan sangat terinspirasi,, benar sekali seperti kata om @musismail ,tak perlu merambah ke berbagai bidang tp fokus pada skill masing,, dan pola itu sudah saya terapkan untuk saat ini,, selamat sore... Semoga sukses selalu...

saran agar steemian fokus pada satu bidang itu datang dari tgk @rismanrachman. Saya sepakat dengan itu. Saya kira perlu dipikirkan juga oleh banyak steemian.

Jdi pngen ikut meet up bang @musismail hehehe..
Semoga saja bisa ktemu orang" seperti bang @musismail , bang @rismanrachman, bang @andrianhabibi dan lain-lain.
Bisa ngbrol bnyak tentang steemit.
Semoga bisa ktemu ya bang hehe
Tetap semangat dab sukses terus bang @musismail

Yes, kita semangat bersama. Sukses untuk kita semua. Semoga bisa ngopi-ngopi suatu waktu. Salam

Siap bang semoga dilaij waktu bisa bertemu

Pak @musismail. Kayaknya ada yang salah pada penyebutan kompasiana. Apa maksudnya Indonesiana ya?

Iwank adalah bakas Redaktur Pelaksana Kompasiana, blog publik milik Tempo

Ya benar, ada kekeliruan. Terima kasih koreksinya Pilo.

tulisan membuat saya hadir juga pada saat itu pak mus, penuh makna

Terima kasih atas apresiasinya. Salam

Tiada jalan yang sia-sia. Perjalanan hidup membawa manusia memahami semesta. Begitu juga perjuangan steemian. Apakah itu jakarta, bandung, aceh, medan dan lainnya. Semua memberi makna.

Yang jelas: semua jalan yang kita lalui menciptakan kenangan masing-masing. Semua ada daya hidup masing-masing. Semua memberi makna.

Seru dan asyik.

IMG_20180219_174015.jpg

Ya @willyana, perjalanan yang sungguh mengasyikkan. Tetap semangat dan riang gembira

Judulnya sempat terkecoh,meskipun ketika saya baca sekali lagi boleh lah.... Karena ketika bicara Chairil Anwar kita sering bicara kualitas karyanya, yang tentu tak mudah dibandingkan, bahkan dengan penyair yang sudah jadi sekalipun.... An honor for him

Ya sedikit mengecoh ya. Tadinya saya mau bahas agak panjang sedikit tenang Chairil kaitannya dengan Kalimalang dan Karawang. Tapi tulisan itu sudah terlalu panjang. Terima kasih sudah membaca dan mengapresiasi @teukukemalfasya

Sebuah postinvan yang sangat panjang namun asik sekali dibaca karena kata2 Bang @musismail yg mengalir bagai air. Keren bang, terima kasih sdh memberikan kami info penting ttg perjalanan dan kisah selama mengikuti acara meet up nasional KSI di Bandung.

Hmm, ya memang terlalu panjang. Keasyikan nulis. Merasa seperti menulis laporan perjalanan untuk koran. Semoga cukup menghibur dan tak membosankan hehe. Makasih Arbi.

mengingat Khairil Anwar, mengingat penggalan sajak putih

buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di
alam ini
kucuplah aku terys, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam
tubuhku...

mari berpuisi bang @ampuhdevayan. tak ada yang mengalahkan puisi-puisi cinta Chairil.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63525.26
ETH 2583.76
USDT 1.00
SBD 2.80