Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

Sejak kelar urusan mengantar anak sekolah, saya langsung bersiap-siap ke titik kumpul. Semua jurnalis di Banda Aceh berkumpul di Sekretariat Bersama (Sekber) Community. Rencananya empat organisasi pers di Aceh akan menggelar demo di depan kantor DPR Aceh.

Aksi orasi akan digelar pada pukul 9.30 Wib. Namun, koordinator aksinya membuat undangan jam 8.30 Wib sudah harus berkumpul di Sekber. Saya sebelum jadwal sudah ada di lokasi. Rupanya sudah cukup banyak rekan-rekan media yang standby.

Kami pun menikmati teh hangat. Tehnya benar-benar hangat, sehangat rekan-rekan wartawan yang langsung memadati arena. Beberapa panitia aksi langsung mempersiapkan poster-poster. Tema besarnya adalah demo menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran yang dianggap dapat mengancam kebebasan pers.

Sesuai dengan waktu yang sudah diputuskan, kami bergerak langsung ke jalan Tgk Daud Beureueh. Tiba di lokasi, polisi pun sudah menuggu peserta aksi. Biasanya wartawan yang meliput aksi. Kali ini, jurnalis meliput jurnalis. Para jurnalis dari berbagai organisasi pers menamakan diri Gerakan Jurnalis Aceh Bersatu.

Para peserta demo berasal dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Aceh, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh.

Tuntutannya sederhana, pada pendemo meminta DPR Aceh untuk mengirim pernyataan organisasi pers itu ke DPR-RI agar mereka menolak revisi UU tersebut. Selesai demo semuanya bubar. Setelah itu, saya pun melanjutkan urusan ke kantor pajak.

Di kantor pajak ini saya membereskan menindak lanjuti hasil kunjungan (visit) petugas pajak pada pertengahan pekan lalu. Tepatnya Rabu 22 Mei lalu. Kali ini yang menerima saya Imam.

Dia pun segera melakukan verifikasi berkas. Setelah semuanya tuntas, saya mendapat semua kata sandi dan hal yang sesuai dengan ketentuan. Setelah itu, saya pindah ke bagian lain. Penyuluhnya yang langsung menangani soal aplikasi.

Setelah semuanya dipandu, segala proses tuntas. saya merasa ada yang berbeda saat berurusan dengan KPP Banda Aceh dibandingkan KPP Aceh Besar. Setelah mendapat semuanya saya segera pamit dan ke toko laptop. Pasalnya, sebelum saya berusan dengan kantor pajak, mereka sudah mengirim pesan.

Mereka mengabari, printer pesanan saya sudah barangnya sudah ready. Setelah keluar dari Kantor Pajak, saya mengambil jalan pintas menuju ke lokasi toko printer.

Saat saya tiba, di toko Expose sedang ada dua pegawai kementerian keuangan (kemenkeu). Saya tahu setelah membaca nama tag yang menempel di atas dada kiri seragam yang dia pakai. Saya pun mencoba printer yang masih baru lalu. Lalu bertanya-tanya tentang beberapa hal terkait dengan sparepartnya.

Lalu saya pun menuntaskan transaksi. Setelah semuanya lunas, saya berencana membawa pulang pakai motor. Saya pun urung melakukannya. Saya titip sementara, setelah shalat Zuhur saya balik lagi.

Saya baru bisa keluar lagi jam tiga sore, setelah selesai menjemput anak pulang sekolah, shalat dan makan siang. Selesai semuanya baru menuju Toko Expose. Sebelum ashar, kami sudah tiba di rumah. Istirahat sejenak. Sebab dalam puluhan menit selanjutnya, Ghazi berangkat les di masjid biasanya.

Sore jam enam saya menjemput lagi Ghazi. Lalu kami pun mengakhiri segala kesibukannya. Malam pun turun. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_28/5/2024