Menikmati Segelas Sanger Durian di Rumoh Tuha Roastery
Saya janjian dengan @masriadi untuk mencoba kopi di Rumoh Tuha Roastery yang baru dibuka di Lhokseumawe. Letaknya ada di Jalan Tumpok Teurendam gampong Tumpok Teurendam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Sebelumnya Rumoh Tuha Roastry sudah ada di Kabupaten Bireun.
Nuansa rumoh tuha memang terasa. Dari papan kayu yang digunakan seperti bekas rumah tuha. Dan sepertinya menjadi salah satu tempat spot foto favorite di sini.
Saya yang pertama datang, karena kebiasaa tempat baru pasti ramai pengunjung yang mencoba. Benar sekali pas saya datang semua kursi penuh. Saya langsung duduk di meja depan sambil menunggu kawan yang datang.
Bangku dan meja ditata dengan rapi, mejanya dibuat dari kayu besar dengan motif ciri khas pohon besar, dahulu meja seperti ini ada di warung kopi di bayu. Yang sekarang sudah berubah wujud. Lampu kecil seperti lampion serta lampu hias zaman dahulu dihidupkan menambah suasana rumoh tuha yang kental.
Dominan yang datang ke sini sepertinya perempuan. Mulai dari remaja sampai ibu ibu. Apakah lelaki tidak ada. Ada cuman saat kami datang kebanyakan wanita. Beberapa saat kemudian Setelah kawan datang akhirnya kami pindah ke samping.
Suasana di samping lebih santai. Cocok untuk menikmati sore. Duduknya di bangku kecil dengan meja bulat dari pohon yang besar. Untuk saya yang punya ukuran jumbo duduk di bangku ini sungguh menyesakkan perut. Dengan pohon pohon hijau di samping tempat yang cocok untuk duduk sore.
Di samping memang dominan perempuan. Kami duduk di kelilingi oleh para perempuan. Untuk kalian yang ingin cuci mata sepertinya bisa untuk di coba. Bagaimana tidak. Setiap saat ada yang melakukan foto bersama dengan latar kayu dan jendela tuha. Selain itu, banyak juga yang melakukan foto bersama di bawah tulisan Rumoh Tuha Roastery, belum sah rasanya ke sini kalau belum foto di sana
Kesabaran sepertinya diuji saat ngopi di sini. Pesanan yang kita pesan sangat lama siap, itu yang kami rasa. Saya mencoba Sanger durian yang katanya enak, sedangkan teman saya kopi biasa dengan cemilah boh ubi teukereube
) |
---|
Akan tetapi, rasa kopi sanger durian di luar ekspektasi saya, disajikan seperti es krim. Mungkin saja esnya diblender sekalian dengan sanger. Menurut saya rasanya kurang pas. Sedangkan boh ubi teukereube saat hampir magrib baru disiapkan. Beberapa kemudian kawan saya juga mengeluh hal yang sama. Malah ada makanan yang ditunggu rupanya tidak ada. Bisa saja karena karyawan baru dan warkop baru dibuka.
Secara keseluruhan tempat ini cocok untuk tempat ngobrol dengan kawan dan keluarga. Untuk kerja sambil membuka laptop atau membaca di sini sepertinya kurang begitu cocok. Habis magrib akhirnya kami pun pulang. Kami juga berencana untuk kembali ke sini untuk merasakan suasan malam harinya.
Appeal to community members:
Hi, @muammar607,
Your post has been manually curated!