Bank syariah baru muncul belakangan hari, setelah Bank konvensional sudah berkembang lama di Indonesia. Tapi popularitas Bank syariah ini kian meningkat. Prinsip bagi hasil dan bagi resiko terbukti ampuh menjadi tameng Bank syariah dalam menghadapi krisis yang pernah melanda Indonesia.

---

![image]()

---

[Source](https://m.bisnis.com/finansial/read/20180517/90/796345/dana-mengendap-uang-elektronik-syariah-harus-ditaruh-di-bank-syariah)

Selain melayani transaksi umum perbankan, Bank syariah juga menawarkan produk-produk pembiayaan untuk masyarakat. Salah satu produk primadonanya saat ini adalah KPR syariah. Banyak yang masih belum mengenal manfa'at nyata dari pembiayaan nyata dari Bank syariah. Tidak terbatas pada halal dan alasan prinsip Islam saja, KPR syariah juga menjadi jawaban bagi masyarakat yang menginginkan angsuran tetap perbulan.

Jadi, perbankan syariah bisa memberi modal kerja, untuk investasi, untuk menunjang perdagangan, kemudian juga untuk pembelian kendaraan, dan juga kendaraan berat. Termasuk juga untuk pemilikan rumah. Nah, untuk pemilikan rumah ini sendiri, skema nya cukup banyak, tergantung banyak struktur inkam, sama struktur pendapatan bersangkutan.

Persyaratan pengajuan KPR, Bank syariah, dan Bank konvensional, sebenarnya sama. Yang berbeda adalah tidak adanya bunga dalam pembiayaan syariah, melainkan sistem bagi hasil. Selain itu bila KPR di Bank konvensional hanya mengenal satu akad, atau perjanjian saja, yakni jual beli. KPR syariah memiliki beberapa alternatif pilihan perjanjian yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.

Ada perjanjian jual beli, atau murabahah, kepemilikan bertahap, atau musyarakah, muntanaqishas, sewa atau ijarah, sewa, beli, atau ijarah muntahia bittamleek. Pilihan perjanjian ini di sesuaikan dengan kemampuan dan kondisi keuangan pemohon, untuk mencegah kredit macet di tengah jalan. KPR syariah ini memberikan beberapa edisional, misalnya si komunitas dari sisi lingkungan yang sesuai dengan value yang ia miliki. Misalnya saya ingin dekat Sekolah Islam, ingin dekat dengan tempat ibadah. Nah, biasanya pengembang-pengembang yang berhubungan dengan Bank syariah, adalah pengembang-pengembang yang konsen dengan fasilitas-fasilitas ini.

KPR syariah bisa menjadi alternatif kalau mencari pembiayaan. Selain tentunya selaras dengan prinsip Islam, KPR syariah menawarkan kepastian bunga yang tidak akan naik turun, layaknya di Bank konvensional. Ini menjadi daya tarik, bukan hanya bagi masyarakat muslim, namun juga masyarakat umum lainnya. Yang pasti mungkin kalau syariat Islamnya mungkin ya, itu kan istilahnya bukan bunga, tapi berbagi hasil. Itu yang saya tau ya. Koreksi saya, kalau saya salah, tapi itu yang saya tau.

Tapi mungkin tadi kita melihat juga terhadap kemudahan, kenyamanan, itu juga kita rasakan. Mungkin karena perbankannya baru juga, jadi penawaran-penawaran menariknya banyak, apalagi ibu-ibu.

Manfa'at nyatanya banyak, namun lama pembiayaan dari KPR syariah cenderung lebih pendek di bandingkan Bank konvensional. Serta, tentu ada denda yang harus di bayar, jika cicilan bulanan terlambat. Pemilik KPR, di Bank syariah, atau Bank konvensional, tentu harus sesuai dengan kebutuhan, dan kondisi finansial masing-masing. Yang terpenting, jadilah masyarakat yang cermat dalam memilih produk pembiayaan.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing~

Salam Sahabat Inspiratif