Orang Yang Pencitraan Itu Sangat Memuakkan? Beda Sama Personal Branding

in Steem SEA5 months ago

1714479473551.jpg


Kira-kira lagi mau membangun personal branding, atau justru lagi mau pencitraan ya. Hari ini saya akan membahas yang hampir semua, mulai dari yang tua, muda, semua sudah pasti punya. Kira-kira apa ayo. Ya, sosial media.

Karena sekarang sosial media bukan cuma untuk seru-seruan saja. Sosial media juga luas sekali ini fungsinya, bahkan sudah banyak yang menggunakan sosial media untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Ya, kan.

Makanya sekarang orang berbondong-bondong untuk menaikkan citra diri dengan melakukan personal branding di media sosialnya.

Nah, kalian sudah tau belum apa sih personal branding?

Mengutip dari artikel ini
personal branding adalah proses ketika orang menggunakan dirinya atau karirnya sebagai merek atau brand. Mengambil kesimpulan dari pengertian diatas, personal branding merupakan bentuk kita dalam mempromosikan diri sendiri untuk menunjukkan ciri khas kita agar dikenal oleh masyarakat luas.

Tujuannya agar membangun sudut pandang masyarakat bahwa kita menguasai bidang yang kita tekuni untuk mendapatkan pandangan positif dari masyarakat.

Nah, akan tetapi sayangnya dan sedihnya banyak yang bias dalam prakteknya, yang awalnya ingin mekakukan personal branding justru malah jadi pencitraan. Emang apa sih bedanya, kira-kira?

Seperti yang saya tadi sudah sebutkan, personal branding harus datang dari kita sendiri. Jadi, menunjukkan value yang kita punya, yang benar-benar kita kesehariannya begini, kegiatan kita itu begini. Sedangkan kalau misalkan pencitraan biasanya itu memaksakan atau sebenarnya bukan kegiatan kita ini, tapi kamu harus melakukan ini supaya pencitraan kamu itu bagus.

Nah, tindakan yang didasarkan kebohongan untuk menutupi hal-hal negatif yang ada pada diri kita. Makanya banyak orang yang melakukan pencitraan punya karakter atau kepribadian yang berbeda dengan kehidupan yang dia tampilkan di sosial media.

Jadi misalnya di dunia realnya, dia enggak seperti itu sebenarnya. Tapi karena pencitraan dia di sosial media sebagai bentuk karakternya dia, dia akhirnya harus melakukan itu. Tapi hanya untuk sosial medianya doang. Pas ketemu orangnya, "kok kayak gitu ya".

Nah, contohnya seperti itu.

Mengunggah postingan kehidupan yang dilebih-lebihkan, yang tidak sesuai dengan kehidupan sesungguhnya, dengan dalih personal branding. Tapi ingat ya, manfa'atkan media sosial dengan membangun personal branding yang bagus itu sebenarnya baik ya. Tandanya kamu memanfa'atkan teknologi dengan baik. Tapi juga harus diikuti dengan tindakan yang sesuai, yang konkrit di dunia nyata, bukan dengan kebohongan.

Kebiasaan membagikan kebohongan di media sosial, bisa berdampak negatif pada diri sendiri. Salah satunya ini bisa menyebabkan kesehatan mental. Jadi, kadang kita enggak tau sebenarnya kita itu yang kayak gimana ya. Karena sudah kebanyakan bohong. Jadi, kalian itu enggak tau diri kalian sendiri yang mana.

Contohnya kalian ngomong sama si A kayak gini, si B kayak gini, si C kayak gini. Terus diposting kayak gini, hahhh, terus lupa. Tiba,-tiba pad ditanya si E, "hahh, yang benar yang mana ya". Gitu

Jadi sekarang kalian lagi melakukan personal branding, atau justru hanya pencitraan nih?

Salam kompak selalu.

By @midiagam

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Your post has been rewarded by the Seven Team.

Support partner witnesses

@seven.wit
@cotina
@xpilar.witness

We are the hope!

Sengkyu

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 60704.11
ETH 2452.38
USDT 1.00
SBD 2.62