50% Reward to @steem.amal | The Diary Game - Betterlife [Sunday June 20, 2021] - Happy to See Them Smile

Pagi selalu terasa begitu cepat menghampiri padahal raga ini masih lelah menatap dunia, mata yang enggan terbuka dan dengan berjalan tertatih-tatih aku bergegas kekamar mandi, udara yang dingin membuatku tersentak saat menginjakkan kaki kanan ke kamar mandi. Aduh... dinginnya, pun demikian rasa ini tidak boleh dibiarkan karena ada banyak harapan terpatri dan belum tercapai, mengais rezeki sebagai abdi negara untuk keluarga kecil tercinta.

Tidak seperti biasanya, pagi ini perjalanan lebih jauh karena saat anak-anak liburan sekolah, anak-anak memilih pulang kerumah neneknya di lhoksukon yang merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Utara. Tepat pukul 07.00 pagi saya telah melintasi jalan Medan - Banda Aceh, udara yang dingin masih sangat terasa biarpun menggunakan roda 4.

Sembari mendengar berita terkini di RRI Pro 1, saya terus melaju dengan kecepatan rendah, 60 Kilometer per jam, sangat lambat tapi demi keselamatan itu its ok.

Rutinitas sebagai tenaga medis saat pandemi Covid-19 tidak banyak berubah, apalagi saya salah satu dari 13 tim Vaksinasi, datang lebih pagi dan pulangnya pun lebih telat dari Nakes lainnya, inilah tanggung jawab moral sebagai nakes.

Satu per satu penduduk setempat masuk untuk memperoleh vaksinasi sinovac, ada hal lucu dan menggelitik saat melihat respon mereka saat di vaksin, inilah yang menjadi penyemangat meskipun rutinitas ini tidak tau kapan berakhir, dengan 22.000 jumlah penduduk dan capaian yang telah menerima vaksin baru 1.000 orang.

Hari Mulai gelap, terdengar suara jangkrik bersahutan, pasien yang telah divaksin pun lumayan banyak, 120 orang. huft... lets go... mari kita pulang melihat bahagia diwajah buah hati tercinta. Hari ini tugasku selesai, tapi... esok hari rutinitas yang sama akan selalu menemani meskipun tiada tau kapan noktahnya.

Kedua si kecil telah menunggu ku pulang, mereka duduk di depan teras rumah mungil peninggalan mendiang kedua orang tuaku. Ada bahagia yang tidak dapat diuntaikan dengan kata, lelah seakan berubah menjadi energi yang membuat ku terus semangat dalam menatapi hidup dalam situasi yang sulit.

Azan magrib telah menggema disepanjang penjuru, mereka pun masuk untuk berwudhu' menemani kami menunaikan ibadah shalat magrib. Setelahnya saya mengajak mereka untuk menikmati suasana malam di kota kecil tempat mereka dibesarkan. Kalo gak minta dibelikan mainan, ya... minta naik odong-odong, inilah kebiasaan mereka, tampak wajah bahagia saat saya membawa mereka disalah satu pojok permainan anak-anak, naik odong-odong dan mainan pasir membuat mereka cukup senang.

Hujan gerimis mulai perlahan turun, satu persatu menetes dilayar smartphone ku yang sudah mulai usang, namun saya tetap menulis diary game ini sambil mengajak mereka untuk kembali kerumah, Ada kesedihan sebenarnya saat terlalu dini mengajak mereka kembali, padahal mereka sedang asyiknya bermain.

Ini diary game ku hari ini, semoga esok masih memiliki banyak waktu dan tidak melewati momen indah untuk diabadikan menjadi sebuah diary.