Memacu Adrenalin di Pantai Inong Balee, Aceh Besar

in #esteem6 years ago (edited)

image

Seperti biasa, setiap hari libur selalu saya isi dengan melakukan hal-hal produktif seperti pergi ke suatu tempat baru, atau hanya sekedar melepas penat dengan mendengarkan lantunan deburan ombak.

Kali ini tempat yang saya pilih adalah tempat yang selalu saya kunjungi yaitu pantai. Saya senang berdiam diri di pantai atau hanya berjalan-jalan dipinggirannya saja. Hal yang tidak biasa pada pemilihan pantainya kali ini adalah cara kami menuju paantai tersebut tidak biasa. Kami harus melewati kebun penduduk terlebih dahulu, jalurnya juga sedikit memacu adrenalin saya, kami menempuh jalur dengan kemiringan sekitar 45 derajat dan harus melewati tanah berbatu dan pasir, bila kaki salah mendarat, maka siap-siap jatuh ke jurang, walaupun jurangnya hanya berjarak 5-7 meter, namun cukuplah untuk meremukkan tulang.

Hari minggu pagi itu saya, Zaki dan beberapa teman lainnya memang sudah berencana untuk menghabiskan hari libur di pantai, kali ini tempat tujuan kami adalah Pantai Inong Balee, tapi sayang nya dari kami belum ada satu orang pun yang pernah kesana, alhasil kita menggunakan google mouth untuk bertanya pada penduduk sekitar. Saya mengetahui tentang pantai inong Bale dari tulisan yang dibuat oleh seorang teman. Melihat keseruan yang ditampilkan dalam bentuk foto tersebut membuat saya memiliki keinginan untuk melihat keindahan yang ditawarkan disana.

Kami mulai berangkat dari Banda Aceh sekitar pukul 7 pagi, untuk menuju kesana tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar 35 menit kita akan sampai. Kalau dari Banda Aceh, kita menuju ke arah Krueng Raya, sedikit lewat pabrik semen nanti di sebelah kiri ada plank yang bertuliskan benteng Inong Balee, lalu bayar saja uang masuk sekitar 10 ribu kepada penjaganya. Lalu berjalan lurus sekitar 100 meter, nah kalau kalian ingin melihat terumbu karangnya, ikuti saja jalan yang ada, nanti beloklah ke kanan untuk turun ke bawah dengan berjalan kaki, namun kalau spot ini yang dipilih, kita harus sangat berhati-hati karena banyak terdapat ular air pada karang-karang tersebut.

Kami memilih spot lainnya, bukan pada spot yang banyak trumbu karangnya, tapi tepat di depan pabrik semen.

Untuk menuju kemari, setelah membayar ongkos masuk, sekitar 40 meter berbeloklah ke kiri sampai tidak ada jalan lagi yang bisa dilewati oleh motor. Parkirkan saja kendaran disitu, karena aman. Lagian siapa yang mau repot-repot kesana hanya untuk mencuri kendaraan, karena tempat ini tergolong sepi.

Pada saat kendaraan terpacak inilah petualangan dimulai, dengan melihat kemiringan tanah nya saja kepala saya sudah pusing, apalagi kalau harus melewatinya, langsung kaki gemetaran. Saya seorang yang phobia terhadap ketinggian, apalagi kalau di bawahnya terdapat jurang atau laut. Mungkin hal ini terjadi karena pada waktu kecil saya pernah jatuh dari bukit di daerah Berastagi.

Rasa panik menyerang, yang lain sudah setengah perjalanan sementara saya masih berada di atas, untungnya yang punya kebun membuat pagar di sekitar dengan menanam pohon kuda-kuda, jadi saya punya sedikit keberanian untuk turun karena ada pegangan. Kalau pegangan hidup lain lagi ceritanya.

Setelah selesai melewati satu rintangan, saya dihadapkan kembali dengan rintangan berikutnya, yaitu tanah berpasir dan berbatu besar dengan kemiringan yang sama, tanpa pegangan dan disebelahnya langsung seperti jurang, tapi menuju ke laut, lebar jalan pada turunan tersebut sepertinya hanya setengah meter. Untuk rintangan ke dua ini level bahayanya bagi saya sedikit meningkat, karena tidak ada pohon di sampingnya sebagai penahan, dan batuan yang ada tidak kokoh, jadi bila kaki mendarat pada batu yang salah maka akan tergelincir. Disini lama saya bertahan tidak mau turun dan ingin kembali naik ke atas, hampir nangis juga saat itu. Namun Zaki meyakinkan saya bahwa bisa melewati jalan berpasir ini. Saya dibantu untuk melewati tantangan ini.

image

image

image

Mungkin bagi sebagian orang hal ini terkesan lebay, tapi cobalah kalian melakukan hal yang termasuk salah satu dari daftar phobia kalian, misalnya coba saja donor darah padahal kalian phobia pada jarum suntik, atau coba saja naik lift yang pada dasarnya kalian phobia pada tempat gelap dan sempit. Butuh keberanian ekstra untuk melewati hal tersebut.

Namun bukanlah saya kalau tidak berani melawan rasa takut tersebut, sampai akhirnya kami berada di bawah. Tepat di bibir pantai, semua ketakutan saya saat itu saya luapkan dengan mengapung di pantai tersebut.

image

DSC_5225.jpg

Tapi yang lucunya, setelah kami turun ke bawah dan mulai berenang atau sekedar berjalan di pinggir pantai, barula terlihat sekumpulan monyet pada kebun warga tersebut, dan makanan yang kami keluarkan dari tas semua lenyap mereka curi, masih beruntung tas yang kami tinggalkan tidak ikut menjadi korban curian.

Pada saat kami disana, kebetulan ombak lagi surut, jadi bisa bermain pada pinggiran-pinggiran tebing nya, dan tak jauh dari situ terdapat Goa-Goa kecil yang bagus untuk diabadikan. Saya juga melihat beberapa ular laut berwarna belang hitam-putih yang telah mati dipinggiran Goa tersebut. Sedikit takut memang kalau-kalau akan ada ular lainnya yang datang, tapi karena disitu tidak terdapat banyak karang, kami merasa sedikit aman dan tetap bemain disana.

image

image

Ketika hari menjelang sore kami pun kembali, dan lagi-lagi saya harus melewati rintangan tersebut, namun saya berhasil karena bisa melewatinya lagi. Phobia itu seperti mimpi, jika kalian tak memaksa untuk bangun, maka kalian akan selalu terjebak pada mimpi tersebut.

Salam,

@fararizky

Sort:  

Luar biasa kak 👍

Iya bang 😊

Sudut-Sudut hening, tempat indah dan bahagia kerap bersembunyi.

Jangan bersembunyi. Karena akan gampang ku temukan

Hehehehehehehe...
Keindahan memang terlanjur jadi misteri yang menantang, terutama untuk petualan sekaliber Nona Fara. Salut!

Ih, kalian berani kali kok? Ada ular mati masih berani main2 di sana. Hiiii, sereem. Bisa aja kan masih ada kawan2nya yang masih hidup di situ.

Ih, sereeem. Etapi, monyetnya lucu juga yaaa? Haha, kebayang gimana mrk kompakan mencuri makanan kalian, haha.

Aduh kak..ngeri-ngeri sedap sebenarnya
Tapi kalau gak dijelajahi bakalan nyesal.

Monyetnya pinter, kami cuma bisa bengong pas liat snack yg kami bawa diambil sama mereka.

Kalo kakak, pasti ga akan jadi mandi2 atau main2 di situ lagi. Phobia sama si belang2 itu. Hiiii.....

😄 😄 Tapi yang di tempat fara ngapung aman kak, krn g ada terumbu karangnya.

mantap jiwa untuk pemandangan nya, sangat indah dipandang mata bg

Iya kak. Memang indah pemandangan nya

Lumayan juga rutenya buk

Iya pak. Jalanan nya terjal

Hebat euy, mampu mengalahkan phobia. Aku masih belum bisa, liat ular mati aja bergidik setengah mati, apalagi ular hidup. Hiiyy
Salam kenal dari Semarang, kak

Hai kak.. Salam kenal juga, hehe
Iya tapi kadang2 sampe nangis dulu baru bisa ngalahin phobia

Pemandangannya indah, traveller 😎

Wajib kesini

Mantap perjalanannya

Angel foto yang artistik dan membuat betah yang menyaksikan termasuk saya sendiri

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62205.55
ETH 2397.85
USDT 1.00
SBD 2.50