The Diary Game Season 3, Better Life, Sabtu, 28 November 2020 (Menghibur Anak Gadis)
Pagi ini hujan kembali mengguyur seputaran tempat saya tinggal. Bahkan untuk ke sekolah saja, anak-anak harus menggunakan jaket tebal agar tidak kebasahan. Begitu juga dengan saya. Jam menunjukkan pukul 9 pagi saat saya berangkat ke sekolah dalam kondisi hujan. Walaupun sudah mengenakan jaket dan helm, tetap saja pakaian yang saya kenakan sedikit basah.
saya dan kawan-kawan mengabadikan momen sebelum menikmati Pulot Maulid
Setibanya di sekolah, area sekolah lebih parah dari kemarin. Bahkan saya tidak berani membawa sepeda motor sampai ke kantor guru. Walaupun sedikit khawatir memarkirkan sepeda motor terlalu jauh dari jangkauan, tapi tidak ada pilihan lain. Daripada jatuh dan membahayakan diri sendiri, lebih baik saya jalan kaki ke kantor guru.
sekolahku hari ini yang masih banyak genangan air dimana-mana
Setibanya di kantor guru, hanya ada beberapa guru di dalam. Mereka masih sibuk dengan biodata siswa. Saat baru masuk, saya langsung di tawari "Pulot", yang di bawa oleh salah satu guru muda di sekolah kami, yang mengadakan Maulid dirumahnya kemarin. Alhamdulillah pagi-pagi sudah dapat berkah. Saya langsung mengambil dua biji "pulot", dan menikmatinya dengan lahap. Satu yang tak boleh lupa, sebelum makan, kami mengabadikan momen kami pagi ini. Bahkan bu @safridafatih yang sedang sibuk, langsung bangun untuk ikut berfoto. 😀😀
Pulot sedekah teman yang menemani suasana pagi ini
Selesai menikmati "Pulot", saya segera masuk ke kelas. Saya hanya mengajar sebentar saja pagi ini. Karena sisa dua jam terakhir digunakan untuk bergotong royong membersihkan kelas, dan lingkungan sekitar. Hal yang biasa kami lakukan saat menjelang ujian seperti ini. Selain membersihkan kelas, siswa-siswi juga menyusun meja dan kursi untuk persiapan ujian hari senin tanggal 30 nanti. Selesai urusan di kelas, saya kembali lagi ke kantor guru setelah mengarahkan anak-anak gelombang dua untuk mengambil nomor ujian.
Saya mengisi waktu dengan mengecek nama anak-anak di absensi kelas, agar tidak ada kesalahan dalam penulisan nama, terlebih lagi dalam dua hari ini ada penambahan beberapa siswa-siswi baru. Setelah selesai, saya langsung beranjak pulang dan tidak singgah di manapun.
Wakakur kami yang tak nampak lagi wajahnya karena di kerubungi anak-anak yang mengambil nomor ujian
Setibanya di MIN 8 Tanah Luas, tempat sikakak bersekolah, saya melihat sebagian teman-teman nya sudah keluar kelas. Saya memutuskan untuk menunggunya di luar pagar. Hanya tiga menit, sikakak sudah tiba di tempat saya menunggu. Saya memperhatikan wajahnya yang memerah, seperti habis menangis. Saat saya tanyakan sebabnya, dia bercerita dengan mata berkaca-kaca, bahwa dia di ejek teman-teman sekelasnya dengan kata-kata "Malika Kecap Sedap".
Saya dan suami memang memberinya nama Malika Faiza. Pilihan nama yang bagus, dengan arti yang bagus pula. Namun apa hendak di kata, setahun setelah kelahiran nya, ada iklan Kecap Sedap yang ikut menyeret kata-kata Malika di dalamnya. Dan ternyata hal itu dijadikan oleh teman-teman nya untuk membully nya di sekolah. Saya hanya bisa menarik nafas panjang dan menghiburnya sebisa mungkin. Tak lupa saya juga mengajarinya cara jitu untuk membalas ejekan teman-teman nya tanpa harus menangis.
Melihat wajah nya yang masih nampak murung, saya mengajaknya mencari makan siang diluar. Dengan nada datar dia mengiyakan ajakan saya. Singkat kata saya juga mengajak suami untuk makan siang diluar bersama kami. Pilihan tempat makan siang kami, masih tempat yang sama seperti kemarin. My Coffee and Food.
saya dan sikakak yang sudah kembali ceria di My Coffee and Food Lhoksukon
Setibanya di My Coffee and Food, kami langsung mencari tempat duduk yang strategis, dan memesan makanan favorit kami saat kami makan di sini. Nasi Goreng Kampung, dan Ayam Geprek untuk sikakak, beserta minuman. Hari ini belum ada Tahu Serke. Jadi sebagai gantinya, kami memesan Tempe Goreng, yang juga sama enak dan renyahnya dengan Tahu Serke.
makanan yang kami pesan hari ini di My Coffee and Food Lhoksukon
Kami menghabiskan waktu disini selama satu jam lebih. Dan kami baru pulang setelah wajah si kakak sudah lebih nampak ceria. Apalagi setelah makan tadi, dia juga dinasehati Ayahnya agar tidak terlalu memusingkan perkataan teman-teman nya.
Saat kami pulang, langit kembali mendung. Syukur lah, kami tiba di rumah tanpa kehujanan, hanya gerimis yang sesekali turun mengiringi sepanjang perjalanan kami.
Siangnya, kami hanya beristirahat di rumah, karena tak lama setelah kami tiba, hujan deras turun. Saya hanya menemani anak-anak belajar untuk persiapan mengikuti ujian dua hari lagi. Dan malamnya pun, hanya saya isi dengan kegiatan rutin, mengajari anak-anak mengaji dan juga baca tulis. Jam 9 malam, saya mengajak anak-anak masuk kamar dan beristirahat.
Sekian kisah saya hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah berkunjung ke postingan saya.
share on twitter
Allhamdulillah bisa menikmati pulot maulid yang enak. Walaupun jadwal padat bisa menemani anak suatu kebahagian
Betul pak @p3d1. Anak senang mamaknya juga senang. 😊😊😀
Melihat judul
Ingin jadi komentar pertama, ternyata dia masih kecil...
Hehehe
#onepercent
#indonesia
Baru 9 tahun kita om @ikhsan01. 🤣🤣
Hehehe
9 tahun berarti cocok buat @umam
Ayo @umam kamu kan masih 14 tahun.
🤣🤣🤣
Saya mengalah saja lah selaku @ikhsan01 sudah berumur dan saya juga merasa kasihan kepada @ikhsa01 yang masih menjomblo padahal umur beliau sudah melewati masa jomblo.
Hehehe
Semoga anda mengikuti saya.
Hahaha
Di Matangkuli ada tradisi p"Pulot molod" ya Tante? Di Tangse Pidie ada juga tradisi bakar lemang saat Maulid, kalau kita mendapatkan undangan Maulid ke sana pasti akan membawa pulang satu batang bambu lemang.
Disini kalau kita datang menghadiri maulid, pasti pulangnya di kasih Pulot satu kantong plastik. Udah makan boleh bawa pulang lagi.
Sama dong dengan di Tangse
👌👌
Kak gaya kakak itu loh kak hahaha.
Itu apaan di tangan, makan sirih ya😁😁📸
Pulot hai. Sebenarnya nggak pede kita2 di foto. Namun apa boleh buat??! 😀😀
Alah kak male Lom pajoh Ranup😂
🤣🤣🤣
Ranup asoe pulot. 😆😆
Enak nya bisa makan terus di sekolah ya bu @ernaerningsih
Begitulah kira2. 🤣🤣🤣
Bulukat maulid sungguh enak.. itu adalah tradisi yang harus ada dalam peringatan maulid nabi di Aceh.
Betul kak @elianaelisma. Tradisi yang Harus di pertahankan. Biar kita bisa makan enak terus. 😊😊😆
Pulot jenis ini tidak ada di Aceh Utara wilayah barat. Khusus bagian timur. Kalau makan pulot ini susah berhenti kalau belum kenyang, hehehe...
#onepercent #indonesia #affable
Rakus namanya itu. 🤣🤣🤭🤭
Foto nya keren buk @ernaerningsih anak dan bunda berbeda gaya.👍👍😊😊