Steemit and I

_{Ilustrasi. Sumber di sini}

Ketika pertama kali saya mengaktifkan akun di Steemit pada tahun 2018, bisa dikatakan situasi saat itu cukup menantang. Kepala saya dipenuhi janji-janji dan harapan tentang pundi-pundi, namun diperumit dengan pemahaman saya yang masih sempit tentang teknologi blockchain yang belum sepenuhnya saya pahami. Sebagai pendatang baru yang masih buta akan seluk-beluk platform ini, saya merasa kesulitan mendapatkan dukungan.

Waktu itu, saya melihat akun-akun whale—pengguna dengan kekuatan voting besar—yang dengan mudah meraup ratusan dollar dari setiap postingan mereka.

"Apa yang membuat tulisan mereka begitu bernilai? Mengapa mereka bisa sedemikian sukses, sementara saya bahkan tidak mendapatkan perhatian," pikir saya saat itu.

Saya memasuki Steemit dengan orientasi utama untuk mendapatkan upvote. Namun kenyataan berbicara lain. Setelah seminggu berlalu tanpa ada dukungan, semangat saya mulai memudar.

Di sinilah titik balik pertama saya dalam memahami Steemit. Saya menyadari bahwa hanya menunggu dukungan dari dalam tempurung (tanpa berinteraksi) sangat tidak direkomendasikan. Platform ini tidak bisa diperlakukan seperti mesin otomatis yang akan memberikan hasil tanpa ada usaha signifikan dari penggunanya. Jika saya ingin bertahan dan sukses, maka pendekatannya harus mulai diubah.

_{Ilustrasi. Sumber di sini}

Perubahan ini membawa saya pada langkah berikutnya, dan saya mulai aktif berkomentar dan membangun koneksi dengan pengguna lain. Saya upayakan lebih banyak membaca postingan milik orang lain, meninggalkan jejak di kolom komentar, dan bahkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak saya pahami.

Orientasi saya terhadap platform ini mulai bergeser secara perlahan. Steemit bukan lagi sekadar tempat untuk mencari keuntungan, tetapi berubah definisinya menjadi sebuah kolam besar tempat saya belajar, berinteraksi, dan berbagi.

Kebetulan pada saat itu saya memiliki minat yang besar dalam memasak lalu mulai menulis tentang resep-resep serta pengalaman kuliner pribadi di platform ini. Seiring waktu, tulisan-tulisan tersebut mulai dilirik oleh lebih banyak orang. Kenyataan getirnya adalah tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Semua membutuhkan usaha yang serius dan dedikasi yang tinggi.

Salah satu momen penting dalam perjalanan saya adalah ketika saya bergabung dengan Minnow Support Program di Discord. Minnow Support Program adalah sebuah program yang dirancang untuk membantu pengguna baru atau 'minnow' di Steemit. Program ini memberikan dukungan dalam bentuk upvote untuk membantu pengguna baru mengoptimalkan penggunaan platform.

Dari sinilah jaringan saya di Steemit mulai berkembang. Saya mulai berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia.

_{Ilustrasi. Sumber di sini}

Bergabung dengan program ini membuka banyak pintu baru. Dari sinilah saya belajar bahwa untuk bertahan di platform ini, kita perlu membuka diri, belajar dari orang lain, dan tentu saja, terus meningkatkan kualitas tulisan. Di Steemit, jangan berharap ada yang mendukung jika kita tidak pandai membuka diri. Selain membuka kemungkinan pertemanan, saya juga sering meminta masukan dari para senior yang sudah lebih dulu aktif.

Berbekal kemampuan menulis yang lumayan serta kedisiplinan dalam berinteraksi, saya akhirnya berhasil mendapatkan dukungan dari kurator seperti Curie (angkatan lama tentu tahu). Mendapatkan support dari Curie bukan hanya berarti saya mendapatkan payout yang besar, namun juga sebagai pengakuan bahwa tulisan saya memiliki kualitas yang layak untuk diakui.

Apa hubungannya semua pengalaman yang baru saja saya ceritakan tadi dengan pandangan saya tentang Steemit saat ini?

Saat ini saya melihat Steemit bukan hanya sebagai tempat untuk mencari keuntungan finansial, sebagai tempat untuk bersosialisasi, membangun jaringan, dan merumuskan ide-ide baru. Melalui platform ini pula saya berhasil menggagas dua program charity, yaitu Steem Amal dan Worldsmile. Kedua program ini menjadi alasan utama saya tetap aktif dan terus memanajemen Steem Power yang saya miliki.

Nilai-nilai sosial yang saya bangun di Steemit melampaui fluktuasi dari harga Steem itu sendiri. Karena itu saya tidak terlalu peduli apakah harga Steem sedang naik atau turun. Modal sosial yang telah saya bangun di sini jauh lebih bernilai.