SEC19 W5: “A change is as good as a holiday”

Salam hangat untuk semua steemian yang hadir di sini. Semoga anda selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Saya menikmati udara pagi kali ini dengan segelas kopi yang membuatku semangat untuk menulis satu postingan. SEC19 W5: “A change is as good as a holiday” adalah pembahasan yang akan kubahas kali ini. Sebelumnya saya mengundang sahabat @walictd, @marito74 dan @teukuipul87.

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, setelah melewati banyaknya kesibukan di hari yang lalu kami baru bisa berkumpul untuk berliburan. Tempat tujuan yang sederhana ingin selalu kami kunjung adalah gunung salak. Kenapa harus gunung Salak? Karena gunung Salak adalah satu tempat yang sederhana yang dapat kami habiskan waktu untuk kebersamaan, tempat yang cukup sederhana tidak memungut banyak biaya untuk berkunjungnya, saat kondisi ekonomi sedang krisis pun tidak terlalu memberatkan untuk menikmati libur kami.

Kali ini saya berkunjung dengan rekan yang ramai, pertemanan kami berlangsung selama berada di tempat pengajian. Meski umur tidak menyamai tapi tidak membedakan satu sama lain. Mereka adalah Waliyul, Haikal, Tio, Faris dan bang Mudawali. Sudah beberapa hari kami menunggu masa libur di mana setiap diri memiliki aktivitas masing-masing, kini pagi minggu adalah kesempatan di mana setiap aktivitas dalam pendidikan di liburkan.

Di awal pagi kami telah melewati rutinitas di kawasan masing-masing. Sore di mana ketika matahari mulai surut ke arah barat barulah kami berkumpul ke tempat yang sudah di rencanakan. Jumlah kami kali ini hanyalah 6 orang kami menempuh perjalanan ke gunung salak dengan tiga kendaraan sepeda motor. Udara sejuk mulai menyelimuti setiap hembusan angin yang kami lalui, kami menempuh perjalanan dengan kecepatan yang konstan sesuai dengan keadaan jalan saat itu. Saya yang duduk di belakang dapat menikmati jelas dengan santai di setiap pemandangan yang ada di jalan. Ketika kami hampir tiba di puncak suasana sudah mulai berbeda, cuaca mendung dan hawa sejuk semakin meningkat.

Faris, Tio dan bang Mudawali adalah yang mengendarai motor, sedangkan tiga yang lain termasuk saya hanya duduk di belakang. Target kami tidak hanya sampai di puncak gunung salak tapi tembus ke Guci kami ingin menemukan penjual kopi di pinggir jalan untuk menikmatinya. Di setiap restoran yang ada di puncak sudah di penuhi oleh para wisatawan yang lainnya, suasana hari ini juga sangat ramai maklum karena ini adalah hari minggu apalagi setelah berakhirnya lebaran hari raya Idul Fitri.

Sepanjang jalan kami terus menelusuri ke depan tapi penjual kopi belum terlihat hingga saat ini, lalu karena waktu yang sangat singkat melihat cuaca juga sudah mendung dengan gerimis hujan. Kami sempat singgah di rumah kosong beberapa saat untuk berteduh dari hujan yang hendak deras saat itu. Tapi tidak lama setelah reda kami langsung berputar balik dan singgah di satu wisata tepatnya di puncak gunung SalakSalak setelah melewati Resto.

Di sinilah kami berenti beristirahat sambil menikmati pemandangan pergunungan yang hijau dari kejauhan. Aroma kopi menemaniku untuk menghabiskan waktu bersama teman di sini, saat itu jam masih awal sekitar 16:10 sore. Selain menikmati kooi kami juga makan mie goreng yang di sedia di sini untuk dengan harga yang murah bagi setiap pengunjung.

Namun secangkir kopi telah cukup membawa kehangatan di tengah sejuknya udara sore. 30 menit berdiam di sini akhirnya kami cabut untuk kembali pulang.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan tentang SEC19 W5: “A change is as good as a holiday” kali ini. Terimakasih banyak kepada sahabat Steemit semuanya yang sudah bersinggah di sini. Salam @cymolan