Setelah mengumumkan pelarangan blank pada cryptocurrency pada bulan September 2017, bank sentral China secara terbuka menyebut langkah itu sukses pada 7 Juli 2018.

Produk Finansial Tidak Sah akan "Dihancurkan"

Pada tanggal 9 Juli 2018, Yicai melaporkan pernyataan Pan Gongsheng, kepala Kelompok Kerja Rektifikasi Keuangan Internet, yang mencatat bahwa negara itu masih memiliki pandangan pesimis tentang ICO, perdagangan mata uang kripto, dan ICO yang "menyamar". Kelompok ini diberi wewenang oleh Dewan Negara China pada tahun 2016 untuk meneliti kegiatan ilegal dalam ekosistem "keuangan internal", bersama dengan melakukan tindakan keras yang ditentukan oleh pemerintah China.

Sejak mengistilahkan ICO sebagai mekanisme "keuangan publik ilegal" untuk memfasilitasi pencucian uang dan "mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan", lebih dari 88 bursa dan sejumlah bisnis cryptocurrency telah pindah ke yurisdiksi "kripto-friendly" lainnya atau telah menghentikan operasi sama sekali.

Setelah larangan September 2017, warga Tiongkok yang giat membuka rekening bank di negara tetangga Hong Kong, sebuah wilayah di bawah China secara politis tetapi mengikuti struktur hukum dan peraturan yang berbeda, dan pertukaran mata uang seperti Huobi dan BitFinex mendirikan kantor tambahan di kota.

Gongsheng mencatat bahwa beberapa penerbit token yang berbasis di China telah pindah ke luar negeri setelah larangan tersebut, namun tetap memasarkan produk mereka kepada investor China. Menurutnya, ini adalah kegiatan ilegal dan terlarang. Gongsheng menyatakan, "Setiap produk keuangan baru atau fenomena yang tidak diizinkan di bawah kerangka hukum yang ada, kami akan menghancurkan mereka begitu mereka berani muncul."

Meskipun tidak ada metode untuk sepenuhnya mengekang paparan Cina terhadap perdagangan cryptocurrency dan ICO dinyatakan dalam laporan itu, pesan raksasa WeChat dilaporkan mengawasi perdagangan aset digital di platform mereka, seperti yang dilaporkan oleh Forbes pada Maret 2018.

Pengaruh Cina di Pasar Crypto Terlalu Tinggi

Menurut sebuah laporan pada berita lokal Xinhuanet, investor China kini mencapai kurang dari 1 persen dari semua perdagangan bitcoin, meskipun terhitung lebih dari 90 persen dari total volume perdagangan dunia pada 2017. Terutama, pemerintah melarang perdagangan Renminbi-ke-cryptocurrency sebelumnya. menempatkan peraturan yang lebih luas dan, seperti yang dilaporkan oleh Business Insider, bahkan memaksakan pembatasan perjalanan pada anggota dewan OKCoin dan Huobi, dua pertukaran cryptocurrency terbesar Cina dengan volume yang diperdagangkan. Namun, tidak ada kepanikan langsung yang diamati pada saat berita pembatasan, yang mengindikasikan pengaruh China terhadap pasar aset digital sangat berlebihan.

Kebencian yang jelas terhadap cryptocurrency diimbangi dengan sikap China yang merangkul teknologi blockchain. Negara ini telah meluncurkan beberapa inkubator blockchain yang didukung negara dan mendirikan “taman blockchain” senilai 1,6 miliar dolar di Hangzhou pada Maret 2018. Blockchain juga disebutkan dalam “Rencana Lima Tahun” negara itu di tahun 2017, dan TV China milik negara yang terkenal disebut teknologi "sepuluh kali lebih berharga daripada internet" pada bulan Juni 2018.

---

Sumber

---

Posted from my blog with SteemPress : http://calprut.vornix.blog/16/07/2018/dunia-kripto/china-pertahankan-sikap-ketat-pada-cryptocurrency-ico-resmi-akan-hancur/

---