Kontrol Ulang dan Ke Rumah Ponakan

Setelah sholat subuh, kami segera bersiap untuk berangkat ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Buketrata. Aku memberi makan peliharaan dan juga menyiram tanaman kami sebelum berangkat.

Jam 07 pagi kami sudah berangkat menuju Rumah Sakit Cut Meutia, hanya untuk mengambil nomor antrian berobat. Kalau jadwal masuk dokter di ruangan, sering tidak bisa diprediksi. Bisa saja agak pagian atau malah menjelang tengah hari.

Jam berapapun si dokter masuk ke ruang poly, kita tetap harus mengambil nomor antrian untuk registrasi. Dan pagi ini istri mendapatkan nomor antrian 261, padahal kami sudah tiba di rumah sakit pada pukul 07.45 WIB.

^{Di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Buketrata}

Istri dan si kakak pun menunggu di bangku yang disediakan untuk melakukan registrasi. Sedangkan aku dan si kecil pergi ke kantin rumah sakit, karena si kecil mau sarapan.

Aku memesan segelas Kopi Ulee Kareng, dan mulai mencicil draft postingan sambil menemani si kecil sarapan pagi. Dan seperti biasa, rasa bosan si kecil pun kumat dan mulai resek.

^{Kopi Ulee Kareng}

Akhirnya aku menelpon adikku yang tinggal di Buketrata dan menanyakan apakah dia ada di rumah. Ternyata hari ini dia tidak masuk kantor, sehingga aku dan si kecil segera menuju rumah adik yang tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Cut Meutia.

Adikku yang merupakan tenaga honorer di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara sedang merasa was-was terkait statusnya sebagai tenaga honorer di dinas.

Tahun ini Pemkab Aceh Utara akan merumahkan 2000-an lebih tenaga honorer, karena tidak ada anggaran untuk membayar honor mereka.

Pihak BKSDM menyatakan bahwa Aceh Utara sedang miskin dan hanya mampu membayar gaji tenaga honor sampai bulan juli saja. Jadi secara otomatisasi SK mereka hanya berlaku sampai bulan juli ini.

Sebagian besar tenaga honorer ini adalah para guru dan tenaga kesehatan yang selama ini bekerja dengan kesejahteraan yang sangat minim. Sedangkan peran mereka sangat signifikan dalam hal pendidikan dan kesehatan masyarakat Aceh Utara.

Beberapa hari lalu, para guru honorer telah dipanggil ke dinas dan telah disampaikan bahwa mereka akan di rumahkan. Dan jika tetap bekerja maka mereka akan digaji dengan dana BOS di masing-masing sekolah.

Rencana awal, tenaga kesehatan akan di panggil juga ke Dinas Kesehatan untuk mendengarkan hal yang sama seperti para guru honorer. Tetapi acara tersebut urung karena Kepala Dinas sedang berada di luar daerah. Dan tenaga kesehatan ini pun harap-harap cemas dengan nasib mereka ke depan.

Si kecil Alvira sangat senang berkunjung ke rumah adikku karena dia bisa bermain dengan adik sepupunya di siang ini.

^{Si Kecil Alvira dan adik sepupunya}

Dua orang ponakanku belum masuk sekolah sedangkan satunya lagi sedang bersekolah, sehingga si kecil hanya bermain dengan dua orang sepupunya.

^{Ponakanku Muhammad Syibral Malasyi dan adiknya Muhammad Afta Fathian bermain rumah pohon}

Pukul 01 siang, aku baru mendapatkan info bahwa dokter baru saja masuk ke ruangan poly, dan istri sedang mengantri untuk menjalani pemeriksaan.

Dan setengah jam kemudian, aku menjemput mereka karena telah selesai menjalani pemeriksaan dan mengambil obat di apotik.

Kami segera pulang ke rumah karena waktu pun sudah menjelang sore. Aku singgah di rumah ibu untuk melihat ayahku yang masih belum fit setelah mengalami sakit beberapa hari yang lalu.

Seperti biasa di sore harinya aku harus membereskan tanaman kami dan juga ayam peliharaan kami di kandang halaman belakang rumah kami.

^{Langit di sore ini}

Sekian postingan ku kali ini tentang aktivitas ku hari ini membawa istri kontrol ulang dan singgah di rumah ponakan. Stay Healthy and Fun, Ciao...!

ABOUT ME

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}